Budayakan VOTE dan
COMMENT!
.
.
AKU BUKAN DIA!
.
.Happy Reading~
.
2 tahun yang lalu.
Semuanya berawal hari itu.
Kaffa tak pernah menyangka bahwa tindakan gilanya bolos sekolah dan mengajak sekolah lain berkelahi akan membawanya bertemu seseorang, seseorang yang akan mengubahnya dan memberinya penderitaan tak berujung.
"Sialan kau, bocah!"
Bugh!
Kaffa dengan mudah menangkis pukulan di depannya sambil menahan penyerang dengan tangannya yang lain. Ia tanpa lelah melancarkan tendangan, membuat keduanya tersungkur ke belakang.
Tidak berhenti di situ, yang lain kembali menyerangnya secara bersamaan. Kaffa menyeka keringat di dahinya dengan punggung tangannya sebelum menyerang mereka dan melancarkan rentetan pukulan.
Apa yang sebenarnya terjadi? Itu karena Kaffa atau pria yang suka membuat onar ini telah membuat kekacauan di gang tempat sekolah lain berkumpul dengan mengajak mereka berkelahi.
Anak didikan Dafael ini tanpa tahu arti kata takut, menyerang mereka tanpa alasan yang jelas. Dia sedang dalam suasana hati yang buruk sehingga dia melampiaskannya pada yang lain tanpa sepengetahuan teman-temannya.
"Kaffa dari sekolah Cakra! Beraninya kau membuat onar di sini!!" Teriak pria yang memungkinkannya adalah pemimpin, Kaffa tidak begitu tahu karena dia hanya menghajar tidak peduli siapapun.
Kaffa menjatuhkan lawannya yang pingsan di tangannya lalu melangkah mendekat.
"Siapa kau?" Remehnya.
Pria itu mengepalkan tinjunya, "Kau menyerang sekolah kami dan kau bertanya siapa aku? Kau sepertinya lupa di mana kau berada dan dengan siapa yang kau lawan." Mereka saling menatap.
"Aku tidak peduli siapa kau, aku muak denganmu. Lebih baik kau bersiap sebelum aku menghajarmu." Masih dengan nada arogannya, Kaffa membuat orang-orang di depannya tertawa.
"Hahaha, bocah ini sangat lucu. Kau tahu siapa yang kau ajak bercanda huh? Aku tiga tahun lebih tua darimu, dasar brengsek." Dia mencengkeram kerah depan seragam sekolah Kaffa, tetapi Kaffa hanya memasang wajah datar.
"Itu lebih baik, aku pasti akan dengan mudah menghajarmu, pak tua."
Pria itu tersenyum kesal, "Kau menyebalkan, bocah."
Ia mengangkat tangannya, siap menyerang tetapi Kaffa yang pertama menyadarinya, menggunakan lengannya untuk mencengkeram leher pria itu.
Setelah itu Kaffa meraih tangan yang memegang kerah seragamnya sebelum membalikkan pria itu hingga tersandung, menguncinya dari belakang.
"Akkhh, apa-apaan—"
Kaffa berbisik, "Si tua ini lucu juga." Hal ini membuat pria itu marah, yang kini meronta untuk mengumpatnya.
Yang lain yang menonton tidak berani mendekat. Lawan mereka bukanlah orang biasa, itu adalah Kaffa yang terkenal gila berkelahi. Biasanya, ia datang bersama temannya yang berambut berantakan, tapi sekarang ia sendirian, dan tetap saja tak ada yang bisa menghentikan kegilaannya.
"LARI !!"
"Hei kalian! Jangan tinggalkan aku! Sialan kalian semua!!" Melihat anak buahnya semakin menjauh, pria itu hanya bisa menundukkan kepala pasrah, membiarkan Kaffa melakukan apa pun yang diinginkannya.
ANDA SEDANG MEMBACA
𝙰𝙺𝚄 𝙱𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙳𝙸𝙰;【AFGAR】(Dalam Proses Editan)
Humor1 CERITA, 5 ENDING *** "Itu dia! Kejar!" "Berhentilah mengejarku, brengsek!" Pada awalnya Kalila bermaksud menggantikan saudara kembarnya untuk menolak cinta seorang pria yang terobsesi dengan adik laki-lakinya, Kaffa. Kalila berpikir tidak akan ses...
