5.

327 34 0
                                    




*******
Chapter 5
Mengapa Aku?














"hanya seseorang, seseorang yang tidak berkaitan dengan kasus ini" Jawab Theo tersenyum.

Disaat Juna Bingung dengan jawaban itu...

Daniel yang tadi berlari menjauh dari Jenna berhenti di sebuah koridor sepi yang lampunya berkedip kedip sendiri. Suara nafas yang memburu menggema saking sepinya tempat itu.

Daniel sekali lagi menoleh kebelakang untuk memastikan Jenna tidak mengikutinya. Namun,tak ada yang datang membuat Pria itu tenang.

Untuk meredakan kelelahan nya,ia bersandar di dinding sambil mengkipasi dirinya dengan pakaian yang menempel ditubuhnya.

Namun, ketenangan itu hanya sementara.
Suara langkah kaki seseorang mendekat terdengar.

Jantung Daniel kembali berdegup kencang ketakutan. Namun,saat ia mendekat,ia dikejutkan dengan seorang pelayan yang sedang membawa peralatan kebersihan kearah nya.

"Ada apa Tuan?" Tanya pelayan itu.

"Hahh...tidak ada,tidak apa apa" Jawab Daniel yang mengusap usap jantungnya setelah pelayan itu lewat.

Ia kembali menyandarkan punggung nya,memegang dahi sambil kembali bernafas lega.

Tiba tiba sebuah pisau muncul tepat dileher Pria itu dari belakang. Matanya terbelalak saat mengetahui seseorang berada dibelakang nya.

"S-siapa k-kkau?" Ujar Daniel panik.

"Shhtt...jangan berisik,aku yakin kau pasti mengingat ku saat kita berpapasan di hotel malam itu" Balas seseorang dengan membisikkan nya tepat ditelinga pria itu.

jangan berisik,aku yakin kau pasti mengingat ku saat kita berpapasan di hotel malam itu" Balas seseorang dengan membisikkan nya tepat ditelinga pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tau itu adalah pembunuh nya, Daniel terdiam,rasanya ia ingin melawan namun ia harus menahan semua itu karna pisau berada tepat di kerongkongan nya.

"A-apa maumu?" Tanya Daniel lagi.

" Aku ingin kau lenyap!!!" Balas Gadis itu licik.

"Kenapa harus aku??"

"Karna kau mencoba menangkap ku bukan?"

Pria itu terdiam lagi. Ia mengedipkan matanya berkali kali, ia benar benar terpojok sekarang . "Matilah aku...." Batinnya.

"T-tolong maafkan aku Nona,aku akan berhenti ,aku tidak akan mengusikmu lagi" Pinta Daniel tulus.

"Kau menceritakan semua nya pada detektif sialan itu Dan...membuat sketsa wajah ku yang ada disakumu itu."

Reflek Daniel langsung memegang sakunya, ia bingung bagaimana gadis itu bisa mengetahui semua hal yang ia lakukan.

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang