[19] Festival pt.2

1.9K 207 3
                                    

Desas desus tentang Yue yang memiliki kekuatan sudah tersebar luas di seluruh kerajaan namun masih banyak yang menyangkal dan juga tak percaya putri sampah sepertinya memiliki kekuatan, banyak juga yang mulai was was dengannya. Disampimg itu raja juga penasaran dengan kabar desas desus itu dia memerintahkan pengawal pribadinya untuk menyelidiki secara diam diam sebelum kompetisi dimulai

Di paviliun bulan kediaman milik Yue sekarang sang empu sekaligus teman barunya itu sedang menikmati hidangan yang dibuatkan oleh pelayannya, ya dia menikmati setumpuk kue bulan jujur Yue sangat menyukai kue buulan buatan Ye Lin rasanya benar benar pas di lidah termasuk Wanmei dia juga terkejut dan segera dia ribut ingin belajar membuatnya dari Ye Lin, Ye Lin yang dipuji hanya tersenyum malu

"Yue nanti malam jadi kan kita melihat festival lampionnya?" Tanya Wanmei antusias dengan mata yang amat berbinar

"Iya jadi, sudah puluhan kali kau bertanya" Timpal Yue sambil menggeleng heran, sebegitu bagus kah festival lampion itu? seingatnya dulu saat dikehidupan sebelumnya biasa saja hanya lampion lampion yang diterbangkan apa bagusnya sih?

"Hehehe aku hanya terlalu senang pergi bersamamu, sebelumnya benar benar tak ada seorangpun yang mau menemaniku" Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya, Yue hanya menggeleng geli

"Oiya Yue aku boleh bertanya kepadamu tentang-" belum sempat Wanmei melanjutkan kata katanya Yue sudah memotong

"Kultivasi milikku?" Ucap Yue tepat sasaran, yang bertanya hanya mengangguk saja

"Aku tidak tau, kekuatan itu muncul begitu saja" Ucap Yue tentu saja berdusta, jujur dia masih belum mmpercayai siapapun sekarang karena musuh Xiao Yue ada dimana mana

"Benarkah? Hanya muncul begitu saja?" Ucap Wanmei kagum Yue hanya berdehem mengiyakan

"Wah andai aku sepertimu, tidak usah terlalu sulit berlatih dari kecil kau memang orang yang beruntung Yue!" Ucapnya polos

Yue hanya tersenyum singkat setelah itu ketiganya berbincang bincang kembali hingga waktu menunjukkan sudah malam

*****

Festival lampion sudah dimulai banyak kedai yang menjual lampion dengan berbagai bentuk, warna dan juga ukuran banyak anak anak yang juga berlari kesana kemari ataupun yang merengek. Suasana seperti ini baru Yue rasakan suasana hangat diantara musim gugur

"Bagaimana Yue kau menyukainya? apa yang kubilang festival ini sangat bagus kan?" Ucap Wanmei bangga akan dirinya

"Benar sekali nona Mei sangat bagus dan ramai" Timpalnya sambil menggoda Wanmei, tak lama bibir itu mengerucut lucu Yue tertawa tipis

"Ah aku kesal dengan mu, sebagai balasannya antar aku beli lampion!' Ucap Wanmei kesal

"Hao, mari kita beli" Ajak Yue

Akhirnya mereka berdua pergi membeli lampion tentu ditemani dengan pelayan pribadinya, saat sampai disebuah toko yang menjual lampion mereka tak sengaja berpapasan dengan Ming Hao dan juga Xing Xing

"Salam Jiejie!" Ucap XingXing

Ah adik tersayangnya
-menyebalkan- itu kenapa mereka selalu berpapasan apakah tempat ini sangatlah sempit. Yue hanya mengganguk kemudian memberi salam
kepada Ming hao

"Salam Huangtaizi" Ucap Yue sedikit membunguk, Ming Hao yang disapa hanya mengangguk singkat dengan pandangan dingin seperti biasa kemudian mereka menyelesaikan urusan mereka sendiri sendiri sebelum berpisah Ming Hao memutuskan untuk mengucapkan terimakasih kepada Yue atas hadiah yang dia berikan, Ming Hao membenci bukan berarti menjadi orang yang tak tau berterimakasih

"Benwang mengucapkan terimakasih atas pedangnya" Ucapnya datar namun ada ketulusan disana

"Aku hanya tak ingin berhutang apapun" Ucap Yue datar dan sedikit tersenum tipis, jujur dia senang gege nya menerima hadiah yang diberikannya dengan baik setelah itu mereka berpisah, malam semakin larut terbukti dengan banyak orang yang sudah bersiap dengan lampion masing masing dan mereka semua sudah berkumpul dipinggir sungai termasuk Yue untuk bersiap menerbangkan lampion. Sebelum menerbangkannya mereka berdoa terlebih dahulu itu sudah menjadi tradisi dikerajaan mereka, Yue juga berdoa agar kehidupannya disini menjadi baik dan semakin baik meski kita tidak tau bagaimana jalannya takdir akan berlanjut dimalam ini ia juga berdoa kepada Tuhan agar gegenya-Xiao Yan- yang disana selalu sehat dan juga bahagia meski tanpa dirinya

"Lihat Yue sangat menakjubkankan bukan? Kita seperti menerbanngkan bintang bintang kelangit" Ucap Wanmei cekikikan geli akan ucapannya sendiri

"Ada ada saja, kita pulang? malam semakin larut" Tanya Yue

"Hmm kurasa kau benar, lebih baik kita pulang untuk bersiap besok" Jawab Wanmei akhirnya mereka memutuskan untuk pulang

Beberapa saat mereka berpisah karena jalan menuju kediaman mereka berbeda. Tak lama Yue sampai kemudian dia memutuskan untuk mandi saja karena badannya sedikit pegal dan tidak nyaman, Ye Lin sang pelayannya pun menyiapkan air hangat untuk sang tuan melakukan ritual bersih bersihnya. Yue mengucapkan terimakasih dan segera mandi tak membutuhkan waktu lama dia sudah selesai kemudian dia baringkan tubuhnya ketempat tidur nyaman itu dan mulai berpikir untuk besok karena kompetisi antar kerajaan akan dimulai. Setelah kabar dia memiliki kekuatan tersebar ayahnya sudah mulai memata matainya termasuk dari pihak ratu sendiri yaitu ibu dari Xing Xing dia sadar tadi siang saat dikediamannya, makanya dia sengaja bilang seperti itu kepada Wanmei selain dia belum percaya kepadanya

Helaan nafas keluar dari mulutnya, mata itu memandang lurus ke atap atap memikirkan masa depan yang akan terjadi. Kehidupan tak sesederhana itu baginya, ah persetan dengan semuanya dia akan tetap pada pendiriannya dan malam itu Yue memutuskan untuk bermediasi saja agar pikirannya tenang

*****

Matahari mulai memunculkan keberadaannya kebumi, pagi itu benar benar cerah seakan mendukung kompetisi yang akan dilakukan diwilayah kerajaan Wang

"Nona bagun matahari sudah naik! Nubi takut nona akan terlambat" Omel Ye Lin kepada tuannya ini dia heran kenapa senang sekali sang nona bangun siang apakah alam mimpi lebih menyenangkan?

"Berisik" Ucap Yue yang terganggu telinganya juga sudah menjadi merah karena omelan YeLin, dia baru tidur saat hampir pagi tadi karena dia semalaman bersemedi untuk mengumpulkan energi Qi miliknya

"Nona ayolah, upacara pembukaan akan segera dimulai jika Nona terlambat Huashang akan marah" Ucap Ye Lin panjang lebar Yue heran seingatnya dulu dalam ingatan Xiao Yue, Ye Lin tak secerewet ini

"Hao, sudah" Jawab Yue singkat dari pada dia akan kena omelan panjang lebarnya segera dia bersiap siap. Setelan hari ini sangat simpel hanya menggunakan hanfu biasa dan juga tak lupa jubahnya karena musim gugur udaranya mulai sangat dingin meski Yue tak terlalu kedinginan, ya ini paksaan pelayannya itu dia tak ingin sang tuan jatuh sakit

Mereka bertiga termasuk Xinyue pergi menuju halaman utama kerajaan untuk menghadiri upacara, banyak para putri dan pangeran yang sudah hadir, kabarnya juga banyak dari mereka yang sudah masuk perguruan termasuk Ming Hao dan juga Xing Xing untuk melatih kultifasinya. Yue sendiri sepertinya tak khawatir karena dia memang anak yang pintar jadi berbekal dari buku saja dia sudah paham tak lama setelah dia ikut berbaris Wanmei bergabung dengannya juga, mereka sedikit berbincang seperti biasa setelah itu raja Wang beserta raja raja lainnya memasuki ruangan. Semua membungkuk hormat mereka juga mengundang tiga orang guru agung dari perguruan "Awan Putih" yang terkenal akan kehebatannya dikekaisaran ini.



Tbc

🍁Arvi

Ola._.
Author insyaallah sudah mulai aktif kembali guys

Spoiler😅Ada 3 draf lagi yang belum di post and rekor baru buat aku wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spoiler😅
Ada 3 draf lagi yang belum di post and rekor baru buat aku wkwk

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang