🌺AlZah-28🌺

9.9K 1K 104
                                    

Selamat datang di penderitaan Zahian.

Ayo tembuskan target ahay, 200 vote dan 75 komen yauw.

Zahian tanpa Alira

Pesawat tujuan Turki sudah lepas landas beberapa menit sebelumnya, Alira memejamkan mata sembabnya dan berusaha untuk tidur.

Ini sudah jam 11 malam dan dia benar-benar lelah, Ilan disebelahnya bahkan sudah tertidur sejak duduk di kursinya.

Tadi Alira sudah sempat teleponan sama Mommy nya, dan mereka bilang keadaan Zahian baik-baik saja.

"Baguslah kalau dia baik-baik aja."

Alira melakukan ini demi kebahagiaan Zahian, ya itu pasti.

Sementara Zahian sendiri saat ini masih menangis, terhitung 4 jam dia menangis disudut ruang makan sambil meringkuk ringkih.

"Mimpi..hiks..ini pasti mimpi huuhuu mau Liraaa..aku salah..maaf..hiks..aku salah tapi hiks..jangan tinggalkan aku..huhuuu."

Cklek.

Zahian tak sadar kalau ada yang masuk ke rumah, mereka ber 5, 2 oranh pasangan suami istri paruh baya sementara 3 lagi adalah pria.

"Oh ini dia suami Lili,"

"Lihat? Dia sudah menyakiti Lili kita tersayang selama ini, sekarang mereka sudah berpisah maka dari itu habisi saja pria lemah rendahan yang menjijikan itu!"

Wanita yang bernama Maswa itu menyunggingkan senyum miring, kenapa Putri kesayangannya harus mendapati pria rendahan seperti itu.

"Ya, Lili tak akan tau kalau mantan suaminya mati, jadi habisi saja dia."

"Kalau Lili bertanya tentang pria itu, bagaimana?"

"Katakan saja pria itu bahagia bersama wanita lain, selama setahun Lili di Istanbul tak akan tau lebih banyak perihal pria ini."

Mereka membenci Zahian, sangat, karena pria rendahan ini berani melukai putri kesayangan mereka yang berhati malaikat itu.

"Hajar dia." perintah Maswa.

3 pria tadi mengangguk, mereka berjalan kearah Zahian lalu menarik rambutnya kuat, menggeretnya sampai jatuh bersimpuh di kaki Maswa.

Maswa mengapit dagu Zahian, menatap wajah menyedihkan pria itu yang berurai air mata, tatapan matanya kosong.

"Huh, dasar gigolo rendahan." cibirnya seraya menghempaskan apitannya, lalu membersihkan sentuhan tadi dengan tisu basah.

"N-nyonya..hiks..dimana Alira..saya butuh Alira..hiks.."

"Kau pria rendahan, harusnya mati, bukan menambah beban di dunia ini lagi, habisi dia sekarang!"

Detik berikutnya Zahian hanya mampu meringkuk mendapati pukulan dan tendangan ditubuhnya, baginya rasa sakit ini sama seperti rasa sakit saat dia diculik.

Tak ada bedanya, semua orang jahat, hanya Alira saja yang baik, hanya Alira ya hanya Alira.

"Hiks..Liraaa..hiks..Hian salah..maaf..sakit..hiks..huhuuu Liraaaa."

"MATI KAU JALANG MATI!"

Pria-Pria itu adalah sepupu jauh Alira, mereka memang membenci pria rendahan seperti Zahian ini.

Mereka terus memukulnya sampai Zahian tergeletak lemah, wajahnya sudah lebam dan sudut bibirnya pecah.

Tubuhnya memar karena tendangan mereka tadi.

"Hantamkan guci besar itu padanya, pasti dia mati setelah ini."

"Baik Tante."

Salah satu dari pria tadi berjalan menuju guci yang ada diruang tv, lalu mengangkatnya dengan mudah.

Zahian melirik lirih, memejamkan matanya sebelum guci besar itu menghantam tubuhnya.

PYAR!

Darah mulai mengalir membasahi lantai, Zahian sudah tak sadarkan diri setelah guci besar itu menghantam tubuh lemahnya.

"Dia sudah sekarat, ayo tinggalkan saja dia mati disini."

Mereka pergi meninggalkan Zahian yang berada di genangan darah, sendirian dan terlihat menyedihkan.

Tak lama setelah mereka pergi, pintu kembali dibuka dengan kuat oleh seseorang.

"Ya Tuhan Hian!"

Ibu Panti datang, dia datang karena memiliki firasat buruk soal Zahian dan benar ini terjadi.

Alira sudah meminta padanya untuk menjaga Zahian, jadi Ibu Panti harus membawa Zahian ke rumah sakit lalu membawanya kembali ke Panti.

Zahian harus disana, Ibu Panti akan menjaga nya disana, agar Zahian tidak disakiti orang lagi dan agar dia tak menyakiti dirinya sendiri.

Lihatlah, baru ditinggal beberapa jam saja keadaan Zahian sudah seperti ini, bagaimana bisa kedepannya, pasti lebih menyedihkan lagi.

"Hian, ya ampun..kalau Alira tau..dia pasti sedih..dia meninggalkanmu agar kau bahagia..bukan agar kau terpuruk seperti ini."

Bagaimana Alira bisa tau, kalau ponsel lama nya saja sudah dibuang dan dia diberi ponsel baru agar tak bisa menghubungi Zahian ataupun Ibu Panti.

Menyedihkan sekali.

🌺Bersambung🌺

IMarried A Gigolo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang