35

76 12 0
                                    





Chapter 35
*************
Luka











Di kantor kepolisian, seorang petugas yang tampak panik masuk ke ruangan komisaris.
Kebetulan Juna berada disana membuatnya bangun dan bertanya ada masalah apa padahal ia sedang membahas rencana penting bersama sang komisaris.

"Maaf Pak! Tapi diluar ada seseorang yang mendesak ingin bertemu dengan mu" Ucap petugas itu.

"Suruh dia kembali nanti" balas komisaris singkat.

"T-tapi pak, beliau bukanlah seseorang yang bisa kusuruh pergi"

Ruangan seketika hening karna ketiga orang yang berada disana saling bertatapan dengan ekspresi yang tak biasa. "A-apa? Siapa yang datang?"

Seolah tak terasa seseorang masuk, Theo sudah berdiri di belakang sang petugas yang membawa kabar dengan cepat. "Kudengar kau sibuk komisaris" Ujar pria itu tersenyum.

 "Kudengar kau sibuk komisaris" Ujar pria itu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat hal itu Juna langsung membuang muka nya kesal. Ia tak tau tujuan Theo namun ekspresi yang diperlihatkan nya cukup membuatnya menggertakkan gigi.

"Oh tuan Theo, silakan masuk,aku tidak tau itu kau" Kata pak komisaris mempersilakan.

Theo mengangguk senang dengan cara pria tua itu yang langsung berubah hanya dengan melihat wajahnya. Sambil memperbaiki kaos nya Theo Berjalan melewati Juna dan duduk berhadapan dengan komandan polisi tersebut. Bahkan saat itu terjadi pun Juna tetap berada disana menatap Theo dengan tajam berpikir pria itu akan memakai kekuasaan nya untuk menutup kesalahan sang istri.

"Aku ingin berbicara empat mata dengan mu,bisakah kau suruh petugas mu itu untuk pergi tuan?" Tanya Theo dengan suara lantang . Ia jelas mengatakan nya supaya didengar oleh orang yang bersangkutan.

Pak komisaris mengangguk kecil dan menatap Juna yang berdiri didekat nya itu. Ia menepuk pundak sang detektif sambil menyuruh nya untuk kembali lagi nanti.

Tentu saja Theo tersenyum puas kearah Juna yang tampak berapi api menatapnya. Bahkan pengusaha muda itu menaikkan satu alisnya saat tau tangan Juna mengepal gemetar menahan amarah.

"Baik pak!" Jawab sang detektif lalu pergi dari ruangan tersebut.

Begitu memastikan pintu tertutup setelah Juna pergi, Theo  memulai eksekusi nya. Tanpa basa basi ia langsung meletakkan sebuah koper yang tampak berat dihadapan sang komisaris.

Pak komisaris pun tanpa bertanya membuka nya dan terdiam saat melihat isi didalamnya penuh dengan uang tunai.

"APA APAAN INI TUAN THEO!!!" Pria itu berteriak marah.

"Kenapa masih bertanya pak, aku yakin kau sudah melakukan ini berkali kali"

Marah, pak komisaris langsung memukul meja nya kuat. "Jadi benar istri anda seorang pembunuh ya" ucapnya mencoba mengkontaminasi pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang