🌺AlZah-01🌺

20.8K 1.4K 112
                                    

Oke, aku apresiasi vote chapter awal yang hm lumayan lah.

Jadi aku up nih!! Tolong pertahanin ya vote dan komennya, jangan jimplang:)

200 vote dan 70 komen kuy.

Alira-Zahian

Bekerja adalah goals yang selalu Alira lakukan, Alira Dameswara merupakan satu-satunya keturunan Dameswara yang memiliki kepribadian baik.

Dia adalah wanita 25 tahun yang sudah sukses menjadi Chef, punya banyak restoran hasil kerja kerasnya sendiri.

Tak pernah berpacaran sama sekali, dan yang paling penting dia masih perawan.

Namun sayang, malam itu keperawanan Alira hilang karena keteledoran seorang bartender.

Malam itu, Alira datang ke bar demi mencari sepupunya yang bernama Kanita, atas suruhan Mommy Kanita.

Sebagai sepupu yang baik, Alira mau mencari Kanita di tempat yang tak pernah Alira datangi.

Dia bahkan hanya mengenakan jaket hitam dan celana kendor putih.

Rambut hitam bergelombangnya digerai begitu saja.

"Permisi, apa disini ada minuman yang tidak mengandung alkohol?"

Alira bertanya pada bartender muda itu, tapi sepertinya karena suasana bar yang berisik, membuat Bartender itu justru mendengar hal sebaliknya.

"Oh tentu Nona, disini ada banyak minuman yang mengandung alkohol, biar saya siapkan yang terbaik!"

Alira tak terlalu mendengar perkataan bartender itu. Dia menelusuri tatapannya keseisi bar.

Matanya melihat seorang pria bertubuh langsing sedang menari dengan luwes disebuah tiang panjang, lekukan tubuhnya indah.

Rambut pria itu pirang pucat setengkuk, sangat indah walau dikeremangan ruangan.

Alira merasakan jantungnya berdegup tak karuan saat mata hitam jelaga nya bertemu pandang dengan mata merah jampu pria itu.

"Huh, dia begitu indah. Sayang sekali keindahannya dinikmati banyak orang." gumam Alira pelan.

Dia beralih pada bartender itu lagi yang sudah meletakan segelas cangkir khas bar, dengan isi air berwarna kebiruan.

"Apa ini tak ber alkohol?"

"Ya ini ber alkohol tinggi!"

Alira mengangguk saja, dia mulai meneguk minuman itu dengan sekali teguk, awalnya hanya efek panas di tenggorokannya.

Alira masih sadar, dia bahkan kembali menatap kearah pria cantik yang masih menari itu.

"Dia sangat indah." kepala Alira terasa berat, dia berusaha untuk tetap sadar.

Namun berikutnya dia justru merasa pusing, wajah putihnya memerah dan mata tajamnya terlihat sayu.

"Hik..katanya..gak ada..alkohol.." racaunya kesal.

Dia turun dari kursi lalu berjalan kearah penari tiang tadi, tanpa diduga dia justru menariknya dan memeluk pingganya kuat.

"Oh! Anda sangat agresif Nona." ujar pria itu mendayu seraya memeluk leher Alira mesra.

IMarried A Gigolo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang