Idaman

65 9 1
                                    

Episode 40

Ryujin tahu Beomgyu dekat dengan bundanya. Dengan noonanya juga. Tapi karena noonanya sedang tidak ada di rumah, maka yang lebih sering jadi obyek pembicaraan Beomgyu adalah bundanya.

Sama seperti ketika Beomgyu yang tiba-tiba mengajaknya untuk mampir ke salah satu toko aksesoris sepulang sekolah. Berkata kalau dia ingat bukannya Ryujin mau nyari anting-anting plastik cherry? Di toko bundanya ada.

Kalau tahu ada kenapa Beomgyu ga beliin langsung aja, Ryujin bertanya sambil cemberut. Pasti ini salah satu akal-akalannya dia supaya mau ketemu orang tuanya.

Beomgyu menjawab kalau dia sedang tidak mau ke toko bundanya karena tidak mau disuruh untuk menjadi karyawan sementara di toko bundanya yang kekurangan staff.

"Ih durhaka lo, ga mau bantuin bundamu.."

"bukan gitu.. SIAPA YANG UDAH NAGIH BUAT DIBUATIN LAGU??"

Malah dia marah-marah.

Oke Ryujin mau menerima alasan Beomgyu itu, karena Beomgyu memang akhir-akhir ini lebih seringnya menghabiskan waktu dengan abangnya.

Lagipula, sepertinya dia punya agenda khusus yang berhubungan dengan abangnya karena disuruh oleh bundanya. Beomgyu menjelaskan kalau bunda punya wacana spesial yang sudah disiapkan untuk putra sulung keluarga Min itu, dan Beomgyu disuruh untuk menyeret abangnya itu buat datang ke toko. Beomgyu, yang tahu kalau abangnya pasti akan keberatan dengan itu karena dia pasti sibuk kerja dan karena, Beomgyu yakin 99,9 %, abangnya akan menolak wacana spesial itu. Oleh karena itu, Beomgyu mengajak Ryujin untuk menemaninya.

Sebagai emotional support. Kalau-kalau kena omel bundanya kalau dia gagal bawa hyungnya datang. Dan kalaupun abangnya mau ikut mereka datang ke toko, kalau-kalau Beomgyu kena omel abangnya yang tidak menyetujui bundanya punya ide untuk mengenalkannya pada anak perempuan teman arisannya.

"Aku udah beberapa kali disuruh sama bunda buat bawa abang mampir ke toko, tapi abang beberapa kali malah cancel, sibuk lah, meeting sama artis lah, kecapean lah. Makanya aku udah bingung mau pake alasan apa lagi buat bawa hyung, padahal bunda udah nyuruh-nyuruh terus," Beomgyu berkeluh kesah.

Tapi tiba-tiba abangnya itu mengajaknya buat makan jjajangmyeon untuk makan siang, dan ke toko bundanya setelahnya. Berkata untuk mengganti kemarin saat hyungnya itu menggagalkan rencana mereka.

Ryujin yang sudah berjanji akan menjadi emotional support Beomgyu itu akhirnya bisa bertemu dengan abangnya Beomgyu yang selalu dielu-elukan itu.

Orangnya keliatan cool dan tidak banyak omong, Ryujin mau heran bagaimana bisa Beomgyu seolah berbanding terbalik dengan abangnya itu. Tapi dia terlalu terpaku pada Yoongi yang dengan cekatan mengurusi makan siang mereka. Membakar daging dan meracik sausnya, memotong-motong samgyeopsalnya seukuran kecil-kecil dan terus memberikannya ke mangkok Ryujin.
Ryujin berpikir kalau Beomgyu bakalan protes ke abangnya itu tapi cowoknya itu hanya mengunyah buntelan daun perillanya dengan santai.

"Ani, ini masih banyak.." Ryujin menggumam ragu saat Yoongi masih saja memberinya daging.

"Makan aja.."

Ryujin melirik Beomgyu di sebelahnya yang balik menatapnya. Gadis itu menyumpit daging yang baru diberikan padanya dan menunjukkannya ke Beomgyu. Bingung mau pamer atau memberikannya ke Beomgyu. Dia yakin Beomgyu sebenarnya mau protes tapi belagak sok cool aja.

Dia akhirnya memutuskan untuk memberikannya ke mangkuk nasi Beomgyu.

Ryujin mendengar Yoongi mendengus.

"Udah lu makan aja, sampai puas.." Beomgyu berkata. Ryujin lagi-lagi mendengar Yoongi mendengus.

"Iya, makan ga apa-apa. Ini aku yang nraktir, aku yang punya hak nentuin siapa yang dapat daging lebih banyak.." ucap Yoongi, senyuman sumbangnya terlihat aneh, seolah dia mengejek adiknya.

SA.765.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang