Ibu mertua.

425 16 2
                                    

Sebelum mertuanya datang, Kayla sudah wanti-wanti sambil terus berdoa semoga saja ibu suaminya ini tidak sewot maupun berlaku jahat seperti yang sinetron ceritakan. Beberapa orang mengatakan jika menantu berkata kalau mertua itu baik, biasanya adalah pengantin baru. Dia mungkin termasuk pengantin baru, mereka baru menikah hampir dua tahun ini.

Terbilang baru seumur biji jagung sekali, mudah terhempas kalau tidak kuat dan tegas dalam rumah tangga ini. Dan demi tuhan, hari pertama dan pagi pertama bersama mertuanya membuat Kayla senam jantung karena bagaimana tidak. Setidaknya dia berpikir kalau mertuanya, masih sedikit memberi hati padanya. Tapi nyatanya dia di berikan empedu, pahit dan rasanya sangat mengecewakan.

Ibu Yasa yang bangun pukul empat subuh sudah menggedor kamar mereka untuk bangun, Kayla yang tengah menekuri dunia mimpi langsung terlonjak kaget. Sebenarnya dia saja yang lebay, karena nyatanya ibu mertua membangunkan untuk siap-siap menunaikan sholat subuh saja.

"Bangun, sudah subuh. Solat jangan lupa!!" suara ibu mertuany adari luar pintu.

Suara itu keras sekali, Yasa yang mendengar itu mendesah dan bangun dengan lemah sebelum kemudian memeluk istrinya.

"Kamu yang sabar, jangan ambil hati omongan ibu nanti ya." Kata Yasa pada istrinya sebelum bangun dari kasur untuk mendekati pintu kamar.

Walau dia dekat dengan orang tua Yasa sebelum ini, mereka sudah tidak pernah bertemu setelahnya karena ayah Yasa pindah rumah untuk mengikuti pekerjaannya di batam bersama sang istri. Jadi Kayla belum tau betul bagaimana perangai mertunya ini.

Dia ingin menangis, pagi-pagi sudah sibuk membuat sarapan dan saat pembantu datang dia melongo, sebab semua pekerjaan sudah di kerjakan oleh istri majikannya. Dia segera mendekat untuk menghentikan Kayla yang memasukkan baju kotor ke mesin cuci, saat dia mencoba menghentikan dia menolak.

"Jangan bu, mending ibu beresin piring yang udah saya cuci. Nanti ibu saya komentar, mending bantuins aya dari omelan. Saya mau kuliah soalnya." Kata Kayla dengan wajah lesu di pagi hari.

Tidak lama suara ibu Yasa terdengar lagi kala Yasa sudah berada di meja, sedangkan Kayla yang baru selesai beberes memakai baju dan berdandan sedikit untuk pergi ke kampusnya. Tadi subuh itu sebenarnya dia tidak berniat untuk melakukan pekerjaan yang sudah di berikan untuk pembantu, karena ucapan mertuanya ini dia akhirnya tidak bisa menolak.

Ibu mertuanya pagi itu memotong bawang berucap padanya yang berdiri di sampingnya seperti patung mendengarkan setiap sindiran demi sindira,"Masa pekerjaan begini kamu beri ke pembantu, mudah!!"

"Iya, bu."

"Jangan terlalu bergantung, jadi istri harus layani suami dengan benar!" lagi katanya pada Kayla yang manut terus seperti kerbau di cucuk hidungnya.

"Baik, bu. Nanti abis ini biar Kayla saja yang lanjutkan, ya." ujarnya mencoba mengambil alih pekerjaan ibu mertua pagi tadi.

"Ndak usah, kamu lanjutin yang lain aja." Tolak ibu mertua dengan nada dingin, sumpah demi tuhan jantungnya hampir meledak karena terus-terusan berdetak di atas rata-rata.

Tak lama suara suaminya terdengar begitu kesal pada ibunya sendiri,"Udah dong mah! Kayla mau kuliah, aku kasih pembantu karena istri aku kecapean dan kemarin baru saja keguguran. mamah mengerti, ya. Yasa tolong mamah jangan berlebihan." Ujarnya memohon kepada ibunya untuk berhenti.

Dan setelah ucapan mas Yasa, semuanya BOOM!!

Meledak, ibu mertua langsung adu ketangkasan, tidak. Maksudnya ada adu mulut dengan anak lelakinya dengan sang ibu yang merasa tidak ada yang salah tentang ucapannya memberi petuah, sedang Yasa terus bicara jika ibunya tentang keterlibatan beliau ikut campur pada urusan rumah tangganya, pada akhirnya Kayla lagi yang kena celetukan ibu mertua.

Aku Milik Pak Dosen. [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang