Young Hoon menggetuk-ketukkan jarinya di meja. Ia sedang menunggu cream capuccino yang telah di pesannya tadi. Sesekali ia memandangi jalanan di luar. Setelah tiga hari berjuang menyelesaikan rancangannya, akhirnya Tuan Hong menyetujuinya. Ia teringat Yuna, ia sudah janji akan mengajak Yuna ke tempat ini. Houtecouko. Ia tersenyum geli mengingat gadisnya.
"Young Hoon-a..." teriak seseorang yang membuat Young Hoon memalingkan wajahnya. Young Hoon melihat seseorang berjalan cepat ke arahnya. Ia tersenyum melihatnya.
"Sang Hyun-a, annyeong . Kapan kau kembali? Sudah bosan di California?" ujar Young Hoon.
"Baik. Aku sudah dua minggu di sini. Kau sendiri kemana saja?" ucap Sang Hyun sembari mendudukan diri di hadapan Young Hoon.
"Hanya sedikit sibuk."
"Aku melihat postingan fotomu. Sejak kapan kau kenal gadis itu?" selidik Sang Hyun.
"Ah, itu. aku...
"Young Hoon ah..." teriak seseorang memotong ucapan Young Hoon. Sang Hyun dan Young Hoon mengalihkan padangan mereka. Seorang gadis berjalan menghampiri mereka. Tidak butuh waktu lama untuk tahu siapa gadis bermasker yang menghampiri mereka.
"Ji-ya? Kau bilang kau sibuk," cerca Young Hoon begitu gadis itu menarik kursi di sampingnya lalu duduk di sana.
"Aku sedang istirahat. Karena kau bilang ada di sini jadi aku ke sini," jawab Ji Sup santai. Sang Hyun sempat terkejut di buatnya. Kedua sahabatnya sudah bisa bersikap sewajarnya, tidak canggung lagi tapi ia was-was juga. Ia tahu dengan pasti gadis dalam foto yang Young Hoon posting di twitternya dan ia juga tahu dengan jelas bahwa Ji Sup masih mencintai Young Hoon. Kemarin Ji Sup menemuinya dan mengatakan ia ingin kembali pada Young Hoon.
"Kau kenapa Sang Hyun?" tanya Young Hoon heran. "Kau terkejut yah? Kita sudah biasa saja. Kita kan sahabat, iya kan Ji-ya?" lanjut Young Hoon sembari merangkul Ji Sup. Ji Sup cukup terkejut bahkan ia tersipu. Sang Hyun menggeram hati, ia tak mau ada yang tersakiti dalam hal ini. Yang Young Hoon lakukan itu hanya memberi harapan lebih pada Ji Sup.
"Young Hoon, menurutmu pantaskah seorang pria yang sudah menikah memeluk wanita lain yang bukan istrinya?" ujar Sang Hyun santai. Ia sedang menyidir Young Hoon. Mata Young Hoon membelalak dan perlahan ia melepas rangkulannya di pundak Ji Sup. Matanya menyipit, menatap Sang Hyun tajam. Ia tak mengerti dengan apa yang Sang Hyun pikirkan.
"Memangnya siapa yang sudah menikah?" tanya Ji Sup.
"Aku hanya bertanya," ujar Sang Hyun disertai cengiran. Ia tak mau menghancurkan harapan Ji Sup detik ini. Ia tahu, Ji Sup sedang sibuk dengan album terbarunya jadi ia tak ingin menghancurkannya. Namun, ia juga tak suka sikap Young Hoon.
Seorang pelayan menghampiri mereka dan meletakkan segelas cream cappucino.
"Kalian mau pesan apa?" seru Young Hoon. Ia berusaha menahan keterkejutannya atas sikap Sang Hyun.
"Americano," jawab Sang Hyun.
"Latte," sahut Ji Sup.
Pelayan pun mencatat pesanannya dan kemudian berlalu.
"Kau belum menjawab pertanyaanku Young Hoon," desak Sang Hyun.
"Kau sudah tahu jawabannya, Sang Hyun. Untuk apa kau bertanya?" ucap Young Hoon santai. Ia penasaran kenapa Sang Hyun bersikap seperti itu. Seperti sedang memojokkannya.
"Mengingatkan seseorang."
"Seseorang siapa? Aku tidak mengerti dengan yang kalian bicarakan," ucap Ji Sup kebingungan. Ia bahkan menatap Young Hoon dan Sang Hyun bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Mistake
General FictionYuna seorang vokalis band papan atas diblantika musik Indonesia yang sedang merasa bosan dengan hingar bingar dunia entertaint memutuskan untuk pergi berlibur. Namun, apa jadinya jika liburan indah yang ia harapkan malah justru membawa skandal yang...