Yasa sangat peka

369 13 0
                                    

HAI! Lama tak jumpa, gimana kabar kalian semua? Aku berdoa semoga kalian selalu sehat dan dalam lindungan tuhan YME.

Aku kembali setelah berhasil menyelesaikan skripsiku dengan banyak drama di tinggal dosen pas udah sampe kampus, nabrak orang karena ngejar dosen karena waktu terbatas bahkan sampai skripku yang isinya gak lengkap tapi udah di bukukan 5 buah. 

Yah, semua itu sudah selesai dan aku sekarang tinggal menunggul tanggal wisuda hehehe.

Aku senang banget, bisa kembali fokus untuk menulis. 

Selamat membaca^^

......

Yasa masuk ke dalam mobil dan menemukan istrinya sudah duduk di sisi kursi kemudi dengan mata terpejam, masih ada bengkak di kedua kelopak mata Kayla dan dia mendekatkan diri untuk memberikan kecupan di bibir istrinya.

Dia tau betul sifat istrinya, Kayla pasti sedih tapi demi menjaga hati Yasa, Kayla rela menahan diri dan tidak mengeluh akan sikap yang ibunya lakukan. Kayla tidak ingin dia terlalu kepikiran dan malah menegur ibunya, biasanya itu hanya akan membawa pertengkaran antara anak dan ibu. Kalian pasti sadar kadang yang paling tualah yang sulit di beri tahu, karena merasa pengalaman hidup lebih banyak dari anak muda jaman sekarang yang susah sekali di atur.

Tapi maklumi saja, ini orang tua suaminya. Setelah melihat wajah lelah Kayla, Yasa menyalakan mesin mobil dan keluar dari area universitas. Padahal jam pertama selesai Kayla ujian tadi istrinya ijin untuk pergi, tetapi dia mematuhi ucapannya untuk menunggu setelah ujian selesai. Salah satu tangannya pun mengenggam tangan Kayla yang terkulai lemas di atas pahanya, Yasa berikan ciuman di punggung tangannya.

Istrinya masih belajar untuk menyetarakan sifatnya dengan usia Yasa, pasti perasaan di bawah tekanan ibu mertua membuat dia begitu tersiksa dan tidak berdaya. Tapi semoga dari sini, Kayla bisa meneguhkan dan memperkuat hatinya. Dia pun berdoa agar tuhan meluaskan dan memberikan kelapangan pada hati istrinya tercinta, agar selalu menjadi seorang yang pemaaf, rendah hati dan lembut.

....

Kayla turun dari mobil, dia merasakan pedih di matanya sehabis menangis. Walaupun beberapa jam sudah berlalu, dia menatap layar ponsel untuk melihat jika kedua matanya masih terlihat bengkak. Tapi anehnya Yasa tidak bertanya apapun, tadi dia tertidur dan di tengah jalan bangun. Hal yang Yasa tanyakan malahan sesuatu yang ingin dia beli.

"Kamu ada makanan yang pengen di beli gitu nggak sebelum pulang?"

"Nggak ada kayaknya, aku kenyang." Padahal aslinya Kayla tidak mood makan.

Nafsu makannya sudah sedikit bermasalah sebelum ini, di tambah kedatangan ibu mertuanya malah membuat Kayla tidak memiliki mood sama sekali. Yang harus dia lakukan sampai di rumah adalah melakukan pekerjaan agar di liat oleh ibu suaminya dia tengah bekerja, menyatakan jika dia bukanlah istri yang lalai apalagi pemalas.

Walau dia jadi lebih cepat lelah, kemudian menstruasinya datang tadi pagi. Walau hanya bercak-bercak, mungkin karena dia jadi terlalu lelah hati dan stres berat.

"Apa gitu, kamu bilang aja gapapa. Dari pada kita langsung pulang, nanti kamu capek." Kata Yasa yang langsung mengucapkan poin penting.

Kayla menunduk, dia kemudian cemberut dan tidak lama tetes demi tetes air mata mengalir karena dia merasa sedih lagi jika mengingat lelah hatinya.

"Kan, nangis. Sini deh, aku peluk." Ucap Yasa pada istrinya.

Mobil yang di kendarai sudah memasuki pelataran basement mall yang ada di dekat rumah mereka, beruntungnya hubungan mereka masih belum di ketahui banyak pihak tanpa sengaja. Tuhan masih melindungi mereka, bahkan yang mengetahui tentang hubungan mereka pun tutup mulut. Karena sebenanrya, beberapa mendapatkan ancaman dari Yasa karena dia menepati janjinya pada sang istri.

Aku Milik Pak Dosen. [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang