HARI 21

51 20 0
                                    


DOSA MENGHASILKAN KETAKUTAN

Satu hal yang Sunny syukuri pindah dan menetap di Bandung, yaitu berjamurnya tempat-tempat kuliner yang bukan hanya memanjakan lidah, namun juga mata. Beberapa kuliner, memiliki sejarah yang menarik untuk didengar.

Tidak salah, Bandung sukses meraih posisi ke lima dalam Taste Atlas Awards 2021. Dinobatkan sebagai salah satu kota 'surga' kuliner jajanan tradisional terbaik di kawasan Asia.

Sejak berkenalan, melakukan PDKT, dan pada akhirnya berpacaran, Sunny lebih memilih berkuliner ke pelosok-pelosok kota Bandung yang belum dia sentuh, daripada berada di tempat adem seperti mall, berbelanja atau menonton bioskop.

Sunny dan Radit lebih suka mencicipi makanan yang memiliki nilai sejarah, yang sudah berdiri berpuluh-puluh sebelum mereka dilahirkan.

Bertanya kepada Teh Google yang mampu menjawab semua pertanyaan yang mereka ajukan, Sunny bersama Radit mengetahui batagor yang paling legendaris di Bandung.

Makanan yang terbuat dari adonan tepung dan ikan tengiri kemudian digoreng itu pertama kali dipeloporkan oleh pria asal Purwokerto, Haji Isan. Pada tahun, 1960-an.

Sunny duduk di salah satu meja makan seorang diri. Mengeluarkan buku tulis dan kotak pensil. Sedangkan Radit sedang mencari tempat parkir.

Mata Sunny menjelajah mengamati sekitarnya, mengeluarkan pensil dalam kotak pensil. Mencacat apa saja yang ditangkap oleh indra penglihatan maupun indra penciumannya. Sangat berkonsentrasi, sampai-sampai gadis itu mengacuhkan kehadiran kekasih yang baru saja masuk ke rumah makan yang didominasi warna hijau terang.

"Mangga Kang! Mau pesan apa?" seorang bapak penjaga menyambut Radit.

"Sudah tadi, Pak. Pacar saya yang pesankan," jawab ramah Radit.

Mata yang tertutup kacamata hitam itu menoleh ke arah bangku meja yang tertata rapi. Senyuman kagum Radit terukir ketika menemukan gadisnya terduduk manis dan berkonsentrasi dengan pekerjaannya.

"Oh, si neng geulis, ya? Si Neng itu wartawan ya, Kang?" tanya si bapak ikut menoleh ke Sunny.

Ketika Sunny memesan dua prosi batagor, gadis itu bertanya-tanya tentang sejarah rumah makan ini berdiri. Bertanya bagaimana cara pembuatan batagor? Mengapa rumah makan ini disebut pelopor batagor di kota Bandung?

Radit menggeleng, "Bukan, Pak. Pacar saya adalah penulis, Pak. Oya, tadi si neng geulis pesen minum apa?"

"Dua es teh tawar, Kang," jawab si bapak.

"CK!" Radit geleng-geleng kepala. "Bisa diganti teh tawar hangat? Neng Geulis di sana tidak boleh minum es."

Si Bapak mengangguk paham.

"Dasar gadis nakal," gumam Radit melangkah mendekati kekasihnya.

Apa alasan Radit tidak memperbolehkan Sunny minum es?

Radit memperhatikan Sunny berkomunikasi dengan buku tulis dan pensil mekanik yang digenggam di tangan kiri.

Ada yang unik yang Radit temukan dari objek cinta pada pandangan pertamanya. Sunny itu multitasking, gadis itu memang kidal, tapi kadang dia bisa menggunakan tangan kanannya sama baiknya dengan tangan sebelah. Biasanya, Sunny memakai tangan kanan untuk makan. Dan unik, tangan kirinya tetap memang pensil, menari - nari di atas kertas sementara tangan kanan menyuap makan ke mulutnya.

Dua gelas teh tawar hangat diletakan di antara mereka. Tangan kirinya masih menulis apa yang diperintahkan pikirannya, sementara tangan kanan menyentuh gelas beling itu. Kening Sunny mengerut, merasa ada yang menganjal.

Pensil mekanik orange berhenti itu. Sorot mata tajam Sunny lemparkan ke Radit yang dari tadi tak menoleh ke mana pun, terus menatap sang pujaan hati. Sunny mengerucutkan bibirnya.

"Kamu lagi menstruasi, Liitle Rabbit. Nggak boleh minum es," Radit mengacak-acak rambut warna-warni Sunny.

Sunny terkekeh, "Sok tau, aku belum menstruasi," Sunny menulurkan lidahnya. Gigi kelinci gadis itu terlihat.

Rasa bete tak menemukan batu-batu es dalam gelas hilang dalam sekejap karena perhatian Radit yang terbilang berlebihan. Tidak ada pria yang pernah mampir dalam hidupnya, seperhatian Radit. Bahkan papa dan kakak laki-lakinya.

"Oh ya? Jangan bohong! Aku lihat kok, dari kalender menstruasi di ponsel, hari ini kamu menstruasi,"

Sunny tak terkejut jika di ponsel sang kekasih terpasang kalender jadwal haid. Alasanya, agar tahu kapan Sunny PMS dan menstruasi. Agar berhenti-hati di mana mood Sunny sedang tidak stabil. Satu tindakan kesalahan yang wajar dan tak perlu dipermasalahkan, bisa dianggap berlebihan menjadi emosi yang tak terkendalikan. Radit harus berjaga-jaga di hari 'rawan' itu. Juga, dalam hal memilih makanan dan minuman untuk Sunny, contohnya seperti sekarang. Radit tidak memperbolehkan Sunny minuman dingin dan berkafein.

Juga... jangan sampai Radit keceplosan mengajak Sunny 'bermain' di atas ranjang.

Sunny menggeleng. "Mungkin terlambat. Mungkin besok atau lusa," jawab Sunny sedikit murung.

Debaran jantung bergerak lebih cepat dan sesak. Sunny menunduk, menyembunyikan raut wajahnya yang berubah drastis. Keceriannya memudar, tanpa berbekas.

Radit memasang wajah bersalah, seperti terkoneksi dengan pikiran Sunny, Radit tahu apa yang memenuhi pikiran Sunny. Tangan besar itu menggenggam erat tangan putih itu. Mata mereka beradu, Radit memberikan tatapan lembut dan penuh pengertian, "Sayang, semua akan baik-baik saja,"

"Aku takut, Sayang. Sudah dua kali kamu lupa pakai pengaman," bisik Sunny. Butiran-butiran air mata jatuh ke pipi putih. Dada terasa sakit, sadar jika dia sudah melakukan hal di luar batas dalam menjalin hubungan. Tapi, Sunny juga takut kehilangan dan begitu bergantung pada Radit.

Radit menghelakan nafas, menggeleng. Pria itu bangkit berdiri. Berpindah tempat, berada di samping Sunny, memeluk, dan menyembunyikan wajah Sunny di tubuh besarnya.

"Apa pun yang nanti terjadi, kita akan hadapi bersama,"

**

Ketika keluar dari gerbang kuning, mata Grace menemukan seorang pria berusia dua puluh tujuh tahun, bersandar santai di salah satu pilar teras di depan rumah mungil.

Bara? Suara hati Grace bergetar.

Ada rasa takut yang tiba - tiba menjalar di sanubari. Tubuhnya ikut bergetar membayangkan apa yang pernah terjadi di masa lalu, menyangkut pria bernama Bara.

Wajah tampan dan mengerikan itu tertutup topi pandora hitam. Orang-orang di gang Budi Luhur sering mengatakan jika Bara mirip Chicco Jeriko, apalagi Bara memiliki darah Batak dari sang ibu. Sementara dari sang ayah, darah Sunda Chinese yang mengalir di tubuh tinggi, besar, dan berotot itu.

Bara, ketua perman di sini. Bukan hanya Grace yang takut dengan orang yang sudah membawanya ke Lorong Bawah Tanah dan menjadikannya salah satu pertarung jalanan yang terkuat dan disegani. Semua orang yang ada di dalam maupun luar gan Budi Luhur. Sudah beberapa kali penjara menjadi rumah kedua pria yang berani menato wajahnya dengan gambar naga dan gambar seorang gadis cantik, wajah Grace.

Tubuh Grace merapat di gerbang kuning telor.

Kenapa dia nggak membusuk di Penjara? Maki Grace dalam hati. Kebencian menjalar di dada. Sesak hadir.

Grace mengira, ketika melihat Bara digiring ke mobil polisi, itu adalah pertemuan mereka terakhir. Tidak ada orang sebengis Bara, yang akan mengusik hidupnya dan mencoba mengambil paksa kesuciannya yang akan dia jaga hingga mata itu terpejam selamanya. 

KOST NONA GRACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang