[35] Kita Akan Bertemu Kembali (end)

1.2K 96 5
                                    

Ps: pengen aja nambahin ost ini, selamat membaca!

___________

Malam hari raja Wang entah mengapa merasa tidak tenang atas keinginan putrinya itu, meski itu baik bagi Xiao Yue namun gadis itu tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki diluar daerahnya apalagi kali ini ia akan sendirian

Meski raja Wang tidak menyukainya namun naluri seorang ayah memenuhi seluruh hatinya lantas dia memerintahkan pelayan untuk memanggil Xiao Yue

"Hamba menghadap Huang Shang" Ujar Yue

"Duduk" Perintah raja Wang kepada putrinya, dihadapan keduanya kini tersaji beberapa kue juga teh

"Jika hamba boleh tau ada urusan apa yang mulia memanggil saya?" Ujar gadis itu dingin

"Apakah ayah dan anak tidak boleh berbincang?" Jawab raja Wang datar

"Ayah dan anak ya? Cih" batin Yue mendecih dan merasa jijik, Yue hanya diam dan tidak menjawab karena hal konyol ini sangat lucu

"Kau benar benar mirip dengan ibu mu" Ucap raja Wang tiba tiba

"Niang?" Pekik Yue spontan, ia penasaran dengan sosok ibu dari Xiao Yue

"Hm, dia adalah wanita yang lembut dan perhatian. Dulu kami bertemu saat aku sedang bertugas di perbatasan" Ujar raja Wang mulai bercerita sedangkan Yue dengan antusian menyimak seperti anak kecil, Wang Leng Zu melihat sikap putrinya ini tidak sengaja tertawa pelan namun Yue hanya mengangkat sebelah alisnya sebagai respon

"Ekhem.. saat itu aku sedang terluka akibat serangan dari bangsa bar bar yang mencoba menerobos dan tidak disangka aku dan Fang Xi bertemu, ia mengobati lukaku dan dari situlah kami mulai jatuh cinta" Ujar Leng Zu sembari menerawang jauh

"Dia berasal dari keluarga biasa namun kemampuan penyembuhannya begitu baik sehingga aku memohon kepada raja terdahulu untuk menjadikannya tabib kerajaan, setelah itu dalam beberapa tahun kami mulai dekat dan akhirnya kami menikah meski banyak yang menentang namun pada akhirnya kami berhasil" Lanjutnya Leng Zu tersenyum simpul mengingat kenangannya dengan sang istri tercinta

Yue yang mendengarkan merasa lucu namun terharu akan perjuangan ayahnya namun itu hanya kepada ibunya bukan untuk dirinya yang statusnya adalah darah dagingnya sendiri

"Hamba cukup terharu, mungkin dengan adanya Xiao Yue yang mulia menjadi sangat menderita karena kehilangan ibu jadi tidak terkejut jika akhirnya akan seperti ini" Celetuk Yue secara spontan, ia tidak takut hanya saja ingin sedikit melampiaskan kekesalan karena hatinya tiba tiba merasa sesak, ia yakin ini perasaan Xiao Yue yang asli. Selama ini dirinya hanyalah bebas semata yang mungkin tidak layak untuk hidup

Perkataan itu membuat raja terdiam seakan kehilangan kata kata, pada saat ini keduanya saling diam sangat lama hingga pada akhirnya Yue memutuskan untuk pergi

"Sudah larut, hamba mohon pamit" Ujar Yue tanpa basa basi kemudian pergi menuju paviliun. Diperjalanan air matanya tiba tiba menetes tanpa ia sadari namun dengan cepat Yue hapus

"Xiao Yue sialan kau membuatku menangis!" Umpat gadis itu dan malam pun terlewatkan begitu saja

*****
Esok telah tiba seperti yang Yue rencanakan hari ini adalah tepat dimana ia akan keluar dari istana yang menyesakkan ini, meski begitu istana ini adalah rumah Xiao Yue

"Nona apa akan berangkat sekarang?" Ujar Ye Lin bertanya, sejujurnya ia sedih namun apa daya perintah tuannya adalah mutlak tak dan tak bisa dibantah

"Ya lebih cepat maka akan lebih baik, ah benar aku menitipkan ini" Ujar Yue memberikan sepucuk surat

"Ini.." Gumam Ye Lin bingung

"Untuk Wanmei, aku berjanji akan menemuinya sata liburan namun untuk satu tahun ini aku tak bisa menepatinya. Sampaikan juga maaf ku padanya" Ujar Yue sembari tersenyum

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang