Interlude 1.0

115 15 0
                                    

Episode 28

Yewon memasang wajah cemberut pada Vernon yang tiba-tiba menyahut hp gadis itu.

"Ih balikiiinnn," rengeknya pada pacarnya itu.

Vernon hanya menggeleng dan menggoyangkan jari telunjuknya di depan wajah Yewon, "No, no," Yewon makin cemberut, dikira dia anak tk apa,
dikasih jari telunjuk peringatan.

"Kamu dari tadi udah ngomel-ngomel terus, beb. Dan makin lama-makin kesel kan? tuh, udah keliatan mau nyakar-nyakar aja.." Vernon berkata, mengajak Yewon bercanda meskipun dia tahu gadis itu sedang tidak dalam mood untuk bercanda. Dia berjalan diantara bara menyala, rupanya.

"Iya aku mau nyakar kamu, karena kamu main ambil hpku aja, siniin.." Yewon menjawab, berusaha menyahut hpya yang sudah ditaruh di belakang cowok itu.

"Engga, udah. Kamu perlu time-out dari hp!" Yewon semakin memberengut mendengar kalimat Vernon, dia bukanlah balita yang kebanyakan nontonin gadget, ya.

"Aku tahu kamu pasti kesel kan liatin sosmed, banyak banget yang nyibir SinB dan kamu ga bisa ngapa-ngapain. Tapi mantengin timeline yang isinya bullshit kaya gitu juga ga ada faedahnya bebeb," ucap Vernon, "cuma bikin kamu emosi aja.." lanjutnya

Vernon benar. Jadi Yewon tidak bisa mengelak atau menjawab. Dia memang sudah emosi sedari tadi melihat bagaimana sahabatnya mendapatkan cibiran-cibiran dari para netizen. Hanya karena rumor yang belum tentu benar.
Bahwa Sinb mengalami panik atau 'mental breakdown' dan tidak berani lagi mengusik idol yang notabene adalah seniornya.

Seolah itu salah Sinb sampai gadis itu terintimidasi oleh fans-fans idol itu yang selalu mengiriminya komentar pedas dan cibiran serta hate comment pada Sinb.

"Kamu mending coba kontak SinB langsung deh kalo emang kamu khawatir sama dia.." usul Vernon.

Yewon langsung mengulurkan tangannya untuk meminta kembali hpnya. Menunjukan pada pacarnya itu kalau dia akan melaksanakan usulannya.

"No. Enggak pas kamu lagi emosi gitu"

"IH," rengeknya lagi. Dia kemudian menyilangkan kedua tangannya, canggung sekali rasanya marah tanpa bisa melakukan apa-apa. "Tapi emang dinbi lagi off juga sih, hobi-oppa tadi ngasih tahu," ucapnya kemudian.

"Nah gitu tahu, berarti kamu cuma mau scroll-scroll timeline aja kan," tuduh Vernon, tidak habis  pikir pada keras kepalanya pacarnya itu.

"Engga.." Yewon menjawab, "aku mau coba dm Tyuna, adiknya dinbi.."

"dm? kenapa ga txt langsung aja?"

"ya kalo aku tahu nomernya dia.."

"kenapa ga tanya adikmu, si Beomgyu, kan dia temennya"

"Aku coba tanya dia dan kamu tahu apa yang dia bilang?? noona pliss jangan ganggu aku, aku lagi mabar sama Ryujin. Ngeselin banget ga tuh bocah, mentang-mentang pacar baru," omelan Yewon itu terdengar begitu lucu di telinga Vernon, "awas aja aku aduin ke ayah kalo dia kebiasaan melek malam-malam cuma buat ngegame," lanjutnya.

Vernon mendengus mendengar kalimat pacarnya itu, meskipun dalam hati dia menghembuskan nafas lega bisa mengalihkan Yewon dari topik yang membuatnya emosi itu.

"Bukannya kamu bilang Beomgyu sekarang favorit ayahmu? aku ga yakin ayahmu bakalan mau marahin dia kalo gitu," ucap Vernon, membuat Yewon terjeda, matanya berkedip dua kali lalu memasang wajah kesal kembali.

"iya ih, Beomgyu mah tipikal anakan yang sukanya mengeksploitasi favoritisme orang," Yewon menyimpulkan, hafal betul dengan adiknya yang dia yakin pasti tidak akan kena marah ayahnya karena dia tahu betul caranya menyenangkan hati ayahnya.

SA.765.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang