Kalau kadang pacar yang Rasya sebut itu adalah lelaki yang dia jadikan sebagai ojek ketika berada di kos-kosan, dia ini anak konglomerat. Ayahnya seorang pengusaha restoran yang omsetnya sudah sampai triliuanan karena punya cabang se-asia tenggara. Kemudian kakak sulungnya juga direktur salah satu perusahaan besar. Bisa di bayangkan sekaya apa keluarganya, sampai dia bisa tinggal di kos-kosan yang paling komplit dan mewah.
Tapi bisa-bisanya mantan pacar Rasya bilang gang kosan Rasya sempit dan takut bikin mobilnya lecet, belum pernah di gampar saja sama black Card miliknya.
Makannya, Bella yang hanya anak rantau seadanya di minta tinggal satu kosan tanpa perlu mikirin bayar apapun menerima tawaran Rasya untuk tinggal satu kosan. Lumayan untuk mengurangi pengeluaran, lagi pula Rasya bilang kalau kosan itu punya kakaknya. Jadi dia tinggal secara gratis dan sudah ijin lebih dulu kalau mau bawa temannya untuk tingal bersamanya.
Hal itu di sambut baik karena ada yang mau temenan dengan Rasya yang introvert ini, walau gayanya seperti orang easy going. Nyatanya Rasya adalah orang yang sulit bergaul dengan orang baru dan pemilih sekali untuk berteman makannya selama kuliah dia hanya dekat dengan Kayla dan Bella.
Sampai di mana kakak Rasya datang ke kosan untuk melihat teman adiknya ini, dia membawakan banyak makanan, cemilan, kemudian beberapa make up dengan brand paling bagus dan terkenal. Benar-benar sultan sekali, sampai Bella melongo dan hanya bisa tersenyum sampai selesai kakak Rasya pergi dari kosan untuk kembali ke perusahaan karena dia datang ketika jam makan siang perusahaan.
Kala itu, author akan ceritakan bagaimana Bella yang sedang menggunakan celana boxer favoritnya dan hoodie untuk menutupi bra yang dia gunakan di dalam tanpa kaos. Membereskan barang di kamar kos sedang Rasya tengah ke super market untuk membeli lakban, kemudian paku juga beberapa keperluan Bella yang sedang memisahkan barang-barangnya.
Bel kamar kos Rasya berbunyi, saking lengkap ini kamar kos yang memang di ijinkan masuk mau itu cowok atau cewek asalkan mereka melapor pada resepsionis di lantai dasar. Kosannya bertingkat 5 dan setiap kamar lebih luas dari rumahnya dulu.
Bella yang terlalu lelah berpikir itu Rasya jadi dia kesal, kenapa pakai acara pencet bel. Dia yang punya kosan, dan mulai brepikir Rasya iseng apalagi suara belnya nggak berhenti berbunyi. Dengan langkah jengkel, sebab dia juga sedang mencari buku corat coret miliknya di mana di sana ada tulisan outline novel yang sedang dia garap
Tapi begitu di buka pintu, berdiri sosok pria berjas yang tampan dengan gaya rambut belah tengah yang rapih, senyum merekahnya yang khas di liat juga dasinya yang sudah longgar membuat daya tariknya menjadi-jadi. Bella stagnan dan terpaku dengan lantai, pupil matanya membesar karena melihat wajah bak pahatan sempurna.
"Kamu pasti teman Rasya?"Tanya suara berat itu yang masuk dalam rungunya.
"Ah—" Suaranya tidak keluar saking salah tingkahnya dia setelah mendengar suaranya.
Bella akhirnya hanya mengangguk sebelum kemudian menutup pintu kamar kos Rasya, dia tidak bisa berdiri di depan lelaki tampan seperti itu. Dia tidak memikirkan apapun selain jantungnya yang berdetak tidak karuan, hanya itu yang dia pikirkan untuk di selamatkan adalah jantung dan hatinya.
Di luar, Marfel yang tidak bukan adalah kakak sulung Rasya hanya bisa memiringkan kepalanya ke kiri dan bertanya-tanya. Dia tidak memencet bel maupun mengetuk pintu lagi, membiarkan saja pintu itu tertutup di depan wajahnya dan dia mengeluarkan ponsel untuk menelpon adiknya. Nama panjang kakak sulung Rasya itu Marfelando Prasetyo dan nama panjang adiknya Rasya Prasetyo, ayah mereka tidak suka anaknya memiliki nama tiga suku kata. Kepanjangan katanya.
Itulah kenapa hanya ada dua suku kata nama mereka sedangkan ibunya hanya bisa menyetujui, lagipula kala itu dia tidak bisa memberikan nama pada anak-anaknya karena ayah mereka tidak akan setuju atas saran nama yang di berikan oleh keluarga mereka apalagi istrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Milik Pak Dosen. [Rewrite]
ChickLit[ROMANCE-COMEDY] Namanya Makayla Arzety Gunawan. Mahasiswa semester 6 yang percaya diri dengan tubuh berisi namun dianggap gempal oleh banyak orang. Dia punya kekasih sayangnya orang-orang tidak percaya dan menganggap dia sinting, tentang pacar kha...