IMarried A Gigolo [End]

🌺AlZah-Prolog🌺

Oke, kita tes minat. Kalau ini ramai dan vote tidak jimplang. Maka bisa dilanjut sampai tamat, tapi kalau dipertengahan jalan mulai jimplang, maka tidak menutup kemungkinan bisa di karantina.

200 vote dan 100 komen.

LET'S READING

"Aku menceraikanmu, Zahian, sekarang kau bebas."

Pria berusia 24 tahun dengan rambut berwarna pink pucat dan tubuh semok idealnya, terlihat menatap sang wanita terkejut.

Piring berisi makanan ditangannya hampir jatuh, tunggu, apa dia bermimpi?

"A-a-apa? Cerai? Tapi kenapa?" tanya nya panik.

Dia segera meletakan piring itu di meja makan lalu mendekati sang istri, menatapnya panik sekaligus penuh ketakutan.

Hela napas wanita itu berikan, dia menepuk pundak Zahian kemudian tersenyum tipis.

"Aku tau, kau adalah pria yang menyukai kebebasan, aku melepaskanmu karena aku tak kunjung hamil sejak malam itu, jadi kau tak perlu bertanggung jawab padaku, aku melepaskanmu Zahian. Hiduplah bahagia setelah ini."

Zahian bahkan tak bisa merasakan kakinya lagi, dia benar-benar lemas.

Apa..maksudnya ini? Dia dibebaskan? Alira tak akan menjadi istrinya lagi?

"L-lira..pikirkan baik-baik..aku tak masalah sekarang, jadi kita tak perlu bercerai." ujarnya memohon.

Alira menggeleng pelan, dia menangkup wajah manis Zahian lalu mengecup dahinya lembut.

"Aku tak mau mengekangmu lagi Hian, jadi, aku benar-benar melepaskanmu, aku sudah meninggalkan uang di rekeningmu dan rumah ini akan menjadi milikmu, ada Restoran yang sudah aku alihkan menjadi namamu, dan pakailah semua itu untuk hidupmu, jangan bekerja jadi gigolo lagi. Aku pamit yah."

Setelah mengatakan itu, Alira berjalan keluar dari rumah yang sudah 4 bulan mereka tinggali bersama.

Zahian lemas, bahkan sesuatu yang dia inginkan saat ini tak membuatnya senang.

Dia tak mau kembali sendirian, dia..sudah nyaman bersama Alira, dia tak mau kembali ke dunia gelap itu lagi.

Tapi sepertinya sudah terlambat, Zahian mengingat semua perlakuannya pada Alira selama 4 bulan belakangan ini.

Jahat, Zahian begitu jahat pada wanita baik nan lembut itu.

Sudah sepantasnya Hian mendapatkan hukuman ini.

@Bersambung@