[5]Guru Besar

4.5K 374 3
                                    


☡Typo Bertebaran☡

Ps: No Edit

*****

Pagi itu kediaman rembulan sangat lenggang karena sang pemilik sudah pergi menuju kuil teratai untuk menemui sang guru yang tersohor dan hebat itu siapa lagi kalau bukan guru besar Ji

Yue memakai setelan hanfu pria, yah yang memiliki celana seperti hanfu prajurit namun lebih sedikit mewah karena ada sulaman sulaman berbentuk naga yang bertengger indah di bagian bawah tak lupa model rambut yang ia ikat sangat simpe dan hiasan berbentuk kepingan es di kepalanya, tak lupa juga giok naga yang ia beli kemarin dipasar untuk diberikan kepada sang guru besar

[Ilustrasi gambar pakaian yg dikenakan ada di mulmed. Maaf kalo jelek author gambar sendiri. Untuk wajah Yue sedang proses]

Yue memasuki kuil dengan melepas alas kaki, sebagai bentuk penghormatan bagi dewa dan dewi disana. Dia berjalan cukup pelan karena tak ingin mengganggu sang guru besar Ji yang sedang berdoa dan melakukan ritual seperti biasa

"Ada gerangan apa putri Yue menemui yang rendah ini?" Ucapnya terdengar lembut seperti desiran angin, Yue lihat guru besar Ji masih muda, terpaut lima atau enam tahun di  atasnya

"Belajar kultivasi" Ucap Yue singkat dan langsung menuju inti karena Yue tak suka basa basi

Guru besar membalikkan badan dan memandang Yue dengan seksama, seperti sedang meneliti

"Ah nona, rupanya bukan Putri Yue ya? Siapa anda?" Tanya Guru itu langsung mengetahui bahwa jiwa yang ada ditubuh Xiao Yue bukan dirinya yang asli, Yue sempat terkejut kenapa bisa dia tau? Sungguh ilmunya benar benar tinggi

"Hm" Dehem Yue, yang artinya dia enggan bercerita karena identitasnya tidak boleh diketahui banyak orang apa lagi musuh musuh nya yang berada disini. Menurut Yue disini tak ada teman yang benar benar baik dan peduli

"Baik saya tidak akan memaksa, saya hanya akan memberi tau nona bahwa tubuh anda tersegel dan meridian anda tersumbat. Jalan satu satunya membuka meridian anda dan juga segelnya namun memiliki dampak yang sangat besar untuk nona" Jelas guru besar Ji

"Apa?" Tanya Yue

"Bila nona tidak berhasil membuka segel nona akan cacat selamanya" Ucap guru besar dengan serius dan was was, sebenarnya guru besar itu sedang khawatir atas nona nya ini, meski hubungan mereka tak sedekat itu namun siapa yang tau apa yang sebelumnya terjadi?

"Hm baik, terimakasih" Ucap Yue mengangguk singkat kemudian beranjak dari tempat yang disinggahinya tadi, dia keluar dari kuil kemudian menuju taman kediaman bulan dengan ditemani sang pelayan

"Nona, apa nona  perlu disiapkan teh? Atau makanan yang lain?" Tawar Ye Lin

"Teh" Jawab Yue singkat

Setelah sampai Yue duduk digasebo dan sedang memikirkan sesuatau, ya benar dia memikirkan cara membuka segel. Dan jenis segel apa yang berada ditubuhnya? Bodohnya di tidak bertabnya pada guru besar Ji

"Huft  kenapa hidup ini begitu berat, kehidupanku sama saja tak ada orang tua yang peduli, apakah memang aku ini anak terkutuk?" Batin Yue sembari menghela nafas, kurasa pergi ke perpustakaan akan memecahkan teka teki ini? Hmm dia kemudian berdiri hendak pergi ke perpustakaan namun tiba tiba suara prajurit berkumandang dikediamannya mengumumkan seseorang yang berkunjung ke kediaman Yue

"Putri Wang Xing Xing datang memasuki kediaman" Ucap sang prajurit menggelegar

Saat Xing Xing memasuki kediaman dan bertemu dengan Yue dia terkejut dengan wajah Yue, entah kenapa ada aura yang terpancar yang membuat jantungnya berdebar, namun dia mengenyahkan pemikiran itu dan memandang remeh kakaknya ini

"Salam jiejie, meimei berkunjung untuk melihat keadaan jiejie" Ucap Xing Xing sambil tersenyum namun senyuman yang siapa saja melihatnya akan kesal, ya senyum sinis dan meremehkan. Namun bagi Yue itu biasa saja karena dia adalah tipe gadis cuek, dia menggali memorinya dan ya ternyata sosok didepannya adalah adiknya, anak dari selir.

"Hm" Yue hanya menjawab singkat sembari mengangguk

Yue melihat kearah Ye Lin dan berucap

"Layani putri" Ucap Yue kemudian beranjak pergi, saat melewati Xing Xing tangan Yue dicegat

"Jiejie ingin kemana? Bolehkan meimei ini menemani?" Tanya Xing Xing dengan ekspresi memohon yang dibuat buat, namanya Yue dia tidak terlalu suka seseorang mencampuri urusannya, Yue menggelang

"Beristirahatlah" Ucap Yue kemudian melepas genggaman Xing Xing. Sebenarnya dia tidak peduli dengan  orang yang dulunya membenci Xiao Yue yang asli, disini dia hanya ingin fokus memperkuat diri karena dia tau pada jaman ini sangat kejam, bila kau lemah maka kau akan ditindas jadi dia tidak ingin lagi ditindas  dan dijuluki sampah

Yah pemikiran yang sungguh naif dengan banyak persaingan dalam sebuah kerajaan, namun Yue bisa apa kalau dia tak memiliki kekuatan? Bisa saja dia akan mati meski dia hebat dalam bela diri. Kalian tidak tau kejamnya kehidupan didalam istana, layaknya musuh disini tidak ada yang Yue bisa percaya termasuk pelayannya. Jahat bukan? Tapi pemikiran yang benar, Yue tak suka yang namanya penghianat, garis bawahi itu. Dia teramat tidak suka dan sangat merepotkan pada akhirnya dia akan kembali bergantung pada diri sendiri

"Jiejie kenapa kau kejam sekali?! Meimei mu ini hanya ingin mengikutimu saja! Dasar sampah!" Teriak Xing Xing memprovokasi, Yue yang awalnya tenang tiba tiba emosinya tersulut

Dia mendorong Xing Xing ke tiang gasebo, mengukungnya kemudian membisikkan sesuatu ke telinga adiknya

"Cerewet" Ucap Yue dingin dan datar

Tiba tiba jantung Xing Xing berdebar sangat keras dan pipinya memanas segera dia sadar kemudian pergi dari kediaman bulan dengan emosi yang kacau

"Awas! Akan kubalas kau!" Ucap Xing Xing kemudian pergi Yue hanya menggeleng

"Aku akan pergi" Ucap Yue pada Ye Lin

"Akan nubi temani nona" Ucap Ye Lin

Yue menggeleng kemudian segera pergi dari kediaman menuju perpustakaan. Pada saat dijalan Yue tiba tiba menjadi pusat perhatian karena wajahnya itu, yah selama ini dia menggunakan cadar maka wajahnya tak pernah terlihat jelas, sekarang Yue tak memakainya. Desas desus disana Yue memiliki wajah yang buruk rupa, ada yang mengatakan dia memiliki wajah yang sangat cantik tapi siapa tau? Sekarang wajahnya terlihat tampan dan cantik sekaligus dengan tatapan dingin dan tajam yang khas, jantung para prajurit dan pelayan berdebar debar saat melihat wajahnya itu mesku hanya sekilas

"Apakah itu benar nona Xiao Yue yang kejam itu?"

"Wah sangat tampan, aku rela menikah dengannya meski dia wanita"

"Huss tutup mulutmu!"

"Sangat cantik"

"Wahh nona Xiao Yue sangat cantik"

Yue hanya menganggapnya angin lalu dan terus berjalan menuju tempat tujuannya. Setelah beberapa menit dia sampai dan langsung mencari buku yang membahas tentang segel segel, dengan teliti dia mencari karena waktunya tidak banyak dia harus segera menyelesaikannya

Disisi lain. . .

"Cih kenapa wajah itu?! Huh akan membalas sampah itu" Ucap Xing Xing kesal

"Hamba memiliki ide nona" Ucap pelayan Xing Xing

Kemudian pelayan itu membisikkan sesuatu

"Hm bagus, laksanakan malam ini" Ucap Xing Xing menyeringai senang, dia ingin segera menyingkirkan Yue, kalau bisa selama lamanya

Continued...

🍁Lian

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang