[29] Selesai

1K 112 3
                                    


Hari kedua kelompok mereka menetap dihutan tingkat dua, namun keadaan Yue sungguh begitu mengkhawatirkan karena ia tak kunjung sadarkan diri disisi lain Wanmei sudah sadar kembali, gadis mungil itu sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya

"Hah bagaimana ini? Yue tak kunjung bangun" Ujar Wanmei risau, ia amat merasa bersalah karena dirinya Yue menjadi terluka seharusnya ia membantu bukan malah menjadi beban seperti ini

"Tunggu hingga malam jika dia belum sadar juga terpaksa kita akan membawanya dengan keadaan seperti ini" Ujar Zeming layaknya pemimpin

Laki laki itu bukanlah memiliki sifat yang jahat dan seenaknya meninggalkan rekan satu tim, ia memang tipikal seorang pemimpin yang bijaksana dan baik

"Tsk! Sangat menyusahkan kenapa tidak kita biarkan saja toh berkurangnya anggota tidak akan mengurangi poin bukan!" Kali ini Jiali ikut bergabung dalam perbincangan, ia berpikir bahwa Yue hanya bisa menjadi beban saat ini apalagi mereka masih belum bisa menemukan spirit beast tingkat tinggi dan ini sudah hampir menuju hari ketiga

"Jika seperti itu yang anda inginkan maka pergi saja tidak apa apa, saya yang akan menjaganya disini. Seperti yang anda bilang berkurangnya anggota tidak akan mengurangi poin dari kompetisi" Kali ini Wanmei berucap sangat dingin kepada Jiali, ia terbawa emosi karena ucapan wanita itu yang berlebihan dan snagat keterlaluan. Jika diingat dari kemarin lah Yue yang banyak mengambil peran disini dan Jiali mengatakan hal itu layaknya sebuah fakta

"Cukup! Seperti yang aku bilang tadi kita akan menunggunya hingga malam tiba dan ini mutlak tanpa ada bantahan sekalipun" Ujar Zeming menengahi perdebatan sia sia itu

Jiali pun merasa sangat kesal dan memutuskan untuk keluar dari goa yang mereka tempati saat ini Jingyi yang sejak tadi hanya menonton pun mengikuti Jiali yang sedang emosi untuk memastikan gadis itu tidak dalam bahaya, meski ini hanya hutan tingkat dua namun kita tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi

Gadis cantik itu terus berjalan memasuki hutan yang lebih dalam, niat hati ingin menenangkan emosinya yang disebabkan oleh Yue tentu saja. Mata cerahnya menjelajahi setiap jengkal dari tempat yang ia jamahi saat ini hingga ia menemukan sebuah danau yang sangat indah, dengan bersemangat Jiali berlari kearah danau itu lantas ia melihat pantulan dirinya dipermukaan air

"Hah ini sangat menyebalkan! Bagaimana bisa aku mendapatkan teman kelompok yang seperti dia" Keluhnya sambil melihat air yang tenang itu

"Jangan berkata seperti itu" Ujar seseorang yang menimpalinya, benar itu adalah Jingyi yang datang dari arah belakang dirinya

"Ck kenapa kau kemari?" Tanya Jiali dengan tatapan tajam

"Hey hey tenang aku hanya memastikan saja agar kau tidak dimakan monster haha" Ujar Jingyi yang ikut mendudukkan dirinya disamping Jiali

"Heh ini hanya hutan tingkat dua kenapa kau resah sekali, ingat kan kemampuan kita ini sudah termasuk diatas rata rata" Ujar Jiali heran sembari merotasikan bola matanya jengah

"Jiali yang cantik dan menawan, ingat tidak kemarin diserang oleh spirit beast level tinggi dan anehnya lagi itu seharusnya bukan wilayah mereka kan? Ingat tidak?" Ujar Jingyi kesal sembari memukul tangannya ditanah dengan keras

"Salahkan saja si Yue, kita dengan dia hanya akan membawa masalah! Dasar pembawa sial" Umpatnya

"Heh kau ini manis tapi mulutmu tajam juga ya? Apa kau tidak curiga bahwa ada seseorang yang sudah merencanakan ini?" Ujar Jingyi sambil melihat Jiali lamat lamat

"Persetan dengan rencana busuk itu, jika benar pasti targetnya pasti gadis itu bukan? Dan sudah kubilang seharusnya kita tidak merekrut dia huh" Ujar nya keras kepala sedangkan laki laki pembawa kipas itu hanya bisa menggelengkan kepala heran, ia berpikir sebenarnya Jiali memiliki dendam sebesar apa sih terhadap Yue sampai sampai itu terlihat begitu jelas

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang