Pretend

2.6K 110 0
                                    

Sinar matahari memasuki kamar Young Hoon lewat celah-celah tirai yang masih tertutup. Sinar itu begitu silau membuat Young Hoon yang terlelap terbangun. Ia membuka matanya,memandangi langit-langit dan kemudian mengedarkan pandangannya. Sudah dua hari ia terbaring di kamarnya. Lukanya sudah sembuh,meski sedikit sakit. Tapi,entah mengapa ada rasa sakit lain yang rasanya lebih sakit dari lukanya dan rasa sakit itulah yang membuatnya mengurung diri dua hari ini. Young Hoon bangkit dari ranjangnya,ia menghampiri tirai dan membukanya. Ia bisa melihat puluhan orang atau mungkin ratusan orang sibuk di luar sana.

"Huuuuhft....dunia ini terlalu indah untuk dilewatkan," desahnya.

Setelah selesai mandi ia meraih kamera DSLRnya dan tas cangklong. Young Hoon siap menjelajah dunia, banyak hal yang harus ia kerjakan. Ia tak akan menyia-nyiakan hari ini. Young Hoon bergegas menuju lift yang akan membawanya menuju lantai bawah. Tepat saat di lobby, Young Hoon berpapasan dengan Yuna. Yuna baru saja berjalan-jalan di pantai bersama teman-temannya.  Sakit itu kembali menyerbu tubuh Young Hoon namun dengan segera ia dapat mengontrolnya. Young Hoon pun tersenyum lebar pada Yuna. Yuna yang tadinya merasa canggung pun mulai bisa mengontrol perasaannya ketika melihat senyuman laki-laki bertubuh jangkung di hadapannya itu.

            "Sayang, kau darimana? Aku mencarimu," tanya Young Hoon setelah benar-benar bisa mengontrol perasaannya.

            "Dari pantai. Kau mau kemana?" tanya Yuna berpura-pura.

"Jalan-jalan. Kau mau ikut?" sahut Young Hoon dengan senyuman.

Yuna terdiam,ia mencoba mengambil keputusan. Kalau ia tidak mau,maka teman-temannya akan curiga tapi kalau dia mau nanti teman-temannya akan berpikiran yang tidak-tidak.....Ah,  membingungkan.

"Ayolah, manfaatkanlah hari ini sebelum aku kembali ke Korea."

            "Oh, jadi kau akan kabur begitu saja setelah apa yang kau lakukan pada Yuna?" kata Re An yang tiba-tiba muncul.

"Aku tidak akan lari kemanapun. Kau bisa datang ke rumahku ataupun ke kantorku, sungguh aku tak akan lari! Kalaupun kau yang menyembunyikan Yuna dariku maka akulah yang akan mencarinya, meski ke ujung dunia!" jawab Young Hoon mantap.

"Apa? Hahahhaha.... Omong kosong!"

    "Kakak! Hentikan! Ayo, Young Hoon kita pergi!" kata Yuna sembari menarik tanganYoung Hoon. Young Hoon tersentak, lagi- lagi jantungnya tidak bisa di ajak kompromi.

Re An,Anantya,Alfo dan Joan terkejut dengan yang di lakukan Yuna. Mereka tak menyangka Yuna lebih memilih pergi dengan Young Hoon. Joan mendesah panjang, sebuah goresan yang cukup dalam tergores di hatinya dan ia pun memilih untuk meninggalkan teman-temannya.

                                                            *******

Young Hoon menyetir sebuah mobil ford yang ia sewa selama berada di Bali. Ia mengemudikan mobilnya menuju Gianyar.Yuna heran kenapa Young Hoon membawanya Gianyar " Apa yang bisa dilihat di sana?"batin Yuna.

            "Kita mau kemana?" tanya Yuna.

            "Mencari inspirasi."

            "Inspirasi?  Apa maksudmu?"

            "Bukankah semua orang membutuhkannya?"

            "Iya, tapi.... Inspirasi apa? Di tempat seperti ini?"

Mereka telah masuk sebuah desa. Desa yang kental dengan adat Bali ini terlihat dari arsitektur bangunannya. Young Hoon menghentikan laju mobilnya di tepi jalan  dan turun dari mobil. Yuna pun keluar  dari mobil.

The Most Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang