White Lie

2.7K 107 0
                                    

Re An yang begitu lelah berjalan setengah tertidur dan ia juga masuk kamar Yuna. Merebahkan tubuhnya di samping Young Hoon. Ketiganya tertidur lelap, Yuna, Young Hoon dan Re An tertidur di satu ranjang.

            Keesokan harinya....

Re An terbangun paling awal, kesadarannya sudah kembali tetapi ia belum membuka matanya. Ia merasa aneh saat merasakan seseorang memeluknya. Di rabanya tangan yang memeluknya, tangan yang kokoh dan berotot. Dengan segera ia membuka matanya, ia sangat terkejut ketika dilihatnya seorang laki-laki bertelanjang dada memeluknya dan Re An pun berteriak, "Haaaa...". Teriakan Re An membuat Yuna yang tidur di paling samping terkejut dan terjatuh. Young Hoon pun terbangun ketika ia sadar dirinya memeluk seorang laki-laki ia pun berteriak ,"Aaaaaaa...."

"Yaampun, ini masih pagi kenapa berteriak-teriak!" Ucap Yuna yang belum membuka matanya,kepalanya masih pusing karena terjatuh tadi dan juga arak semalam.

Yuna membuka matanya,ia melihat kakaknya berpelukan dengan  seorang laki-laki ia pun berteriak, "Aaaaaaa.....Kakak....!"

Spontan Young Hoon melepas pelukannya dan segera mengalihkan pandangannya pada suara teriakan terakhir.

            "Aigo[1]....... Young Hoon-ssi!" kata Yuna terkejut.

            " Apa-apaan ini,hah? Yuna!" teriak Re An.

Tiga teriakan tadi telah membuat Alfo, Anantya dan Joan berhamburan dari kamar masing-masing menuju kamar Yuna.

            "Ada apa,Yuna?" tanya Joan yang tiba-tiba membuka pintu.

Yuna,Young Hoon dan Re An dengan serentak melihat kearah pintu.

            " Tidak ada apa-apa," jawab Yuna  datar. Ia enggan melihat wajah Joan. Ia masih kesal. Dan kini orang itu datang ke kamarnya dengan raut cemas. Yuna benci itu.

Yuna berjalan ke sofa yang kemudian diikuti Young Hoon yang turun dari tempat tidur, meraih kemejanya yang tergeletak di dekat Yuna. Mengancingkan satu persatu kancing kemejanya kemudian duduk di samping Yuna.

            "Katakan pada kakak,siapa laki-laki ini?"tanya Re An dengan nada tinggi.

Ketiga teman Yuna masuk dan duduk di sisi yang lain. Yuna hanya diam ia bingung apa yang harus dikatakannya, ia sendiri bingung dengan apa yang tengah terjadi. Ia benar-benar bingung hingga hanya diam yang bisa dilakukannya.

"Bukankah dia pria yang bersamamu beberapa hari yang lalu, Yuna?"  celetuk Alfo penasaran.

Mendengar ucapan Alfo, Re An mulai naik pitam. Di tatapnya lekat-lekat Young Hoon dan Yuna bergantian, ia tak mengerti dan tak percaya apa yang dilakukan adiknya.

            "Benarkah itu,Yuna? Siapa sebenarnya dia?" bentak Re An.

Yuna masih diam, ia malah menekuri lantai. Ia tak tahu harus bagaimana. Young Hoon juga hanya diam " Tak akan mudah di jelaskan dan lebih mudah membenarkan apa yang ada dalam benak mereka," batin Young Hoon.

            " Ah, kau benar Alfo! Siapa dia, haah? Yuna, kau mendengarku kan?" teriak Re An.

Yuna masih menutup mulutnya. Ia menatap Young Hoon dengan tatapan memelas, Young Hoon juga menatap Yuna. Dan tersenyum tipis pada Yuna.

            "Hyeong[2], aku kekasihnya," jawab Young Hoon santai.

Yuna benar-benar terkejut dengan ucapan Young Hoon. Ia menatap Young Hoon dengan tatapan protes. "Apa yang kau lakukan hah? Gila!"

The Most Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang