22:Shirou dan Saber

11 2 0
                                        

Budayakan VOTE dan
COMMENT!

.

.

AKU BUKAN DIA!

.

.Happy Reading~

.

2 hari sebelum drama panggung.

"Baiklah, karena semua sudah hadir, rapat akan segera dimulai." Ucap ketua klub saat melihat semua siswa-siswi dari kelasnya sudah berkumpul dan masuk ke dalam ruangan rapat.

Diikuti oleh aku dan kedua temanku di belakang, kami semua duduk di kursi di depan kami yang ada meja panjang. Sementara yang lain duduk di paling ujung, kami bertiga berada di depan--paling dekat dengan ketua.

Sekali lihat kami sudah seperti sedang rapat perusahaan pun ada.

"Sekarang kita langsung ke intinya. Kaffa, kami sudah sepakat memutuskan untuk setuju mengambil idemu untuk panggung drama. Tapi sebagai gantinya kami ingin kau juga ikut terlibat mengingat kalian bertiga sudah melihat keseluruhan ceritanya. Apa kau keberatan?" Ketua melihat ke arah mereka bertiga.

"Tidak masalah." Kataku cepat. Ayolah, siapa yang tidak ingin menjadi pemeran utama?

Awalnya, tugasku bersama Dafael adalah menyiapkan naskah sementara Raka juga mencari ide dan berbagi setiap adegan dalam drama. Memang cukup sulit, tetapi aku yakin dengan ide-ide yang kami bagikan kemarin, Raka pasti akan merasa mudah untuk menyiapkan alur cerita.

Kyaaa rasanya seperti mimpi!

Kata Raka, kemarin setelah memergoki aku dengan Dafael sedang ngegibahi dia di belakangnya, dia bilang kalau ketua sudah setuju menerima ide dariku.

Tentu saja aku kaget.

Aku tidak menyangka akan semudah itu. Ketua pasti tipe orang yang mudah diajak bekerja sama. Nah, hari ini terbukti bahwa bukan hanya ide kami diterima, kami bertiga juga diminta untuk berakting di atas panggung.

"....." Dafael masih diam.

Seorang siswi mengangkat tangannya. "Tapi kita butuh setidaknya 14 peran penting. Siapa yang akan kita pilih sebagai pemeran utama?"

"Iya, 7 Servant itu harus pandai menggunakan senjata apa pun. Sementara itu, 6 Master, menurutku tidak masalah siapa pun mereka, yang penting mereka harus pandai membawakan karakternya agar tidak terlihat canggung saat presentasi."

Ketua klub terlihat mengangguk tanda setuju, sambil tangannya bergerak untuk mencatat apa pun yang dirasanya penting.

"Untuk peran utama sebagai Archer, menurutku yang cocok memerankan karakter ini adalah Aydin. Kau jago memanah, kan? Menurutku sangat mudah bagimu untuk membawakan karakter Archer, apalagi kau orang yang bertanggungjawab."

Tunjuk sang ketua pada siswa laki-laki di meja tengah, Aydin namanya. Yang terpilih tidak keberatan sama sekali. Sebaliknya, dia tersenyum lebar dan menerimanya dengan senang hati.

"Aku menerimanya, ketua!Terima kasih."

"Baiklah, mari kita lanjut ke karakter berikutnya, Caster. Aku tidak yakin siapa yang pantas memerankan karakter jahat ini? Ada saran, Raka?" Tanyanya pada sang pembantu di sampingnya.

Raka menempelkan jarinya di dagu sebagai tanda berpikir, "Hmm, ternyata cukup sulit juga ya memerankan karakter ini. Orangnya harus licik dan juga berwajah cantik. Aah Kirana! Kau mau tidak memerankan karakter Caster?"

Yang ditanya tampak terkejut dan ragu. "Hmm, aku tidak begitu pandai berakting Raka. Kau bisa pilih orang lain saja."

"Tidak mungkin, Kirana, hanya kau yang cocok untuk memerankan karakter ini. Wajahmu jahat, jadi sudah pasti cocok untuk menjadi Villain." Senyumnya polos.

𝙰𝙺𝚄 𝙱𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙳𝙸𝙰;【AFGAR】(Dalam Proses Editan)Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang