Sebelumnya cerita ini pernah saya publish di tumblr. Selamat membaca....
Malam itu Yuna baru saja mengisi sebuah acara on-air di salah satu stasiun TV swasta. Ia terduduk lesu di sebuah kursi di ruang make up. Pikirannya melayang entah kemana,penuh dengan tanda tanya dan kejemuan. Ia begitu lelah bukan karena show-nya tadi, tapi karena semua yang terjadi akhir-akhir ini padanya. Ia mulai muak dengan dunia entertaint,dunia yang membuatnya sulit bernapas.....semuanya mengejarnya begitu liar, bernafsu dan begitu cepat memburunya seakan-akan ingin menelannya bulat-bulat!
Ia masih ingat beberapa hari yang lalu saat semuanya menjadi lebih sulit untuknya. Saat rumor kedekatannya dengan Joan menjadi lebih menarik untuk para pemburu berita. Ia ingat hari itu, hari saat ia dan Four Fox –bandnya- menghadiri sebuah acara talk show yang membuat rumor itu makin jelas. Karena secara lugas Joan mengakui perasaannya pada Yuna. Sebuah pukulan telak untuknya. Oh, ayolah! Itu sebuah stasiun tv swasta nasional, seluruh Indonesia melihatnya. Dan ia tak habis pikir, bagaimana seorang Joan sahabat sekaligus partnernya di Four Fox melakukan hal itu? Hal yang tak pernah terlintas sedikitpun di otak Yuna. Ia memang menyayangi Joan tapi sebagai sahabat tidak lebih. Mencintai memang bukan sesuatu yang dilarang tapi kenapa harus mengakibatkan skandal? Kenapa harus diungkapkan di publik? Hei, bukankah Joan bisa mengatakannya secara langsung padanya, empat mata mungkin?
Yuna jelas kesal sekaligus marah. Ia jadi membenci pria itu, sejak hari itu ia tak bicara pada Joan. Bahkan ia tak ingin bertemu dengannya, tapi apa boleh buat ia masih harus mengisi beberapa acara sesuai kontrak. Ia menghembuskan napas panjang. Ia membenci semuanya saat ini. Ia benci paparazzi tolol yang mengikutinya diam-diam, bertanya ini dan itu seolah-olah Yuna adalah seorang tersangka pembunuhan. Ia juga benci pada beberapa foxis ( fans club Four Fox) yang terkadang bersikap berlebihan padanya, bahkan terkadang mengganggunya. Bagaimanapun juga itu wajar karena dia seorang vocalist band papan atas, tapi kali ini dia sudah benar-benar muak dengan semua yang berkaitan dengan dunia keartisan. Namun, ia juga sadar dunia yang saat ini dihujatnya adalah dunia yang telah memberinya banyak hal berupa materi dan kepopularitasan. Hal ini tidak dapat dipungkiri olehnya, sebuah mobil sport berwarna merah dan rumah mewah di Serpong adalah bukti nyata. Gadis keturunan Indonesia-Korea itu terus bergulat dengan isi otaknya, ia bahkan tak sadar teman-temannya memperhatikannya dengan kebingungan.
"Are you okay?" tanya Anantya.
Tapi tak ada jawaban dari Yuna.
"Yuna?Yuna!" Panggil Anantya lebih keras, ia mengkhawatirkan sahabatnya itu. Dia tahu ini posisi yang sulit untuk Yuna. Tapi juga sulit untuk Anantya sendiri. Bagaimanapun, Yuna dan Joan adalah sahabatnya dan juga partnernya di Four Fox.
Tapi masih belum ada jawaban.
"YOON YOO NA!!!!" teriak Anantya.
Yuna terkejut,mengedarkan pandangan ke sekeliling.Mencari suara yang mengejutkannya.Ia mendesah, "Ada apa?" tanyanya dengan suara yang tidak bersemangat.
"Jadi....kau lebih suka dipanggil Yoo Na daripada Yuna?"
"Itu tidak penting! Keduanya sama untukku...." Jawab Yuna datar.
"Kau baik-baik saja?"
"Iya."
"Kau yakin?"
" Dimana kak Re An?" Tanya Yuna mengalihkan pembicaraan.
"Dia sedang mengambil honor kita," jawab Joan sembari duduk di samping Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Mistake
General FictionYuna seorang vokalis band papan atas diblantika musik Indonesia yang sedang merasa bosan dengan hingar bingar dunia entertaint memutuskan untuk pergi berlibur. Namun, apa jadinya jika liburan indah yang ia harapkan malah justru membawa skandal yang...