Episode 48
Taehyung buru-buru keluar dari mobilnya dan segera membuka gerbang depan rumah Yerin yang hanya setinggi pinggangnya itu.
Dia suka dengan gaya komplek perumahan Yerin dan Eunha, begitu terlihat aestetik dengan pagar tanaman dan gerbang mungil di depan rumah. Hanya saja tinggal di perumahan yang kesanya terbuka begitu tentu sangat riskan dengan tetangga kepo.
Makanya Taehyung senang ketika Yerin kembali ke rumahnya sendiri. Dia tidak perlu ketok-ketok pintu dan membuat suara bagi para tentangga untuk penasaran dan mengecek siapa yang bertamu malam-malam ke rumah Eunha dan melihatnya di depan pintu rumah Eunha, menjelaskan apa alasannya datang pada Soobin yang membuka pintu karena biasanya memang Soobin yang ditugasi buat jaga pintu.
Karena kalau ke rumah Yerin dia bisa langsung mengabari Yerin dan akan langsung dibukakan pintunya dan masuk ke dalam jadi dia bisa langsung duduk di sebelah gadis itu dan mengeceknya langsung dengan mata kepala sendiri bagaimana kabarnya setelah seharian terjebak bersama mamanya.
Dia tahu dia terlalu dramatis. Kalau dia adalah Taehyung yang baru dikenal oleh Yerin dulu, pasti gadis itu akan langsung menceramahinya tentang etika bertamu dan bagaimana nanti kesannya dilihat oleh imo-imo tetangga.
Tapi Taehyung sudah memastikan untuk selalu memakai mobil yang sama untuk mengantar jemput gadis itu, dan dia juga kenal baik dengan Yerin dan gadis itu juga mengerti kenapa Taehyung sampai harus datang setengah jam sebelum tengah malam.
"Kamu ga keliatan stress.." gumam cowok itu.
Mendapatkan tatapan datar dari Yerin, "definisinya keliatan stress kaya gimana, coba?"
"rambut acak-acakan, make up bleber, baju berantakan.." jawab Taehyung, tapi dia tidak mau membalas tatapan Yerin, mengalihkan perhatiannya dengan membuka coatnya yang karena buru-buru tidak sempat dilepas sebelum duduk.
"Mana?" Yerin meminta coat cowok di sebelahnya itu dan lalu berdiri untuk mengantungnya di hanger jaket dan topi. Merasakan tatapan cowok itu di sepanjang dia berdiri. "Kalau kaya gitu aku udah ga di rumah, di RSJ harusnya.." komentarnya saat kembali duduk.
Mereka duduk di loveseat, jadi memang tidak banyak jarak yang tersisa.
"aku udah mandi, udah seger lagi.."lanjutnya, menatap Taehyung sambil tersenyum tipis.
"Maaf kalau baru datang," Taehyung membalas tatapannya. "Aku baru sampai di rumah karena baru selesai kerjaanku dan hyung juga baru ngasih tahunya pas aku udah sampai rumah.." dia menjelaskan.
Bukannya membuat alasan, hanya saja memang dia begitu sibuk hari ini. Ayahnya mengajaknya bertemu dengan beberapa kenalannya meskipun dia ada jadwal pemotretan, tetap mengajaknya meskipun dia hanya punya waktu senggang untuk beristirahat makan, lalu berdalih mengajaknya makan siang. Dipikir ulang lagi, sepertinya memang ayahnya ada hubungannya dengan mamanya yang punya rencana untuk bertemu dengan Yerin hari ini.
"Kamu baru pulang? Ga perlu kesini langsung, kan bisa besok. Kamu pasti capek seharian ini sibuk.." Yerin berkata, nada bicaranya berubah menjadi khawatir. Gadis itu pun tiba-tiba berdiri dan mulai beranjak.
"Eits, mau kemana?" Taehyung menghentikan Yerin dengan menahan tangannya.
"Ambilin minum, mau teh anget apa coklat anget?"
"Bentaran duduk sini dulu.." dia menarik pelan tangan Yerin dan membuat Yerin duduk lagi di sofa. "Aku mau mastiin hal penting dulu.."
Tangan yang awalnya berada di lengan Yerin berubah posisi jadi menangkupnya.
"Kamu ga apa-apa kan seharian ini sama mama? Mama bilang apa aja ke kamu?"
Yerin menatap kedua tangan Taehyung menenggelamkan tangan kirinya itu. Menghembuskan nafas dalam dan tersenyum lembut pada cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SA.765.2
Fanfiction"perasaan memang begitu rumit, jangan terburu-buru untuk mencoba meluruskan semuanya. Take your time." BTSXGFRIENDXTXT