Are You Okey?

1K 55 0
                                    

Young Hoon telah keluar dari rumah sakit. Lukanya juga sudah mengering. Dan Yuna kembali sibuk dengan pekerjaannya. Four Fox sedang mempersiapkan album kelimanya, membuatnya jauh lebih sibuk dari sebelumnya. Pagi-pagi Young Hoon mengantar Yuna ke basecamp dan siangnya ia pergi menemui Phillip. Sore harinya ia kembali ke basecamp berniat menjemput Yuna. Namun, hujan deras mengguyurnya di perjalanan. Ia terus memacu motornya menerobos hujan untuk menemui Yuna. Tubuhnya telah basah kuyup saat tiba di basecamp.

"Ya,ampun Oppa kenapa hujan-hujanan?" teriak Yuna saat melihat Young Hoon basah kuyup.Yuna segera berlari mengambil handuk dan memberikannya kepada Young Hoon. Young Hoon hanya tersenyum mendengar ocehan Yuna.

"Cepat mandi. Akan kusiapkan air hangat," kata Yuna.Young Hoon hanya mengekor dibelakang Yuna menuju kamar mandi di dalam kamar Yuna.

Setelah selesai mandi tak dilihatnya Yuna di kamar, ia pun melangkahkan kakinya ke ruang tengah. Dan tepat, Yuna ada di sana sedang menonton tv bersama Alfo. Ia menghampiri mereka. Yuna tersentak saat menyadari suaminya bertelanjang dada dan hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Kenapa belum memakai baju, Oppa?"

"Bajuku kan basah," jawabnya datar.

"Pakai bajuku saja. Ku ambilkan ya," tawar Alfo.

"Tidak perlu Alfo. Bajunya masih ada, dia saja yang malas membuka almari. Ayo Oppa kau harus pakai baju. Nanti kau sakit," kata Yuna seraya menarik Young Hoon.

Sesampainya di kamar ia segara membuka alamari dan mengambil baju Young Hoon. "Ini cepat pakai," kata Yuna sambil berlalu.Ia kembali kedepan layar televisi bersama Alfo. Setelah selesai berpakaian Young Hoonpun menyusul Yuna.
"Sepertinya kau kurusan Yong. Apa Yuna tak memberimu makan?" celetuk Alfo.

"Hei, jangan mengubah nama seenaknya," protes Yuna.

"Ah, Yong lebih simple daripada Young! Toh suamimu setuju, iya kan Yong," sahut Alfo sembari mengajak Young Hoon berhigh five.

"Iiiih, tanganmu dingin seperti mayat," seru Alfo setelah tangannya menyentuh tangan Young Hoon saat berhigh five tadi.

Yuna terhenyak mendengar ucapan Alfo. Ia segera meraih tangan Young Hoon. Dingin seperti es. Kekhawatiran menyergapnya. Ia takut Young Hoon sakit. "Oppa, gwaenchana?" tanya Yuna memastikan.

"Ne," jawab Young Hoon singkat.
"Baik katamu? Lihat wajahmu pucat, Yong," celetuk Alfo.

"Aku buatkan teh hangat,ya," kata Yuna sembari beranjak dari duduknya.Young Hoon mengikuti Yuna, ia memeluknya dari belakang. Begitu mereka sampai di dapur.
"Oppa..."

"Aku kedinginan,Chagi. Tak mungkinkan aku memelukmu di depan Alfo. Kau pasti akan menghajarku," jelas Young Hoon.Yuna melanjutkan acara membuat tehnya. Ia membiarkan Young Hoon memeluknya. Young Hoon meletakkan dagunya di pundak Yuna. Hembusan napas Young Hoon yang hangat menggelitik permukaan pundak dan leher Yuna. Young Hoon mencium leher Yuna dengan lembut. Membuat Yuna risih. "Oppa, hentikan," protes Yuna.

"Em, aku merindukanmu." Setelah selesai membuat teh, Yuna pun berbalik dan memeluk Young Hoon.

"Bagaimana dengan ini? Kau masih kedinginan?"

"Ini lebih baik," jawab Young Hoon.Yuna ingat ucapan Alfo.

"Alfo benar, nae nampyeon jadi kurus. Ia juga sering sakit, sakit kepala itulah yng ia keluhkan. Ia tak mau di periksa, katanya nanti juga sembuh. Sebenarnya aku sangat takut kalau dia kenapa-kenapa tapi ia selalu bersikeras ia baik-baik saja. Dan sekarang ia kedinginan karena hujan-hujanan untukku. Untuk menjemputku, aku tidak tega melihatnya. Aku tak mau ia sakit lagi."batin Yuna

The Most Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang