Intinya pembaca yang sering komen itu favorite aku, bahkan kalau mereka kadang gak komen aku yang kecarian sama mereka huhuuu.
Intinya semua yang sering komen, TERIMA KASIH BANYAK, KOMEN KALIAN PENAMBAH MOOD AKU HEHEHEHE.
Thanks ya❤
Oke sekarang 200 vote dan 75 komen.
Alira-Zahian
Alira tak tau kalau Zahian sakit, dia bisa jadi sangat menyebalkan dan juga sangat manja.
Dia kena Tipes, dan hampir kena Demam Berdarah jika Alira tak membawanya ke rumah sakit.
"Makan dulu."
"Gak mau! Aku masih marah padamu, kau meninggalkanku!"
"Seharusnya, kau senang kan?"
Zahian melipat tangannya di dada lalu melengos malas, dia sudah berulang kali bilang kalau dia gak suka sendirian, kenapa Alira gak peka juga.
Bibirnya mengerucut sebal, Alira yang melihat itu antara gemas atau pengen cubit bibir pink pucat Zahian, begitu menggemaskan.
"Aku minta maaf, salah satu cabang hotel ku terkena masalah, aku tak sempat pamit karena kau tidurnya terlampau nyenyak, aku kira kau tak akan mencariku."
"Kau bodoh ya? Aku gak suka sendirian Lira!"
"Tapi kau..harus terbiasa sendirian lagi Hian."
Karena 2 bulan lagi kita bercerai.
"Kenapa? Kau mau pergi tanpaku lagi!?"
"Enggak, udah sini makan dulu baru minum obat."
"Gak mau, gak laper."
Alira menatap Zahian begitu tajam, dia mulai hilang kesabaran kalau perihal makanan, Zahian biasanya tak perlu disuruh makan pasti akan makan.
Tapi ini, susah sekali disuruh makan.
"Terserah, gausah makan juga gak papa, biar makin sakit! Gausah ikut lomba sekalian." ketus Alira seraya membanting nampan di nakas lalu beranjak pergi.
Dia cukup kesal, karena dia pun lagi datang bulan jadi emosinya tak stabil.
Zahian yang menyadari kalau Alira marah, mulai panik, apalagi saat Alira keluar dari kamar inapnya.
"ALIRA! KAU MENINGGALKANKU LAGI! ALIRA!" jeritnya histeris.
Dia hendak turun tapi tubuhnya masih lemas, bagaimana ini, Alira marah.
"Hiks..maaf..Hian salah.." akhirnya menangis lagi, Zahian meraih nampan berisi makanan lalu mulai memakannya sendiri.
Dengan uraian air mata dikedua pipinya.
"Hiks..Liraaaaa! Hian udah makan..jangan pergi.."
Zahian terus menatap kearah pintu kamar dengan mulut penuh makanan dan pipi penuh air mata.
Rasanya tenggorokan Hian sakit, makan sambil nangis sangat menyiksanya.
"Hueeek! G-gak bisa ditelan..hiks..sakit.." Zahian memuntahkan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMarried A Gigolo [End]
RomantiekKecelakaan satu malam membuat wanita itu harus menikahi seorang gigolo di klub malam. Kesucian ya selama ini Alira jaga, harus hilang karena kecelakaan di bar malam itu, bersama seorang gigolo berwajah manis yang binal. Alira memaksa Gigolo itu agar...