Episode 42
Mungkin Yerin perlu bilang ke Yeonjun supaya tidak perlu lagi minta tolong ke teman-temannya untuk ikut menjaga Yerin.
Pertama karena dia lama-lama jadi merasa tidak enak pada keluarga Eunha yang rumahnya berubah jadi basecamp anak-anak ABG tiba-tiba. Dan kedua, Yerin memang berpikir dari awal Yeonjun benar-benar berlebihan menyikapi teror sebelumnya.
Yerin mengungkapkan niatnya pada adiknya itu saat Yeonjun baru pulang dan rumah Eunha sudah sepi. Soobin sudah tidur, sementara Eunha belum pulang, berkata kalau dia mau sekalian menyelesaikan laporan inventori mingguan di toko tempat kerja barunya.
Yeonjun berkata kalau dia sebenarnya setuju-setuju saja, toh dia juga lama-lama ikut merasa tidak enak pada Eunha dan Soobin, karena menurutnya teman-temannya malah bikin rusuh saja alih-alih melakukan hal produktif.
"Noona inget kan, gara-gara kejadian kemarin itu, drama termehek-mehek, berantem lagi tuh dua bocil," Yeoojun mengadu pada noonanya.
Setelah apa yang Yerin dan Sinbi lakukan, memediasi keduanya saat day out yang ditangkap Vlog Yeonjun itu, seolah semua sia-sia lagi, karena akhirnya Taehyun dan Hueningkai tidak lagi bicara dengan satu sama lain.
"Oh ya?" Yerin jadi menyadari kalau Taehyun yang sukanya mampir dan membantunya masak makan malam memang jadi berkurang cerewetnya dan Kayi malah sama sekali jadi ga pernah mampir lagi.
"Dan, Soobin juga lama-lama tambah keliatan aja muka juteknya, karena dia kayanya kesel gitu tiap-tiap ada cewek nyamperin rumahnya.." kali ini Yeonjun berkata sambil terkekeh.
"Kenapa," Yerin ikut tertawa kecil, "ga kaya Soobin ada yang punya juga, makanya dia mau jaga hati.."
"masalahnya itu noona, karena itu," Yeonjun mulai muncup-muncup mulutnya, "ada yang ngerasa punya dan baper sendiri," Ujarnya lagi, tiba-tiba merinding sendiri. "Kalau tahu vibesnya di kelas, cewek-cewek kaya lagi perang dingin."
"Pantesan Soobinie pengen cepet-cepet kuliah.." gumam Yerin, yang kemudian diangguki oleh adiknya
"Lagian ya noon, noona kan juga udah..." Yeonjun terlihat ragu-ragu meneruskan kalimatnya. Yerin hanya memandanginya, sedikit tahu kemana arah kalimat Yeonjun.
"Maksudku," Yeonjun semakin menciut.
"hm?"
"Maksudku 'kan, ada hyung," ujarnya kemudian, menatap Yerin dengan mata bola.
Sebenarnya, Yerin setuju dengan apa yang Yeonjun ucapkan, hanya saja selain jantung Yerin yang selalu tiba-tiba berdegub kencang kalau harus menyebut Taehyung, tapi juga karena Yerin malu sendiri membahas cowok itu dengan adiknya.
Padahal dia tidak pernah punya masalah bercerita tentang cowok dengan Yeonjun sebelumnya, tapi sepertinya kali ini memang berbeda.
Melihat Yerin yang terlihat enggan saat mendengar Yeonjun menyinggung tentang Taehyung membuat Yeonjun salah menyangka kalau Yerin sebenarnya masih enggan membahas masalah pribadinya. Di mata Yeonjun, Yerin pasti masih trauma menjalin hubungan.
"Bener sih, ada Tae.." Yerin kembali berkata, menunduk malu-malu. "Dia sering nganter pulang, dan kita juga sering bareng. Noona sebenarnya juga mempertimbangan itu Junie," Yerin menatap Yeonjun yang memperhatikannya sungguh-sungguh.
Adiknya itu lama-kelamaan tersenyum tipis, menyadari kalau perkembangan hubungan Yerin dengan hyung favoritnya itu ternyata lebih pesat.
"Cuman emang Tae jarang mau mampir di sini. Entah karena emang dia buru-buru mau balik kerja atau ga mau ketemu kalian.." Yerin meneruskan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SA.765.2
Fanfiction"perasaan memang begitu rumit, jangan terburu-buru untuk mencoba meluruskan semuanya. Take your time." BTSXGFRIENDXTXT