21.

193 15 11
                                    








Chapter 21
**************
Janggal





















"Ranty AWASS!!!!!"

Saat itu lah Gadis itu sadar ketika melihat ekspresi panik Juna yang berlari kearah nya dan segera berbalik.

Dan....

Brukkk!!! Suara yang renyah ketika Juna melempar Kaleng ditangannya hingga mengenai tepat di kepala pria itu. Namun hal itu tidak menghentikan Ranty mendapat serpihan luka di lengannya. Walau itu bisa dikatakan luka ringan, Nyatanya darah yang mengalir cukup banyak membuat Gadis itu langsung menggenggam lukanya itu.

Karena keributan itu, semua orang kini menatap mereka. "Tolong pak,dia mencoba membunuh kami!!!" Teriak Ranty sambil menunjuk kearah pria yang tergeletak di tanah itu.

Alhasil tanpa perlawanan,pria itu ditangkap warga dan dibawa ke kantor polisi. Disana Ranty sendiri yang turun tangan untuk menginterogasi pria yang membahayakan nyawanya itu.

"Kenapa kau melakukan nya?" Tanya Ranty penuh penekanan ditiap ucapannya.

Namun, Pria itu tidak menjawab dan hanya diam sambil menunduk kebawah dengan tangan yang sudah diborgol. Ranty kembali bertanya dengan mendekatkan wajahnya kehadapan pria itu. Namun itu tidaklah mudah, walau sudah dipukuli berkali kali pria itu sepertinya teguh pendirian.

Sebagai Gadis yang sudah berpengalaman dalam menangani hal semacam ini, Ranty kini berencana untuk mengeluarkan bakat terpendam nya. Ya!! Manipulatif.

Tok..tok..

Ranty menoleh dan melihat bawahannya masuk sambil memegang secarik kertas. Merasa itu penting lantas ia menghampiri nya. "Nona biodata orang ini sudah keluar" Kata sang bawahan. "Oh benarkah?" Seru Ranty mengambil kertas itu dari tangan sang bawahan. "Terimakasih!! Kau bekerja dengan baik" Sambungnya menepuk pundak polisi muda didepannya yang dibalas dengan senyuman juga.

Setelah Bawahannya itu keluar, Ranty kembali berjalan kearah pria yang ternyata bernama Alexis itu. Ia duduk dan menaikkan kedua kakinya keatas meja tepat didepan wajah Sang pelaku.

"Ternyata kau lumayan juga, umurmu 27 tahun dan aku 25 tahun, kau mau berpacaran denganku?... Sayang?" Ujar Ranty menopang dagunya santai.

Gadis itu terdiam sejenak karena fokus membaca surat identitas itu. "Kau tidak berasal dari kota ini, kenapa kau mengincarku? Aku tidak mengenal mu sebelumnya"

Pria itu sekali lagi membuang mukanya dari Ranty dan masih memilih untuk bungkam. "Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Ranty lagi namun sekarang ia serius dengan tatapan tajamnya.

"Tidak ada yang menyuruhku" Jawab Alexis untuk pertama kalinya.

Akan tetapi jawaban yang ia berikan dengan cepat membakar emosi gadis cantik itu yang langsung membuatnya menendang dada Alexis hingga ia terpental kebelakang.

Mata nya terbelalak kaget karena ia tak pernah berpikir Gadis itu akan menendangnya begini. "Akhh" Ringis pria itu ketika tubuh nya yang dililit rantai tersentak mengenai lantai.

Ranty kemudian berjalan dan meletakkan kaki nya di atas dada Alexis lalu mendekat kan wajahnya. "Kalau kau menyukai ku, muncul lah dari depan lain kali. Kalau begini kan aku jadi salah paham" Ucapnya berbisik membuat Pria itu tercengang bingung.

Ia mengenggam kerah baju sang pelaku dan dengan tenaga nya ia mengangkat kembali tubuh pria itu kedalam posisi duduknya. "Aku akan menembak mu jika kau tidak memberi tahu siapa dalangnya"

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang