I'm Afraid

1.3K 55 13
                                    

Yuna kembali sibuk dengan show, wawancara, pemotretan serta pembuatan album ke 5, yang merupakan album terakhir dalam kontrak Sony Music. Young Hoon juga sibuk dengan proyek-proyeknya, pembangunan Empror Hotel sudah hampir selesai tapi bukan berarti Young Hoon berpangku tangan. Ia bahkan sedang dalam proses pembuatan kontruksi untuk pembangunan apartement di daerah Busan dengan konsep healthy living. Beberapa kali kepalanya kembali berdenyut kencang tapi tak menghentikan semangatnya untuk menyelesikan pekerjaannya. Hari ini Yuna benar-benar kelelahan. Ia baru saja menyelesaikan beberapa show di beberapa tempat. Kembali ke base camp bersama teman-teman dan menunggu Young Hoon menjemputnya. Karena lelahnya, ia pun tertidur di sofa. Joan merasa haus, ia pun keluar dari kamar menuju dapur dan saat itulah Joan melihat Yuna. Joan menghampirinya, di tatapnya lekat-lekat wajah yang tertidur pulas itu. Ia ingin sekali menyentuhnya, tangannya bergerak dan menyentuh pucuk kepala Yuna. Ia membelainya. Ada keinginan lain saat ia berhasil menyentuh Yuna. Ia ingin lebih dari itu. Ia mendekatkan wajahnya, menatap wajah Yuna yang makin cantik dari jarak yang sangat dekat itu. Ia kembali mendekat dan menyentuh pipi Yuna dengan bibirnya.

"Yaaaakkk! Mwohaneungoya ?" teriak seseorang.

Joan melonjak, ia segera berbalik menuju arah suara teriakkan itu. Di lihatnya Young Hoon bergegas menghampirinya, ia terlihat sangat marah. Yuna pun terbangun. Young Hoon telah berdiri di hadapan Joan dan sebuah tinju melayang tepat di pipi kiri Joan. Sontak Joan pun tersungkur. Yuna tersentak sekaligus kebingungan.

"Oppa, ada apa ini?"

Young Hoon tak mengubris pertanyaan Yuna. Ia segera menghampiri Joan, menarik krah bajunya dan kembali melayangkan tinjunya. Darahpun mengalir dari sudut mulut Joan. Yuna berusaha menghentikan Young Hoon namun belum juga dihiraukan Young Hoon. Young Hoon masih terus memukuli Joan.

"Oppa, keumanhae !" teriak Yuna.

Mendengar teriakan istrinya, ia berhenti memukuli Joan. Dan kesempatan ini digunakan Joan untuk membalas pukulan Young Hoon. Young Hoon terhuyung. Rahangnya mengeras, giginya bergeletuk. Selama ini ia menahan semuanya. Apapun yang Joan lakukan untuk mendapat perhatian Yuna. Namun, kali ini ia tak terima. Suami mana yang terima istrinya dicium pria lain? Young Hoon menghampiri Joan dan kembali memukulinya. Joan kembali tersungkur, Young Hoon menendang-nendang Joan yang tak berdaya. Yuna memekik, ia berlari menghampiri keduanya. Namun Young Hoon masih tak menggubrisnya. Yuna berdiri di depan Joan, menghalangi Young Hoon. Ia bisa melihat kilatan kemarahan di mata Young Hoon.

"Move!" teriak Young Hoon. Ia tak suka Yuna menghalanginya.

"No. Look at me. It's me, your wife. Look..." pinta Yuna. Ia menangkupkan kedua tangannya di wajah Young Hoon. Yuna menatap mata Young Hoon, mengelus pipi pria itu pelan. Ia sedang berusaha meredakan amarah Young Hoon. Kemarahan Young Hoon mereda, apalagi saat matanya menangkap mata Yuna yang menatapnya penuh kekhawatiran. Ia menyesal karena telah lepas kendali.

"Apa yang terjadi?" tanya Yuna lembut saat ia rasa Young Hoon sudah terkontrol.

"Manusia brengsek itu menciumu saat kau tertidur."

Yuna mengerutkan keningnya tak percaya.

"Kau menciumku?"

Joan mengangguk seraya berusaha berdiri.

"Kau? Berani sekali melakukan hal itu padaku? Sekarang terimalah hal yang sama dengan apa yang kuberikan pada suamiku saat ia menciumku untuk pertama kalinya. Dan karena kau sahabatku maka aku akan berbaik hati memberimu dua kali lipat," ucap Yuna sinis. Sekarang ia mengerti kenapa Young Hoon begitu marah.

Sedetik kemudian sebuah tamparan menerjang pipi kanan Joan dan di susul satu tamparan lagi di pipi kiri. Keras sangat keras. Darah Joan makin banyak keluar dari sudut mulutnya. Meski tamparan Yuna menyakitkan tapi hatinya lebih sakit. Ia merosot menuruni tembok yang menopang tubuhnya. Hatinya hancur.

The Most Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang