Budayakan VOTE dan
COMMENT!
.
.
AKU BUKAN DIA!
.
.Happy Reading~
.
Kaffa Saputra Alvimayu.
Di mata semua orang ia digambarkan sebagai siswa yang bermasalah, tukang bikin onar, dan anak most wanted di sekolah.
Meskipun bertubuh kecil namun ditemani oleh kedua temannya Raka dan Dafael, membuatnya kerap bertindak kasar dan suka cari masalah dengan sekolah lain.
Banyak hal yang tidak diketahui oleh sang kakak tentang adik laki-lakinya satu ini. Kaffa sering berurusan dengan geng tetangga karena pada dasarnya dia suka mencampuri urusan orang lain.
Meski begitu, ia terkenal di mata para wanita yang terpikat dengan sifat dan penampilannya yang bad boy yang menurut mereka sangat manis dan tampan. Itulah sebabnya Kaffa dulunya suka bersenang-senang.
Mau bilang Playboy tidak juga karena Kaffa tidak pernah bercinta dengan salah satu dari mereka. Itu hanya untuk bersenang-senang dan setelah itu dia mencari pengganti.
Brengsek? Lebih daripada itu karena Kaffa suka memberi harapan palsu tetapi pada akhirnya dia mengabaikannya.
Namun di mata seorang Afgar, Kaffa adalah penyelamatnya.
Dia mungkin tidak mengenal Kaffa sejak awal, dia tidak pernah peduli tentang siapa dan di mana dia tinggal. Atau lebih tepatnya, dia tidak peduli dengan semua siswa di sekolahnya. Dia pindah hanya karena ingin melarikan diri dari masa lalunya.
Ia cukup sabar sejak pertama kali menginjakkan kaki di sekolah barunya. Ternyata pindah sekolah cukup menguji kesabarannya karena banyak orang yang ingin berteman dengannya tetapi ia tolak mentah-mentah.
Dan akhirnya dia dicap sebagai sosok yang pendiam dan dingin, tidak ada yang berani mendekatinya, terutama siswi-siswi. Sekalipun dekat, benda-benda di sekitar bisa saja ada yang terbang, jadi daripada cari mati, lebih baik mundur.
Banyak orang yang mengira Afgar sombong, tetapi setelah setahun ia berada di sana, rumor lama itu kembali menyebar. Afgar menjadi bahan pembicaraan banyak orang di sekolah dan mengubah pandangan mereka terhadap Afgar.
Mungkin dia masih ingat dengan wanita yang dicintainya sehingga dia tidak mau dekat-dekat dengan wanita lain, begitulah yang ada dipikiran mereka semua.
Padahal mereka tidak tahu alasan sebenarnya karena Afgar merahasiakannya, tak seorang pun tahu kecuali kedua temannya.
"Cieee... yang mau kencan sama Kaffa." Rivan, si perusak suasana, memecah lamunan Afgar yang sedang bersiap-siap.
"Berhenti mengejekku lagi atau aku akan mengusirmu dari sini."
Wajar saja dia mengancam seperti itu karena sekarang Rivan ada di apartemennya. Sepupunya tiba-tiba saja muncul di tengah persiapannya untuk bertemu Kaffa hanya untuk mengganggunya.
"Hehe aku hanya bercanda. Oh ya Gar, geng Nova terus bertanya tentangmu. Pemimpin bajingan mereka masih tidak mau menerima kekalahan mereka dan terus menentangmu, aku muak harus berurusan dengan mereka."
Tatapan Afgar beralih ke Rivan yang sedang berbaring malas di sofa. "Ck, apa susahnya sih? Kau saja yang melawan muka toilet itu, aku sudah pensiun bilang padanya."
Rivan kaget. Buru-buru dia bangun dari tempat tidurnya dan duduk menghadap Afgar yang sedang memakai jaket.
"Hei hei! Jangan begitu... Revolt geng tanpamu tidak akan pernah lengkap. Sudah cukup sekarang kau tidak mau berkumpul di tempat biasa lagi, kuharap kau tidak mengundurkan diri."
ANDA SEDANG MEMBACA
𝙰𝙺𝚄 𝙱𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙳𝙸𝙰;【AFGAR】(Dalam Proses Editan)
Humor1 CERITA, 5 ENDING *** "Itu dia! Kejar!" "Berhentilah mengejarku, brengsek!" Pada awalnya Kalila bermaksud menggantikan saudara kembarnya untuk menolak cinta seorang pria yang terobsesi dengan adik laki-lakinya, Kaffa. Kalila berpikir tidak akan ses...
