[16] Hadiah pt.2

2.9K 294 18
                                    

☡Typo Bertebaran☡

Ps: no edit

****

Setelah misi itu selesai dia kembali lagi kekota dan mengambil uang misi, tak lupa dia juga mendapat plakat tingkat silver karena berhasil menyelesaikan misi dengan sangat baik. Uang yang diapat sebanyak 50 tael emas dan itu sudah lebih dari cukup untuk menghidupinya serta satu pelayannya itu, sebelum menuju toko pembuatan pedang dia mampir untuk mengambil pesanannya kemarin ditoko persenjataan

Cling!

Suara lonceng toko berbunyi setelah Yue membuka pintu, langsung saja dia menghampiri pemilik toko

"Aku ingin mengambil pesanan sekotak jarum" Ucap Yue dingin

"Ah tuan yang kemarin, baik sudah kami selesaikan" Ucap pria paruh baya yang memiliki jenggot itu, kemudia dia menyerahkan sekotak jarum dengan 3 macam ukuran. Yue puas dan sedikit terseyum

"Untuk mu" Yue memberikan beberapa perak

"T-terimakasih tuan" Ucapnya sambil membungkuk

Setelah selesai dia keluar dari toko tersebut kemudian berjalan menuju toko pembuatan pedang, ah ya Xinyue ia sembunyikan dibalik jubahnya karena tidak ingin menarik perhatian orang orang sekitar. Sampailah dia didepan toko yang sedikit terlihat usang itu

"Ada yang bisa kami bantu tuan?" Tanya pemilik toko

Yue menyerahkan desain pedang itu

"Bisakah paman mengajariku membuat pedang? Aku ingin membuat pedang seperti ini" Ucap Yue

"Ah baik tuan, mari ikut saya" Jawab pemilik toko ramah

Akhirnya selama beberapa jam Yue akhirnya mendapatkan pedang yang ia inginkan, pedang yang sedikit besar namun tak terlalu berat dan juga pegangan yang berwarna hijau emerald, menurutnya ini sangat cocok dengan gegenya itu

Saat hendak kembali pulang ia melihat giok batu yang sangat indah dan bisa saja cocok bila disandingkan dengan pedang hijau emeraldnya, dia memutuskan untuk membelinya saja toh tidak terlalu mahal hanya 1 tael emas saja, lebih mahal giok es miliknya

Rampung sudah urusannya disini waktunya untuk kembali, saat diperjalanan dia melihat banyak kereta kuda serta prajurit prajurit dari berbagai kerajaan melintas. Ah benar Yue melupakannya, pastinya hari ini mereka sudah memasuki area kekaisaran karena perlombaan dilaksanakan 2 hari lagi

Dia memutuskan mengambil jalan lain agar tidak terlalu mencolok, setelah beberapa saat dia sampai di luar tembok kediamannya, dia memanjat dan voila! Mendarat dengan sempurna dia menanggalkan jubahnya dan mengebalikan penampilan seperti semula Wang Xiao Yue berambut putih

"Nona sudah sampai! Nubi siapkan air mandi dan juga pakaian yang akan nona kenakan" Ucap Ye Lin senang sekaligus lega

Yue mengangguk saja, dia berjalan menuju taman dan memberi makan Xinyue disana. Setelah itu dia berjalan kedalam kediaman miliknya serta tak lupa membawa pedang itu

"Ye Lin!" Panggil Yue

"Ya nona, nubi disini" Ucap Ye lin terburu buru

"Bungkuskan ini" Ucap Yue menunjuk sebilah pedang di atas meja

"Wah inikah hadiahnya nona?" Tanya Ye Lin

"Ya" Jawab Yue kemudian segera mandi, tak lama setelah itu dia keluar dengan bau yang sangat wangi, setelah selesai memakai setelan hanfu miliknya Ye Lin segera membantu Yue untuk berias

Kulit seputih salju miliknya sangat cocok dengan hanfu biru yang ia kenakan, rambutnya yang putih itu dihias sangat sederhana namun sangat anggun

"Sudah selesai, nona sangat cantik dan menawan" Puji Ye Lin atas kecantikan majikannya

Yue hanya tersenyum tiba tiba saja terdengar suara prajurit

"Kasim agung Ling memasuki kediaman" teriak prajurit

Yue segera menyambut kasim tersebut

"Salam putri, Yang mulia memberi titah untuk putri Wang Xiao Yue agar menghadiri perjamuan nanti malam" Ucap kasim tersebut

"Hamba menerima titah" Ucap Yue, setelah itu kasim itu pergi dari kediaman

Yue berpikir, sungguh jarang sekali kaisar mengundang nya untuk perjamuan

"Hah sudahlah. Ye Lin mari menuju kediaman putra mahkota aku ingin memberikan ini segera" ucap Yue

"Baik nona"

Dalam perjalanan Yue menarik perhatian banyak sekali orang, bukan karena penampilannya namun karena Xinyue yang sudah bertengger manis dibahunya yah dia memaksa ikut dan alhasil Yue melunak dan mengijinkannya ikut. Siapa yang tidak bisa menolak sikap imut serigala itu

Saat hendak menuju kediaman putra mahkota tak sengaja dia melihat gegenya sedang berbincang dengan salah seorang pangeran dari kerajaan lain, saat Yue hendak mendekatinya percakapan tak mengenakkan dengan senagaja memasuki pendengarannya

"Hei bagaimana dengan putri sampah itu? bukannya itu adikmu juga hahaha" Ucap salah seorang dari mereka

"Cih dia bukan adikku! Dia hanya putri pembawa sial!" Ujar Ming Hao dengan nada ketara membenci Xiao Yue

"Jangan seperti itu-" ucapan itu terpotong oleh suara Ye Lin

"Salam yang mulia putra mahkota" Ucap Ye Lin sengaja memotong, dia tau tuannya sudah sakit hati sekarang dan dia tidak peduli lagi dengan hukuman yang akan diterimanya nanti atas kesalahannya ini

"Beraninya pelayan rendahan seperti mu memotong pembicaraan kami!" Bentak Ming Hao

"M-maaf yang mulia, hamba adalah pelayan putri Wang Xiao Yue dan hamba ingin memberikan hadiah putri kepada pangeran" Ucap Ye Lin setengah takut

Ya Yue tak jadi kesana, entah kenapa hatinya merasa sakit karena ucapan Ming Hao alhasil dia menyuruh Ye Lin untuk memberikannya sedangkan Yue tak jauh berada disana, saat dirasa hadiah sudah diberikan Yue berbalik, saat hendak ingin berbalik mereka berdua tak sengaja bertatapan hanya sepersekian detik Yue langsung memuskannya. Mendadak dia rindu dengan kakanya Xiao Yan apa kabar dia sekarang disana? Apakah dia masih mengingatnya?

Xinyue yang tau perasaan tuannya tidak baik baik saja mendusel duselkan kepalanya di leher Yue, Yue tersenyum singkat kemudian berjalan pergi dari sana entah kemana tujuannya

Ye Lin yang tau tuannya pergi segera menyusul

"Hamba pamit pangeran, semoga anda sehat selalu" Ucap Ye Lin sambil membungkuk kemudian pergi dari sana menyusul Yue

****

"Hey pangeran buka hadiahnya, aku penasaraan apa yang diberikan oleh samlah itu hahaha" Ucap Pangeran kedua dari kerajaan Chen, Pangeran Shi Zheng

Ming Hao hanya mengangguk singkat kemudian membuka bungkusan itu, betapa terkejutnya dan tidak terduga bahwa adiknya itu memberikan sebuah pedang yang menurutnya sangat indah dan bagus, sejenak dia berpikir kenapa adiknya itu memberikannya sebuah pedang dan dia baru ingat kemarin pedang miliknya rusak karena melawan spirit beast level 7. Sekarang entah kenapa pemikirannya sedikit berubah tentang adiknya itu

Dia teringat perkataan Xiao Yue bahwa seseorang sudah mati namun siapa? Ah sudahlah tidak perlu berpikir terlalu banyak

"Aku pergi dulu kalian kembalilah ke kediaman kalian" Ucap Ming Hao kemudian dengan tergesa berlari entah kemana tempat dia tuju, disisi lain tampaklah seorang wanita yang tengah memperhatikan kegiatan para pangeran tadi, siapa lagi kalau bukan Xing Xing

"Cih sekarang kau mengambil perhatian dari gege? Haha tunggu saja akan aku habisi kau nanti" Ucap Xing Xing dengan mata yang terpancar kebencian

See you😙😚

🍁Arvi

Book 1: The Great Empress Qin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang