30.

191 15 11
                                    

Theo membuka mata nya ditengah tengah rasa sakit yang terus menggema di kepalanya. Samar samar ia mendengar suara beberapa pria yang mengobrol tak jauh dari tempat nya berada. "Akhhh" Ringis Theo ketika tiba tiba telinga nya berdenyit nyaring.

"Hey lihat bocah itu sudah bangun" Ujar seorang pria berjalan mendekati nya.

Sadar akan hal itu Theo mencoba kabur namun sayang itu tidak semudah yang ia kira karena tangan dan kaki nya terikat pada kursi yang ia duduki. "APA APAAN INI" Ucapnya dalam hati.

"Bagaimana keadaan mu nak, kau nakal sekali mempermainkan kami tadi"

"S-siapa kalian?" Tanya Theo dengan nafas yang tidak stabil.

-

"Tuan!! Tuan!!!" Panggil Louis melihat atasannya melamun.

Saat itulah Theo tersadar dan mendapati dirinya berada diruang kerjanya sendiri. "Astaga Tuan,tidak baik sering melamun seperti itu,pikiran mu bisa terganggu" Kata sang manager lagi.

"Lupakan Louis,aku baik baik saja sekarang"










Chapter 30
***************
Malapetaka








"Anda ingin kemana sebelum ke kantor Tuan?" Tanya supir yang berkendara mengantar kepala keluarga Malverick tersebut.

Pria itu tidak menjawab apa apa dan sibuk fokus pada i pad yang dari tadi ia pegang. "T-tuan?" Panggil sang supir lagi.

Namun siapa sangka hal kecil seperti itu

Bisa memicu amarah Tuan Malverick, ia langsung menyuruh supirnya itu untuk menepi dan turun dari mobil begitu kendaraan itu berhenti.

Sang supir hanya menunduk ketika sang majikan terus menatap nya tanpa sedikitpun melihat kearah lain. Tuan Malverick menghisap rokok lalu menghembuskan asapnya. "Kau anak baru hah??" Ujar pria itu sembari berjalan mendekati sang supir dan menampar nya kuat.

Plakkkk suara tamparan keras pada supir malang itu. Ia tak bisa marah,protes ataupun membalas pria yang ia sebut sebut sebagai majikan itu. Tanpa menunjukkan emosi apa apa Sang supir hanya bisa menunduk seakan akan ia telah berbuat kesalahan besar sambil melihat pria itu mengambil kunci darinya dan berkendara meninggalkan supir yang baru ia tampar di pinggir jalan begitu saja.

"Dasar manusia tidak tau diri!!" Ucapnya kesal. Dengan kecepatan tinggi pria itu menginjak pedal gas menuju suatu tempat tanpa memikirkan peraturan lalu lintas sedikit pun. Ya!! ia kembali untuk melihat kondisi Nyonya Frances yang disekap nya sejak beberapa tahun lalu.

Suara pintu terbuka membuat wanita itu terbangun dari tidurnya karena kelelahan yang berlebih. Bagaimana tidak, ia bahkan tidak dibiarkan tidur dengan telentang ketika tubuhnya membutuhkan istirahat yang benar.

"Sepertinya putramu sangat mengharapkan kematian mu Frances, dia selalu melakukan tindakan yang melawan kehendak ku" Ucap Malverick merebahkan tubuhnya pada sofa tua didepan wanita itu.

"Syukurlah dia begitu..." Jawab wanita itu setelah penutup mulutnya dibuka.

Merasa kesal dengan jawaban tersebut, Pria itu malah membanting vas keramik yang ada diatas meja ke lantai. Tentu saja sebagai sandera yang sudah berada cukup lama disana membuat wanita itu tidak lagi ketakutan ketika ada keributan.

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang