Episode 6
I have no excuse🙇
Terimakasih sudah menunggu..Setelah Yoongi menerima telepon itu, dia menuju ayah Seokjin-hyung untuk mengabarkan apa yang sebenarnya terjadi. Berhati-hati dalam memasang muka agar semuanya tidak ikut panik mendengar berita dari Yoongi itu. Seokjin-hyung pasti tidak mau kalau yang lain malah ikut-ikutan over-react.
Paman Donggun yang lebih ahli dalam menata ekspresinya itu juga langsung mengerti, berterimakasih pada Yoongi lalu memberitahu istrinya. Bibi Hyejin meski sedikit terkejut langsung paham dan berkata pada Eunha yang berada di dekatnya kalau dia dan paman harus pamit lebih awal untuk mengurusi urusan Seokjin. Berpesan juga pada Eunha untuk memberitahu Jungkook agar tidak perlu khawatir dan meneruskan hadir di pestanya Yewon itu, menggantikan ayah, ibu dan keluarganya.
Baru saat paman Donggun dan bibi Hyejin menuju Tuan Min untuk berpamitan, Yoongi mengekor di belakang mereka untuk menghampiri ayahnya.
"Ada urusan mendadak," jelas paman Donggun, tuan Min yang juga sama-sama pebisnis mengerti tentang tuntutan yang bisa datang kapan saja itu, langsung mengerti, dia mengangguk dan menyilakan kakak iparnya pamit.
"Seokjin tidak menjelaskan lebih jauh ke Yoongi, jadi kami harus ke sana supaya lebih tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kami akan mengabari semuanya kalau sudah sampai sana nanti.." bibi Hyejin berkata pada ibu Yoongi, yang meskipun tidak berkata apa-apa tahu dengan gelagat kakak sulungnya yang sudah berwajah lebih keras itu.
Mereka tidak menjelaskan lebih lanjut dan langsung pergi meskipun paman Dongyoo dan tante Taehee menghampiri mereka. Jadi keduanya hanya meminta konfirmasi pada orangtua Yoongi yang hanya bisa meyakinkan keduanya kalau semua baik-baik saja.
"Loh Yewonie?! Kamu kenapa princess? Dimarahin siapa kamu? Ayahmu? Abangmu?" Paman Dongyoo yang baru menyadari Yewon yang berada di pelukan bundanya dengan wajah bengkak dan mata merah dan masih sesekali sesenggukan, dengan keras bertanya. Definisi sesungguhnya dari overreacting.
Istrinya di sebelahnya hanya membuang muka. Sementara bunda Yewon hanya terkekeh menyadari kalau adiknya itu selain menggoda Yewon juga menggoda suami dan anak sulungnya yang dari tadi hanya diam-diaman.
Yewon mengangkat boneka beruang putih yang dia genggam lengannya seolah temannya itu, memperlihatkan ke pamannya yang, kalau Yewon harus mengaku adalah paman favoritnya karena selalu memanjakannya.
Paman Dongyoo tidak pernah menutupi keinginannya untuk memiliki anak perempuan, hanya saja istrinya bersikukuh untuk hanya punya dua anak saja."Ehh? Kenapa bonekanya? Rusak? Dirusakin siapa? Ayahmu? Abangmu?" Paman Dongyoo bertanya lagi, kali ini mendapat ceblekan dari istrinya. Sudah tahu kalau ayah dan abang Yewon sedang tidak akur.
"Yuuh, princess udah gede masih mainan boneka aja. Mending besok paman beliin apa gitu, mobil atau tas-"
"Enggak gitu paman, dengerin deh.." sahut Yewon yang kemudian memencet belakang boneka beruangnya dan memperdengarkan suara nyanyian Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SA.765.2
Fanfiction"perasaan memang begitu rumit, jangan terburu-buru untuk mencoba meluruskan semuanya. Take your time." BTSXGFRIENDXTXT