Ayo penuhin komen! Nanti kalau penuh ntar aku up lagi.
Alira itu baik, bukan menye-menye, buktinya dia gak nangis kan pas dikasari sama Hian, Itu bukti dia dewasa dan sabar, bukan menye-menye.
200 vote dan 70 komen.
Alira-Zahian
Krieeet.
Malam ini Zahian tak pergi ke bar seperti biasa, dia menyelinap masuk ke kamar Alira dengan kotak P3K ditangannya.
Perlahan Zahian masuk dan mendekati Alira yang sedang tertidur lelap, sejak kejadian tadi baru ini Zahian keluar.
Bahkan dia melihat lauk di meja makan masih tersedia untuknya.
Raut wajah Zahian sendu, dia menatap luka didahi Alira, sepertinya hanya dibersihkan saja tanpa diobati.
Zahian meletakan kotak P3K itu di nakas lalu berlutut disebelah ranjang Alira, membukanya dan mengambil betadine serta kapas dan Plaster.
Dengan sangat berhati-hati, Zahian menuangkan betadine di luka Alira lalu meniupnya pelan, setelah itu dia mengusap secara perlahan betadine itu.
Setelah agak kering, Zahian mengambil kapas lalu meletakannya di luka itu, dan meletakan plaster sebagai perekat.
"Maaf.." bisiknya lirih, dia merasa sangat bersalah, mulai sekarang dia cukup berkata kasar tanpa melukai Alira.
Dia tak bisa untuk menjadi lebih jahat.
Setelah selesai, Zahian langsung keluar dari kamar Alira dan menutupnya perlahan.
Zahian berjalan menuju ruang makan, dia lapar, dan sebaiknya makan malam jam 3 tak masalah baginya.
Lagipula besok dia tutup bakery dan hanya berkunjung ke Panti Asuhan.
.....
Sarapan pagi ini terasa sunyi, Alira yang diam dan Zahian yang masih merasa bersalah, tapi dia menyembunyikan perasaan itu dengan muka ketusnya.
"Aku tak akan pulang hari ini, jadi gak usah masak."
"Aku masak untukku juga, bukan untukmu doang."
"Ya intinya itu lah."
"Kau mau ke Panti kan? Aku ikut."
"Mau ngapain!? Gausah lah, udah cukup aku ngeliat muka mu di rumah, jangan di panti juga."
Alira tak menjawab, dia hanya melanjutkan sarapannya dengan tenang dan teratur.
Zahian sempat melirik kearah kapas didahi Alira yang dia berikan semalam, ternyata masih ada.
Seulas senyum tipis Zahian berikan, dia menutupi sebagian matanya dengan poni panjangnya.
Alira sendiri tengah memikirkan sesuatu, dia ada perjalanan keluar negeri minggu depan, selama sebulan penuh.
"Hian."
"Hm?"
"Minggu depan aku pergi ke luar negeri, pembukaan restoran cabang baru, kau mau ikut?"
Zahian diam, dia tak pernah lagi liburan sejak kejadian naas itu, sepertinya bukan ide buruk.
"Ya, baiklah." gumamnya.
Alira mengangguk puas, sebenarnya acara pembukaan itu hanya sehari, tapi dia perlama agar Zahian bisa berlibur dan melupakan pekerjaan malamnya sementara.
"Apa nanti malam, kau akan bekerja di bar lagi?"
"Ya, apa urusannya denganmu?"
"Pakai mobil ku, agar aman saat pulang, kemarin kau pulang bersama teman mu kan? Lebih baik kau naik kendaraan sendiri."
Zahian diam, mengeratkan pegangannya disendok kemudian menghempaskan sendok itu ke meja makan.
"Kau ada niat apa padaku Lira? Gak usah sok baik! AKU MUAK DENGAN SIFAT MUNAFIK MU ITU!"
Alira hanya menatap Zahian, kemudian meminum susu putihnya lalu beranjak dari duduknya.
"Aku hanya berusaha bersikap perduli pada sesama manusia, kunci mobilnya ada di gantungan dekat tv, surat-surat lainnya ada di laci dekat meja bar, aku berangkat."
Alira berjalan pergi dari meja makan, masih bisa mendengar suara pecahan kaca dari ruang makan.
"KAU MANUSIA MUNAFIK! SEMUA ORANG YANG BAIK ITU HANYA BERPURA-PURA! SIALAN! KALIAN MEMUAKKAN!"
"ARGHHHH BANGSAT! SIALAN KAU LIRA, AKU MEMBENCIMU!"
Alira tak merespon melainkan hanya berjalan saja, tak heran, sepertinya mental Zahian agak rusak makanya sifat dan sikapnya jadi seperti itu.
Menghadapi orang yang mengalami gangguan mental tak bisa dengan emosi, jadi Alira hanya perlu diam dan melihat saja.
Zahian sendiri sudah menghancurkan semua makanan dan melempar ke lantai, makanan yang Alira masak tadi subuh.
"Huhh..semua orang baik itu munafik!" umpat Zahian kesal.
Dia muak dengan segala kebaikan Alira, semakin Alira baik, semakin Zahian sadar jika dia sangat jahat.
Orang baik selalu terkena masalah, Zahian tak suka orang baik karena dia sudah mengalaminya.
Baik hendak menolong seorang pria yang tertabrak, ujungnya malah diculik!
Semua bermula dari kebaikan sehingga dia jadi seperti ini.
🌺Bersambung🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
IMarried A Gigolo [End]
RomanceKecelakaan satu malam membuat wanita itu harus menikahi seorang gigolo di klub malam. Kesucian ya selama ini Alira jaga, harus hilang karena kecelakaan di bar malam itu, bersama seorang gigolo berwajah manis yang binal. Alira memaksa Gigolo itu agar...