Kian Erat

81 9 2
                                    

Episode 43

Mereka belum mau  beranjak dari teras rumah Eunha. Meskipun sepertinya perbedaan pendapat antara Kai dan Taehyun sudah terselesaikan, tapi masih beberapa hal yang sepertinya mengganggu pikiran masing-masing.

"Taehyuna," Kai memanggil dengan pelan, terdengar begitu ragu-ragu.

Taehyun yang dengar namanya disebut langsung menoleh pada Kayi, seketika bertatap mata dengan Kayi yang meskipun dari bahasa tubuhnya terlihat ragu-ragu dengan bagaimana dia sedikit berayun ke kanan dan ke kiri, tapi tatapan matanya tetap terlihat tajam.
Taehyun hanya memandangi temannya itu, menunggu sampai Kayi mulai bicara dengan sendirinya.

"Kemarin waktu kamu sama Yuna sempet berantem itu, ehm-"
Mungkin juga karena Ryujin dan yang lainnya ikut memandangi Kai, dia semakin ragu untuk meneruskan kalimatnya.

"Gini," Kai menarik nafasnya pelan. "Besok kalau Yuna masih ngejar-ngejar kamu, tolong nolaknya yang lebih gentle ya?"

Dari semua orang di tempat itu, ketiga cewek yang mendengar permintaan Kayi itulah yang membuat reaksi kentara. Semuanya menaruh satu tangan di hati dan Eunha yang lebih ekstra lagi menghempaskan tubuhnya dan jatuh ke lantai seolah meleleh.

"Soobin, aduin ke Jungkook-hyung tuh, noona udah mulai goyah," celetuk Yeonjun.

"Huh?"

"Ryujin sama noona kan pawangnya hadir"

Mendengar celetukan Yeonjun itu, Beomgyu dan Taehyung yang awalnya geleng-geleng menyaksikan lebainya reaksi cewek-cewek itu, seperti langsung sadar. "Ya.. bahaya nih adek gue sendiri bro!" inti ujaran sahut-sahutan mereka.

"Hm'm.." Sebelum bercandaanya dilanjut, deheman singkat dari Taehyun itu menghentikan mereka. Taehyun juga menawarkan anggukan sebagai jawaban permintaan dari Kayi itu.

"Aku juga ngerasa bersalah karena sempet ngatain Yuna kemarin. Dan mungkin itulah kenapa aku jadi marah sama kamu," ucapnya kemudian. Sedikit menjelaskan jalan pikirannya, merasa bersalah namun tidak mau mengakuinya dan malah melempar amarahnya pada orang lain.

"Aku tahu kemarin emang aku sempet childish banget. dan kamu yang cuman diem aja gitu sama sekali ga ngebantu. Tapi emang kan urusannya antara aku sama dia.." lanjut Taehyun, kepalanya menunduk seolah dia menyesali kelakuannya.

"iya aku minta maaf.."Kayi berkata, memajukan badannya karena memang suaranya yang masih kecil dan dia menujukan permintaan maafnya langsung ke temannya itu.

"it's okay,"Taehyun berkata, menarik masuk bibirnya. "kamu udah ngingetin aku buat lebih gentle juga, aku makasih banget," lanjutnya.

"pelukan.. pelukan.. pelukan.. pelukan.."

Yerin dan Eunha yang memulai chants-nya dan Ryujin juga ikut-ikutan. Akhirnya membuat keduanya berpelukan dengan canggung.
Tidak membantu juga yang lainnya yang malah tepuk tangan seolah baru selesai menonton anak-anak TK di panggung.

.

"Kayi padahal bertepuk sebelah tangan, tapi masih bisa mikirin perasaan Yuna.." Ryujin mengeluarkan komentarnya itu, sepertinya ditunjukan pada Beomgyu. Karena keduanya memang sudah terlihat sibuk sendiri dari tadi.

"Bilangin ke Yuna sana.."Beomgyu terdengar berkata.

Ryujin tahu Beomgyu berkata demikian karena Beomgyu sedari tadi memang sudah berpihak pada Kayi. Sedari tadi berusaha meyakinkan Kayi untuk terus berusaha mengejar gadis impiannya.

"Jangan ah hyung.." Kayi yang mendengar kalimat Beomgyu malah berkata.

"Loh kenapa? Paling enggak kan supaya Yuna bisa mikir juga ada kamu gitu loh. Biar dia juga berhenti ngejar-ngejar Tyun, mempermudah tyuna juga, kan. Nolaknya.." Beomgyu berkata.

SA.765.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang