Nunggu 70 komen lumutan aku jadinya.
Huh, ayo dong, vote dan komen.
200 vote dan 70 komen ya.
Alira-Zahian
Mereka sudah pindah ke rumah 2 tingkat milik Alira yang lain, Alira punya beberapa rumah dan apartemen tapi semua dia sewakan.
Rumah ini adalah rumah yang akan dia tempati saat sudah menikah, dan inilah saatnya.
"Kamar mu ada di lantai 2, kamar ku ada di depan sana, semua kebutuhan, pakaian dan underwear mu sudah ada, dan ini sudah jam 9, kau mau makan di rumah atau di luar?"
Zahian mengerjab kaget, tak menyangka akan mendapat perlakuan baik seperti ini.
Tapi dia tak boleh jatuh hati pada wanita ini, cinta akan menghancurkan karirnya sebagai gigolo!
Kalau dia mencintai Alira, nanti dia gak bakal tega untuk bermain dengan wanita lain.
Zahian harus bersikap jahat, agar wanita ini cepat menceraikannya.
Raut wajah Zahian langsung mengeras, dia melengos malas.
"Ingat, kita ini nikah karena aku terpaksa menikahimu, dan aku punya surat perjanjian."
Zahian mengeluarkan selembar surat dan memberikannya pada Alira, membiarkan gadis penuh kharisma itu membacanya.
Zahian tak mampu menatap Alira terlalu lama, manik mata wanita itu sangat membuatnya kikuk.
Alira membaca surat itu dengan seksama.
Perjanjian dalam pernikahan
1. Jangan larang aku melakukan apapun, aku benci dilarang.
2. Jangan menyentuhku atau perhatian padaku, ingat ini hanya sampai beberapa bulan saja.
3. Berikan aku uang setiap aku meminta.
4. Jangan campuri urusanku sedikitpun, tak perlu bertingkah seperti seorang Istri.
5. Aku tak akan pernah mencintaimu, dan kau jangan mencintaiku.
Alira terlihat tenang, dia merobek surat itu kemudian berlalu menuju dapur.
"Hei! Kenapa dirobek!?"
"Ya aku sudah mengingatnya, sekarang ayo masak sesuatu."
Zahian menghentakan kakinya kesal, sialan sekali, wanita itu seolah tak terpengaruh pada perjanjian itu.
"Ingat, jangan larang aku untuk bekerja sebagai gigolo."
"Apa kau pria hypersex?"
Zahian terdiam sepersekian detik kemudian menggangguk. "Ya anggap saja begitu." gumamnya.
Alira mangut-mangut pelan, dia menepuk puncak kepala Zahian lalu pergi ke dapur tanpa perlu menunggu reaksi Zahian.
Pria itu membeku ditempat, pipinya terasa panas.
Sial, ingat gaboleh cinta sama dia!
Zahian harus tenang, gak boleh baper.
....
Pukul 4 subuh, Alira terbangun setelah mendengar suara pintu digedor kuat.
Mereka pisah kamar karena memang itu perjanjiannya, dia segera keluar dengan piyama satin ungu ditubuhnya.
Langkah kakinya cepat, dia berfirasat itu adalah Zahian karena jam 11 malam tadi dia pergi keluar, Alira tebak dia pergi bekerja di bar.
Cklek.
"Sialan! Lama banget kau buka pintunya, kau mau buat aku mati kedinginan hah!?" maki Zahian yang langsung masuk.
Dia menubruk bahu Alira sampai wanita itu agak terhuyung kebelakang, dia melihat leher Zahian yang penuh dengan kissmark.
Alira hanya diam, dia merasa sedih karena Zahian harus bekerja seperti itu, tapi mau bagaimana pun Alira tak bisa melarang.
Dia hanya memperlakukan Zahian dengan baik, Alira tak bisa kasar pada siapapun.
Dia memang terlahir dengan sifat baik dan mudah memaafkan, namun suatu saat bila masalah mereka lebih besar, sepertinya sifat mudah memaafkan itu akan hilang.
Alira mengunci pintu rumah lalu berjalan mendekati Zahian yang sedang duduk di kursi bar.
Dia mengenakan kemeja oversize dan celana selutut, terlihat jelas banyak bekas kissmark disana.
Alira memeluk tubuh Zahian dari belakang, sampai pria itu kaku dan terkejut, napas hangat Alira membuat Zahian terhenyak.
"Istirahat ya setelah ini, kau lapar? Mau aku masakan sesuatu?" tanya Alira seraya melepas pelukannya.
Zahian berdehem pelan "Ya buatkan aku makanan, apapun terserah, aku mau mandi." ketusnya.
"Baiklah, mandi pakai air hangat, pakai baju yang hangat."
"Gausah sok ngatur!"
Alira menggeleng pelan "Keras kepala banget." gumam Alira seraya sibuk di dapur.
Zahian sendiri sudah pergi ke lantai 2, sepertinya dia kurang kasar, dia harus lebih kasar agar Alira muak padanya.
Tapi dia akan porotin Alira terlebih dahulu.
🌺Bersambung🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
IMarried A Gigolo [End]
RomanceKecelakaan satu malam membuat wanita itu harus menikahi seorang gigolo di klub malam. Kesucian ya selama ini Alira jaga, harus hilang karena kecelakaan di bar malam itu, bersama seorang gigolo berwajah manis yang binal. Alira memaksa Gigolo itu agar...