Akhirnya komen cepat jebol, bahagia aku.
200 vote dan 75 komen.
Zahian-Alira
"LIRAAAAAAAA!"
Alira yang tadinya lagi nyapu halaman belakang terkaget, dia melempar sapu lidi ditangannya lalu berlari cepat masuk ke dalam rumah.
Ini masih sore di hari yang sama, Alira bosen jadi dia bersihin halaman belakang, ntar malam mereka mau belanja.
Dan tadi Alira sudah membatalkan surat perceraian itu, sebenarnya mereka belum sah cerai pasalnya Zahian belum tanda tangan.
"Ada apa!?" serunya panik.
Dia melihat Zahian tengah duduk meringkuk disudut dekat kulkas, tubuhnya bergetar hebat.
"Nak, kami cuma mampir sebentar dan dia udah ketakutan."
Alira menghela napas panjang, dia tersenyum tipis "Mommy sama Daddy nunggu di ruang tv aja ya, biar Lili urus suami Lili dulu."
Maswa dan suaminya mengangguk, mereka menatap Zahian dengan tatapan rendah, dasar pria murahan.
Untung saja sikap Alira tak berubah karena pengaruh pria itu, untung Lili mereka tetap jadi wanita baik yang mereka kenal.
Alira segera memeluk Zahian begitu kedua orang tuanya pergi dari dapur, dia mengelus punggung Zahian lembut.
"Sst, ada Lira, Hian gak perlu takut lagi."
"M-mereka pukul Hian..hiks..sakit..Hian takut..badan Hian dihantam pake guci besar..hiks..sakit Lira..sakit..Hian takut.." Alira bisa merasakan sakit diulu hatinya.
Dia mengeratkan pelukannya ditubuh Zahian, lalu mengelus punggungnya.
"Sekarang gak bakal gitu, ada Lira disini, Hian pasti gak bakal kenapa-napa."
"Jangan tinggalin Hian lagi..hiks.."
"Iya, Lira gak akan tinggalin Hian."
"A-aku mau lanjut masak, ibu sama ayah Lira..mau minum apa?"
Alira tertawa pelan, dia masih bisa menanyakan apa yang mau orang tuanya minum, pria ini baik, Alira sudah tau itu dari awal.
"Gak usah yah, untuk saat ini mending kamu fokus di studio, tenangin diri, gausah dipaksa untuk ramah sama mereka. Yang terpenting kamu gak takut gini."
"A-aku gila ya Lir..hiks..aku beneran gila ya?"
"Enggak sayang, kamu gak gila, suami Lira gak gila." bisiknya lirih.
"Tapi mereka bilang..Hian gila..gak pantes buat Lira.."
"Sst, aku bakal marah kalau kamu bilang gitu lagi."
Tanpa sadar, kini Alira memperhalus panggilan mereka, bukan Kau lagi melainkan kamu, sekarang keadaannya sudah berbeda.
Kesehatan mental Zahian harus dia perhatikan mulai sekarang.
Pasti sekarang perasaan Zahian jadi lebih halus dari sebelumnya, perkataan yang membuatnya sakit pasti langsung membuatnya down.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMarried A Gigolo [End]
RomanceKecelakaan satu malam membuat wanita itu harus menikahi seorang gigolo di klub malam. Kesucian ya selama ini Alira jaga, harus hilang karena kecelakaan di bar malam itu, bersama seorang gigolo berwajah manis yang binal. Alira memaksa Gigolo itu agar...