Episode 20
Sudah beberapa hari setelah Eunha dan Soobin mampir ke apartemen Sojung dan nobar.
Dari yang Soobin ingat, dirinya tidak sepenuhnya bisa menikmati film yang mereka tonton setelah makan malam bersama itu karena setelah obrolan serius tentang beasiswa Soobin itu, dia malah terperangkap menjadi obat nyamuk.
Bukan hanya untuk Jungkook-hyung dan noonanya, tapi jangan lupakan Sojung dan Seokjin yang temu kangen setelah beberapa hari tidak bertemu karena Seokjin ke luar kota.
Seenggaknya mereka terlalu sibuk manja-manjaan, Soobin yang menghabiskan makanannya. Apalagi makanannya enak-enak. Sekelas pelajar seperti Soobin seolah terbuka matanya terhadap dunia luas dengan semua makanan yang diberikan oleh orang-orang dewasa seperti Seokjin.
Dia sudah di rumah. Sesekali pulang lebih cepat dan beristirahat daripada berlama-lamaan di sekolah karena hari ini tidak ada rapat OSIS.
Dia sedang menunggui noonanya membuatkan sesuatu padanya sambil menonton tv. Bergurau pada kakaknya itu untuk membuatkan minuman ala-ala kafe dengan bahan ala kadarnya.
Eunha-noona juga sudah pulang dari kampus. Mengganggur setelah memutuskan untuk berhenti dari petcafe."Thai tea, ala-ala.." ucap Eunha-noona menyajikan dua gelas minuman untuk mereka nikmati. Soobin langsung mengambil gelasnya dan mencicip.
"Wah, rasa tehnya kerasa banget noon.."
"Iya kan pake black tea," jawab Eunha.
"Katanya kalo black tea kadar kafeinnya tinggi, ini bikin melek ga? Ntar aku ga bisa tidur.." Soobin bertanya, sedikit paranoid.
"Lebih tinggi dibandingkan teh-teh yang lain, tapi engga setinggi kopi. Tenang aja.." jawab Eunha, mengibaskan tangannya santai.
"Noon.."
"Hm"
Mata keduanya masih fokus di tv sambil memegang gelas masing.
"Jungkook-hyung orangnya perhatian banget ya?" tanya Soobin santai. Kalau Soobin menoleh ke samping, dia akan mendapati kakaknya itu bersemu kemerahan.
"Wae... Kamu tiba-tiba pengen menginterogasi?" Eunha berkata. Melirik adiknya, untuk melihat ekspresi Soobin. Apa Soobin protektif ke noonanya?
"Aku bisa lihat sendiri kok, orang keliatan banget," Soobin berkata, lalu menyeruput minumannya. Tidak seperti Eunha yang menyesapnya pelan-pelan, sekali serot Soobin mengurangi seperempat gelas.
Selama nobar beberapa hari yang lalu memang Jungkook terlihat ekstra care pada Eunha, mungkin karena kejadian sebelumnya atau bisa jadi karena cowok itu terlalu kangen padanya.
Eunha juga kangen dengannya, kangen sekali malah, tapi gadis itu masih terlalu malu kalau harus menunjukkan afeksinya, apalagi di depan Seokjin dan Sojung dan juga adiknya. Beda dengan Jungkook.
Menyiapkan dan membukakan malatang pesanan mereka untuk makan malam ke dua mereka(apa yang Sojung takutkan terjadi, mereka masih belum kenyang hanya makan yang tersisa di apartemen, jadi mereka harus delivery). Berbagi kimpitang pesanannya dan menyuapkannya ke Eunha tanpa Eunha minta, berbagi minuman dengan Eunha saat minuman Eunha habis karena gadis itu kepedasan dan masih banyak gestur yang lain.
"Kayanya emang bawaan keluarga mereka ya Noon?" Soobinie bertanya, kali ini menoleh pada Eunha dan terlihat serius.
"Hm? Maksudnya?"
"Abangnya Jungkook-hyung," ujar Soobinie, masih terlihat serius.
Ah, mungkin Soobin masih belum bisa mencerna bagaimana mudahnya dia mendapatkan rekomendasi beasiswa dari Seokjin yang belum pernah bertemu dengannya sebelumnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SA.765.2
Fanfiction"perasaan memang begitu rumit, jangan terburu-buru untuk mencoba meluruskan semuanya. Take your time." BTSXGFRIENDXTXT