Yoon Re An sibuk mondar-mandir di loby, dia cemas dan khawatir karena sudah jam 20.00 WITA adiknya belum juga kembali.
"Ka, tak bisakah kau berhenti mondar-mandir?" tanya Joan yang duduk tak jauh dari Re An.
"Joan.... Adikku belum pulang padahal mereka pergi dari tadi pagi. Kakak mana yang tidak khawatir, hah?" seru Re An gusar.
"Aku juga tahu itu! Aku juga mengkhawatirkan Yuna, tapi tak bisakah kau diam? Aku pusing melihatmu bergerak ke sana kemari!" protes Joan.
Yuna dan Young Hoon telah sampai di hotel, ia heran melihat kakaknya mondar-mandir seperti setrika.
"Apa yang kakak lakukan?" tanya Yuna.
Re An terkejut,ia berbalik kearah yang memanggilnya. Ia melotot ketika di lihatnya Young Hoon di samping Yuna.
"Hei, kau bawa kemana saja adikku? Kenapa jam segini baru pulang?" teriak Re An.
"Jalan-jalan,kau kira kemana? Membawanya kabur?" Jawab Young Hoon santai.
"Kau ini keterlaluan yah?" Bentak Re An.
"Kakak hentikan!" teriak Yuna.
"Oh, karena dia kekasihmu makanya kau membelanya?"
"Iya, tentu saja! Kenapa? Kakak tidak suka?" tantang Yuna. Ia hanya tak suka dengan sikap kakaknya yang kadang berlebihan.
"Sayang,hentikan! Kau bilang kau lelah lebih baik kita ke kamar,oke?" kata Young Hoon mencoba menenangkan Yuna,meraih tangan Yuna dan membawanya menuju lift.
"Hei,lepaskan tanganmu itu dan ralat perkataanmu tadi!" teriak Re An tidak terima dengan ucapan Young Hoon. Terutama kata 'kita ke kamar'.
"Aku sedang tidak ingin berdebat dengan hyeong ataupun laki-laki di samping hyeong," Kata Young Hoon seraya menunjuk Joan yang berdiri di samping Re An.
"Permisi,"lanjut Young Hoon seraya membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.
Young Hoon dan Yuna masuk lift, keduanya tidak ingin bertengkar dengan Yoon Re An.
"Aktingmu bagus juga," kata Young Hoon memecahkan keheningan.
"Benarkah?" Jawab Yuna tak bersemangat.
"Sepertinya kau bisa jadi artis. Kau cantik, pintar dan aktingmu lumayan."
Yuna tertawa mendengar ucapan Young Hoon. Menertawakan ketidaktahuan Young Hoon. Bukankah ia memang seorang artis?
"Kenapa tertawa?" tanya Young Hoon heran.
"Tidak."
Pintu lift terbuka. Yuna melangkahkan kakinya keluar dari lift, Young Hoon mengikuti di belakangnya. Yuna telah sampai di depan kamarnya dan Young Hoon terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
"Tunggu," kata Yuna.
Young Hoon menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Terimakasih untuk hari ini, Joo Young Hoon-ssi," lanjut Yuna.
"Jangan sungkan. Good night," jawab Young Hoon sembari tersenyum.
"Night too," sahut Yuna membalas senyuman Young Hoon. Ia berbalik dan meraih gagang pintunya, hampir saja kamarnya terbuka namun terhenti karena Young Hoon memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Mistake
General FictionYuna seorang vokalis band papan atas diblantika musik Indonesia yang sedang merasa bosan dengan hingar bingar dunia entertaint memutuskan untuk pergi berlibur. Namun, apa jadinya jika liburan indah yang ia harapkan malah justru membawa skandal yang...