Number Fiveteen.

1.5K 43 1
                                    


Mas Admaja: Udah kok, ini mau terjun ke masyarakat lagi bareng mahasiswa.

Kayla: Eh, cepet banget. Terus mas udah makan?

Kayla terperangah, tadi dia nggak jadi ngambek karena tidak ada sepuluh menit mengecek ponselnya dan mendapat kabar dari mas suami. Tapi ketika dia balas, mas suami tidak ada muncul moncongnya.

"Temen lu tuh,"tunjuk Bella yang tengah memegang sendok dan menunjuk dengan bibirnya kepada Rasya.

"He'em... untung gue sabarkan punya temen gila kek dia,"jawab Rasya memakan umpan Bella.

Sedang Kayla sendiri sedang tersenyum dan mengetikkan pesan balasan kepada suaminya lagi, dia ingin bercerita seperti yang biasa dia lakukan tiap kali mengirim pesan pada mas suami.

Masih berharap mas suami membalas cepat, atau gapapa lewat 10 menit tapi kalau sudha seharian Kayla bisa keluarkan semua barangnya dari rumah.

Kayla: Mas, tadi aku ngerjain ujiannya pusing banget. Gara-gara packing buat mas pergi, semalem belajarku cuma seuprit jam.

Kayla: Terus ya mas, aku kesel sama kosma kelasku. Dia tuh suka banget julidin berat badanku, tadinya biasa aja. Tapi lama-lama kupingku panas jadi menilai diri sendiri lagi, sebel banget. Emang aku gendutan lagi ya, mas?.

Kayla: Mas>_<

Kayla: Hissss... aku beneran gak datenglah akhir pekannya!!

Kayla kemudian memakan risol yang tersedia di tiap meja, yang ada di tiap meja kantin. Itu gratis ada untuk para mahasiswa yang kelaparan namun dalam masa kantong sakit, tidak ada duit.

"Lo udah sehatkan?,"

Kayla menatap Bella dan menjawab sewot"Udahlah!!"

"Ya takutnya, soalnya gue liat kok malah makin sakit." Bella membuat gerakan jari telunjuk menggaris dahinya.

****

"Kay, udah sembuh lu?."

Sapa salah satu teman beda fakultas Kayla yang dulu satu kelompok masa orientasi, dia namanya Lanang. Anak orang kaya tapi tidak sombong, soalnya hati dia juga kaya dan nggak belagu.

Kayla suka berteman sama Lanang. Terus di sebelahnya ada dua orang temannya juga, Kayla tersenyum formal untuk menyapa dan kembali menatap kearah Lanang.

"Lo ngapain ke perpus, inikan bukan kawan anak kek lo."Gurau Kayla pada Lanang yang langsung sewot.

"Tau gue, kalau bukan karena tugas buat makalah dari dosen yang teliti. Nggak mau kesinilah,"

"Eh lu nggak boleh begitu ya, kalau nggak kerja keras bener-bener kita nggak bisa jadi tuan di negeri sendiri. Kan begitu kata salah satu dosen waktu orientasi."

Lanang memutar bola matanya sambil berkata."Yadaa....yadaaa..."

Kemudian mereka tertawa sambil Kayla mencari buku yang dia perlukan, Lanang mendekat dan meninggalkan temannya bersama tugas itu. Sempat mendapat protesan tapi Lanang memberi janji akan menggantikan mereka ketika persentasi dan traktiran.

"Lo udah gapapa kan, seriusan. Soalnya gue inget banget pas di lantai kantin, darah banyak banget. Tapi gue nggak ngeliat luka parah itu." Kata Lanang mendekat ke arah Kayla.

"Entah, dokter bilang kepala gue. Benturannya kenceng, kan kena ujung kursi juga."

"Em.. iya juga, tapi beruntungnya di Bambang cuma kena skor dan si Dhika di DO, karena melakukan tindak pemerkosaan ke adiknya Bambang. Parahnya dia ngajak dua temennya buat nggilir, kan setan banget!!." Di akhir kalimat Lanang terbawa emosi.

"Seriusan? separah itu? Gue nggak tau detailnya, temen-temen gue bilangnya setengah-setengah sih terus laki gue juga sama aja."

Kayla tidak sadar menyebutkan suaminya di mana detik itu, Lanang sadar kesalahan kata 'menurutnya' dalam kalimat Kayla.

"Laki? Emang lu punya suami gitu?-- hahaahaha"

Dia melanjutkan" Maksudnya, yang gue taukan lu itu punya kekasih bayangan doang, bukan suami."

Lanang menahan tawanya sedang Kayla yang terpaku menoleh perlahan menatap Lanang, dia sedih. Kenapa dia di bilang punya kekasih bayangan sih. Mereka kalau sampai tau suaminya dosen di sini, gantengnya sudah seperti jajaran actor hollywood yang hot dan sexy, bisa muntaber semua mereka.

Kayla mendengus dan berkata"Toh lo nggak akan percayakan"

Kayla jadi badmood dan Lanang merasa bersalah karena meremehkan Kayla.

Aku Milik Pak Dosen. [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang