Support System

115 16 4
                                    

Episode 37

Sudah beberapa hari semenjak mereka menggantikan ayah dan mama Taehyung berkemah.

Mereka menghabiskan malam berbincang di depan api unggun. Dan saat capek mulai terasa membebani, mereka pindah ke daybed gantung. Masing-masing berselimut hangat namun tetap berbaring dalam jarak rengkuhan satu sama lain.

"kamu tahu, aku ga tahu kenapa tapi aku seneng berada di sisimu.." Yerin menggumam saat gadis itu mengeratkan tangannya di pinggang Taehyung yang berbaring di sebelahnya.

Taehyung tahu mereka terlalu mabuk dan terlalu lelah untuk melakukan apapun, alasan awalnya bagaimana mereka bisa berakhir di daybed. Jadi cowok itu pun hanya menyalahkan alkohol di sistem tubuh Yerin sampai Yerin bisa mengatakan hal itu, karena setelah selesai bergumam dia bisa mendengar dengkuran lembut dari gadis itu.

"Napa lu ketiwi-ketiwi ga jelas gitu?"
Taehyung mengalihkan perhatiannya dari layar hapenya untuk menatap sahabatnya yang bergabung dengannya menikmati sarapan kesiangannya.

Brunch istilah kekiniannya.

Namjoon awalnya yang menyetting adegan. Menikmati awal hari dengan menyeruput kopi di balkoni pent house keluarga mereka. Taehyung yang baru bangun dan menyadari abangnya melakukan simple healing time memutuskan bergabung. Membagikan moment itu distatusnya dan akhirnya menawarkan siapapun yang mau bergabung untuk mampir.

Jimin yang sepertinya meluangkan waktunya.

"Lagi santai lu?"

Jimin mendengus mendengar pertanyaan dari Taehyung dan juga karena melihat Taehyung yang buru-buru mengunci layar hapenya dan menaruhnya tengkurap di meja.

"Ditanyain tuh jawab dulu, malah balik nanya," ujar Jimin santai. "lagi ada jadwal deket sini, tapi masih nunggu sih, aku ijin nyari makan aja.." jawabnya kemudian.

"Kirain kamu nyempetin ke sini nyamperin Taehyunga buat ngomelin dia.." Namjoon berkomentar. Dia sempat masuk lagi dan keluar membawa sekeranjang pastry dan jus jeruk. Jus stroberinya sudah hampir dihabiskan adiknya.

"Enggak, kita semua udah tahu itu akal-akalannya bocil-bocil juga," jawab Jimin santai. "Lagian emang hyung inget kapan terakhir kita bareng-bareng dan ga berulah?"

Taehyung mengangguk-angguk menyetujui kalimat Jimin. Jimin sama dengan Taehyung, sukanya ngajakin adek-adeknya yang aneh-aneh. Baru sekarang dia punya Kayi sebagai adik barunya aja dia belagak jadi anak baik-baik. Dia orang terakhir yang seharusnya mengomeli Taehyung.

"Aku sering nongkrong bareng sama hobi dan jin-hyung sama Yoongi-hyung. Dan kita ga berulah.." sanggah Namjoon.
Taehyung dan Jimin memandang Namjoon sekilas.

"hyung udah... baikan?" Taehyung ragu-ragu bertanya.

Namjoon malah diam, dan lalu menghembuskan nafasnya singkat.

"Yah, kirain kan belum. Makanya aku kesini buat nyampein pesen dari Yoongi-hyung.."

"kamu abis sama Yoongi-hyung?"

"he eh, aku samperin dia di kantornya sih. Nanya-nyanya gitu.."

"terus emang dia bilang apa?"

"ya dia nyesel dan minta maaf gitu.."

"Aku belum bilang kita udah baikan apa belum," kalimat dari Namjoon itu menginterupsi percakapan Taehyung dan Jimin itu. Secara efektif memberi tahu kalau asumsi mereka salah.

"Loh terus, katanya abis nongkrong bareng hyungdeul yang lain.."

"ya nongkrong yang sebelum-sebelumnya kan.."

SA.765.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang