Backing-an

80 11 9
                                    

Episode 47

Rencana setelah dari makan siang bersama di cafe sebelah toko bunga adalah ke butik.

Dengan Sojung yang memang sengaja membawa Eomoni supaya rencananya mengabari bridesmaid yang lain bisa berjalan lancar.

Katakan saja kalau Sojung tidak berani menghadapi protes dari Nayoung, tapi dia memang sudah memilih pertempurannya, dia tidak mau melakukan konfrontasi yang tidak perlu dan semoga Nayoung pun mengerti dan menghormati pilihannya.

Saat akan berangkat Eomoni mengusulkan untuk semobil saja dengan Sojung. Sementara gadis-gadis itu setuju, seseorang menaikan tangannya untuk protes.

"Aku, mau ikut."

Eommanya mendelik, bungsunya itu hari ini sepertinya berniat untuk ikut campur sepenuhnya.

"Aku pengen liat, eomma.." rengeknya. Sementara di sebelahnya, Eunha juga ikut memasang wajah meminta.
Padahal eommanya sudah merencanakan supaya Eunha dan Yerin bisa semobil dengannya.

"Aku juga pengen lihat.." Tante Taehee tiba-tiba berkata. Kalau Jeongguk dan Eunha tulus meminta, lain halnya dengan ibunya Taehyung yang matanya seolah berkeling.

Nah kan.

Eommanya Jeongguk terlihat enggan-engganan. Menghembuskan nafas dalam tanpa berkata apa-apa.
Kalau beliau mengizinkan Jeongguk ikut, nanti Eunha semobil dengan putranya itu, dan Yerin pun nanti jadi ikut temannya.

"Mama beneran jadi ikut?" Namjoon bertanya, matanya sudah beredar diantara bibinya dan mamanya dan juga Yerin.

"Mama penasaran sama gaunnya, Joonie. Referensi, tau gak?"

"Referensi buat siapa, orang aku sama sekali belum ada renc-"

"Eheeey.." Entah kenapa Yerin bisa mendengar Taehyung dan ayahnya berseru seperti itu, mau senyum tapi takut dipelototi.

"Buat Mama. Mama perlu tahu model yang seperti apa yang lagi trendi sekarang," ucap tante Taehee, nada bicaranya berkata supaya sulungnya itu tidak kebanyakan protes.

Namjoon menutup matanya, sedikit frustasi. Dia bingung bagaimana supaya mamanya berganti pikiran dan tidak jadi ikut. Sedari tadi memperhatikan bagaimana mata tajam mamanya itu tidak berhenti memperhatikan gerak-gerik Yerin dan tentunya membuat gadis itu merasa tidak nyaman.

Karena dia tahu kenapa mamanya menuntut ikut ke cafe ini, padahal bibi Hyejin cuma bertanya saja padanya, adalah spesifiknya karena itu. Entah apa yang akan mamanya lakukan pada Yerin, tapi Namjoon tahu mamanya ada rencana untuk berbicara dengan gadis itu.

Dan fakta kalau mama melakukan ini di belakang adiknya membuatnya memiliki firasat buruk.

"Mama kan bisa liat gaunnya pas pesta nanti, Sojung pasti pengennya juga buat surprise," Namjoon masih berusaha.

Sojung yang namanya dipanggil sebenarnya setuju dengan argumen Namjoon, tapi melihat prospek dapat bekingan Tante Taehee buat melawan Nayoung menggiurkan juga. Tapi yang lebih jelas, sepertinya memang Tante Taehee ada maksud tersembunyi, dan Sojung tidak mau ikut-ikut.

Melihat putranya yang malah mulai beradu pendapat dengannya itu, Tante Taehee kemudian melirik Namjoon. "Mama penasaran, biar mama juga bisa pesen gaun mama yang temanya sesuai, Namjoona."

"Kan yang penting white, temanya white. Simpel. "

"Kamu ini kenapa sih, mama pengen liat aja kok.."

Namjoon memandang mamanya dalam diam cukup lama. "Terus aku pulangnya gimana? aku ada urusan abis ini.."

"Idih, pulang sendiri dong, udah gede masa ga berani.."

Bisa yang lain lihat, Namjoon sudah berada diambang merengek, wajahnya sama seperti Jeongguk tadi.

SA.765.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang