17.

249 25 1
                                    

















Chapter 17
**************
"Selamat Hari bahagia Jenna Theo"














Hari ini adalah hari terakhir Jenna menjalani hidup sebagai seorang gadis karna besok ia akan menjadi seorang istri dari pria yang ia cintai.

"Tidakkah ini terlalu terburu buru?" Pikir Gadis itu sambil menatap dirinya dari pantulan cermin.

"Bibi...." Seru Seorang bocah kecil berlari dan memeluk Jenna dari belakang. "Bibi bibi,apa bibi akan menjadi seorang Putri?" Tanya Meisie mengalungkan tangannya pada leher sang bibi yang telah menunduk.

Jenna terkekeh kecil lalu mencubit pelan hidung keponakan nya itu. "Apa kau senang bibi menikah sayang?"

Meisie dengan wajah menggemaskan nya mengangguk,ia begitu senang dan bersemangat ketika tau bibi cantiknya akan segera menjadi Putri di istana suaminya.

"Aku berdoa setiap malam agar bibi selalu bahagia" Kata gadis kecil itu.

"Astaga keponakan ku sayang,bibi pasti akan bahagia karna Meisie yang mendoakan nya"

********

"Pastikan tidak ada yang kurang" Seru Ibu dari pria yang kita kenal sebagai Theo

"Siap Nyonya!!!" Balas para pekerja serentak.

Senyuman haru menyelimuti Wanita bernama Alexandra itu. Bagaimana pun ini adalah pernikahan putra pertamanya, tentu saja ia akan memastikan semua berjalan lancar.

"Ibu aku pergi.."

Alexandra menoleh dan mendapati sang Putra yang hendak menuju mobilnya. Ia kemudian berjalan dan menghampiri Theo sebelum membuka pintu mobil nya."Kau mau kemana pagi pagi sekali?"

Langkah Theo terhenti. "Apa ibu lupa? Aku akan pergi bersama calon istriku untuk gaun pernikahan kami" Jawab pria itu

Dengan keras sang ibu tertawa lega,ia berpikir Theo akan berangkat bekerja disaat rumahnya ramai dengan persiapan. "Kalau begitu pergilah...calon istrimu pasti sudah menunggu" Ujar Alexandra sembari mendorong tubuh sang anak kedalam mobil dengan cepat.

"Dasar wanita itu" Ketus Theo ketika menatap wajah sang ibu dari dalam mobil.

*******

"Aaaaaa.....Jenna!!!!!!"

Suara azura begitu keras setelah mendengar kabar pernikahan sahabat nya itu. Bagaimana tidak, ia dari dulu sangat berharap Jenna dan Theo bersama,rasa haru bahagia membuat Azura mengusap air asin yang mengalir di pipinya.

"Aish air mata buaya,untung ini ditelpon,kalau tidak gendang telinga ku pasti sudah pecah" Balas Jenna berdiri didepan rumahnya sambil sesekali mengecek jam tangan miliknya.

"Aku sangat bahagia Jenna...." Azura mulai menangis.

"Iya iya..."
"Tidak perlu menangis begitu"

Bukannya berhenti,Gadis itu malah mengeraskan suara tangisannya membuat Jenna memutar bola matanya malas. "Dia pikir aku tidak tau sifat aslinya apa"

"Apa kau bilang?" Tanya Azura

"Ahh tidak ada...sudah dulu ya aku sibuk"

Tut!!

Azura yang tau teleponnya dimatikan pun menjauhkan ponsel dari telinga nya,ia menatap layar hitam itu sambil berkata  "Temanku yang manis...aku tidak sabar melihatnya dengan gaun putih hiks.."

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang