Acara syukuran dari ibu mertua.

472 13 0
                                    

Guys, aku pernah kasih tau nama orang tua Kayla sama Yasa gak sih T_T. Aku lupa guys, tolong kasih tau aku di kolom komentar. 

.....

Saat ini, keluarga mereka reservasi di sebuah resto bintang lima. Lebih tepatnya resto milik salah satu kolega Kiky, namanya Farhan. Mereka semua memesan tempat privasi, dengan suara tawa dan bagaimana ibu Yasa kini memanjakan Kayla sungguh membuat dia merasa tidak enak.

Sekaligus tidak nyaman, kemarin dia merasa menjadi menantu yang buruk dan kurang. Tapi sekarang ibu mertuanya membuat acara syukuran untuknya, dia tak di ijinkan melakukan sesuatu bahkan untuk masak sekalipun. Yasa sempat di bentak ibu mertua karena terus meminta bantuan Kayla untuk mencari barang miliknya

Kalian pun pasti begitu, masih ada rasa sungkan dengan ibu mertua jika tidak pernah dekat sebelum menikah. Walau begitu, Kayla menikmati perayaan syukuran saat ini. Dan entah kenapa tiba-tiba dia berpikir untuk memberikan sesuatu pada anak yatim piatu, dia ingin memberikan kabar bahagia ini bisa di rasakan oleh orang lain juga.

Dia belum menghubungi orangtuanya, sudah lama Kayla tidak bertemu orangtuanya. Karena memang hubungan dia dan orangtuanya tidak begitu dekat, tetapi komunikasi masih tetap berjalan semestinya melalui pesan dan panggilan telepon.

"Ini, makan yang banyak. Ikan itu baik buat ibu hamil, banyakin makan sayur juga. Biasanya ibu hamil sering sembelit dan mudah asam lambung, kamu jangan sering makan pedas, ya." Kata ibu mertuanya sambil memindahkan lauk ke hadapan Kayla yang mengangguk dengan senyuman canggung.

Aneh rasanya diperhatikan oleh ibu mertua yang beberapa hari ini bersikap ketus padanya, seperti kemarin transisi perubahannya tidak benar membuat Kayla tentunya merasa ini sepert mimpi. Kayla masih tidak terbiasa, tapi Yasa membantu untuk menyuapi istrinya. Sama memanjakan Kayla seperti ibunya.

"Nih, buka mulutnya." Ujar Yasa.

Kayla manut dan membuka mulut, Adiba yang berada di pelukan ibunya memerhatikan dua sejoli itu. Lebih tepatnya dia menatap Kayla, Adiba kalau sudah di hadapkan dengan Kayla pasti dia menatap seakan meminta untuk segera di gendong ke dalam pelukan Kayla.

Hal itu di sadari oleh Adel, dia menunduk kala memberikan makanan ke dalam mulut putrinya tetapi Adiba malah memalingkan wajah untuk kembali menatap kearah Kayla berjarak satu meja.

"Aduh, kamu pasti mau ke tante Kayla lagikan. Jangan dulu, tante lagi hamil sayang." Kata Adel malah membuat Adiba meringis menangis.

"Mau sama tante, ya. Sini sayang, gapapa kok mbak." timpal Kayla.

Tangan Adiba sontak menggapai kearah Kayla, dia pun bergerak gelisah dalam duduknya. Tapi Adel tidak melepaskan putrinya,"Jangan, mending kamu selesain makan dulu. Nanti Adiba jadi kebiasaan." Kayla tidak tega apalagi melihat mata berkaca-kaca milik Adiba. Dia langsung tersentuh dengan segera, karena wajah polos itu terlihat begitu tersiksa padahal tidak di apa-apakan oleh ibunya sendiri.

Kayla kemudian tersenyum sambil berdiri dia meminta Adel memberikan Adiba padanya, Adel menyerah dan memberikan Adiba pada adik iparnya.

"Dasar kamu, ya, sama ibunya sendiri nggak mau." Komentar Adel saat melihat putrinya itu tertawa dengan senang.

"Adiba memang tau kalau ibunya nyebelin!" jawab Yasa yang asal menyamber.

"Matamu!" Adel melempar tisu bekas kearah adiknya.

"Tapi emang beneran, Adiba gak mungkin begini kalau ibunya baek." timpal Yasa masih tidak ingin kalah.

Adel mulai bangun dan Kiki memegang lengan istrinya yang mudah terbawa emosi,"Udah. Jangan di lanjutin, makan dulu. Adiba liatin kamu, tuh." ujar Kiki pada istrinya yang langsung menatap Adiba dan tersenyum.

"Maafin mamah, ya. Paman kamu ini nyebelin, kalau dia nakalain tante Kayla kamu tendang aja burungnya!!"

Ibu Yasa dan Adel melihat interaksi antar cucu pertama dan juga menantunya, kedua anaknya memang menikah salin gberdekatan hanya berselang dua tahun setelah Adel menikah di usia 30 tahun, putranya pun ikut menyusul setelahnya. Kayla begitu perhatian pada cucu pertamanya, dia meliaht dari sisinya dan Kayla menoleh untuk tersenyum dengan canggung.

"Ternyata Adiba lengket banget sama Kayla, sudah cocok jadi ibu inimah." puji ibu mertuanya membuat Kayla kikuk.

"Adiba pernah di titipin beberapa kali ke aku, jadi mungkin dia inget di ajak main maunya sama aku terus." Jelas Kayla pada ibu mertuanya itu.

Ibu Yasa mengangguk, dia paham mendengar hal itu dari mulut menantunya. Jadi wajar kalau cucu pertamanya ini dekat dengan menantunya, mungkin hanya dia yang tidak dekat. Dia sadar jika menantunya tidak buruk seperti yang ia sangka selama ini.

Dia terlalu di stimulasi dengan pikiran buruk sampai tidak melihat kebaikan yang menantunya lakukan, mungkin dia harus intropeksi diri kedepannya.

"Semoga nanti anak Yasa dan kamu lahir dengan sehat, ibu selalu mendoakan. Agar dia jadi anak yang sholeh dan berbakti."Katanya sampai membuat satu meja terdiam.

Apalagi Adel yang belum di berikan penjelasan tentang perubahan sifat ibunya kepada Kayla, Yasa belum cerita tetapi dia yang langsung tersadar dan tersenyum karenanya.

"Aminn... semoga anak aku punya sikap yang nurun dari Kayla."Ucap Yasa penuh harap.

Karena perangai sang istri, hatinya dan kelembutan itu. Yang membuat dia jatuh cinta, jadi kepada tuhan dia berdoa.

....

Semua orang pulang, pemilik resto yang baru saja datang langsung mendekat kearah Kiky yang berdiri di sisi Adel bersama Adiba di gendongannya. Dia bersalaman dan mengenalkan perempuan mungil yang tingginya pun hanya sebahu Kayla dan Adel, dia imut dan bayi dalam pelukannya terlihat begitu kecil.

"Maaf karena tidak datang lebih cepat, saya ada kendala di jalan tadi. Tapi apa anda dan keluarga menikmati makanan di resto ini pak?"Tanya suara lelaki ynag memiliki perawakan begitu tampan dan tinggi.

Kulitnya yang bersih kontras dengan istrinya yang dengan anggun berdiri, kemudian mendekat kearah Kayla juga ibu Yasa di sisinya. Memang sedari mereka berjalan keluar, ibu Yasa menggandeng tangannya dengan penuh kehangatan dan sesekali mengusap punggung tangannya.

"Halo, apa ada keluhan selama makan di sini bu?"Tanya perempuan mungil itu di hadapan ibu Yasa dan Kayla yang terpukau karena suaranya begitu anggun dan halus.

Beberapa saat terdiam memperhatikan senyumannya itu, Tika tertawa karena Yasa memberikan cubitan di pinggang istrinya untuk tersadar bersamaan dengan ibu Yas ajuga yang tertawa meminta maaf karena terlalu terpukau dengan istri dari pemilik resto ini.

Adel di sisi suaminya memilih untuk mundur dan menarik adik lelakinya itu untuk menanyakan sesuatu.

"Lu bilang ibu bersikap sinis sama Kayla, lah ini kenapa kebalikan dari yang lo bilang?!"Bisik Adel benar-benar di buat bingung.

"Gue minta ibu buat liat sisi baik istri gue, sekarang pas mata batinya terbuka ibu lebih halus sama Kayla dari semenjak pagi tadi."Jelas Yasa pada Adel yang langsung mengangguk.

"Tapi kok bisa cepet gini?"

"Iya, tadinya ibu masih diem-diem aja. Terus gue nanya-nanya tentnag gejala orang hamil itu terus tes Kayla beneran hamil. Jadi kabar istri gue itu buat ibu melunak seketika."Katanya yang membuat Adel tersenyum.

"Berkah bener berarti kehamilan istri lo, jaga baik-baik. Kalau sampe kejadian keguguran yang ketiga. Gue yakin, Kayla bakalan terpuruk banget. Jadi lo harus tetap kuat sebagai penopang kalau dia sampai kehilangan dirinya sendiri gara-gara kehilangan, perempuan seorang ibu itu kesakitan kalau sampai terus kehilangan calon anaknya."Kata Adel seakan menyadari jika di masa depan hal itu akan terjadi.

"Huss, mana mungkin. Lagian gue bakal jaga istri dengan baik, jangan doa yang buruk gitu dong!"Yasa marah, dia jadi ikutan taktu karena ucapan Adel. 

Aku Milik Pak Dosen. [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang