27.

189 18 9
                                    




......Chapter 26

"Aku bukan nya tidak akan pakai baju hitam, hanya saja aku akan menggabung nya dengan warna cerah, contohnya make up, asal kakak tau ya make up itu sangat berpengaruh loh pada kepribadian seorang gadis." Kata Jenna antusias menjelaskan.

"Apa bedanya? Dimata ku sama saja" Balas Arcelio sembari melanjutkan pekerjaannya.

"Tidak kak!!! Kau tidak mengerti, make up itu ibarat identitas ya bagi para gadis kakak lihat make up wajah ku dengan kak Hadley? sangat berbeda kan?"

Arcelio berpikir sejenak lalu mengiyakan ucapan sang adik. "Benar..benar.. kenapa kakak tidak menyadari nya dulu ya?"

"Makanya sesekali dengarkan adikmu ini"

*Kembali ke restoran
"Tidak mungkin kan Jenna merubah make up nya?" Pikir Arcelio.

"K-kau tidak apa apa sayang?" Tanya Hadley membuat pria itu tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum lalu menggeleng pelan. "Tidak ada" Ucap nya.

Chapter 27
*************
Hati Nurani

Keesokan harinya, Jenna membuka mata nya dengan malas karna terbangun oleh alarm yang ia pasang. Ia menoleh kesamping dan mendapati dirinya tidur seorang diri.

"Hahh..." Jenna menghela nafas. "Theo pasti telat pulang tadi malam" sambil bangun dari ranjang gadis itu mengusap mata dan merapikan rambutnya. Baru akan mengambil keperluan mandi, ponsel Jenna tiba tiba berdering. "Siapa ya pagi pagi begini?" Gumamnya.

Saat melihat siapa yang menelepon sudut bibir gadis itu naik, bagaimana tidak, itu adalah Sang kakak Arcelio.
"Halo kak?"

"Iya Jenna, apa aku menganggu mu?"

"Tidak, aku sudah bangun dari tadi jadi kakak tenang saja" *kebohongan besar

Mendengar itu Arcelio lega. Dengan begitu ia dapat dengan tenang mengatakan keluh kesah nya.

"Apa kakak bisa bertemu dengan mu hari ini?"

"Tentu saja mengapa tidak? Secepat itu kah kau merindukanku?? Ayo mengaku saja"

Sang kakak terkekeh begitupun dengan Jenna sendiri. Ia senang bercanda begitu dengan Arcelio karna selama ini pria itu adalah satu satunya keluarga yang memiliki ikatan darah dengan nya.
"Haha baiklah Jenna,sampai ketemu nanti" Ucap sang kakak kemudian mematikan ponselnya.

Dilain tempat, terlihat Theo dan Istrinya Jane tidur bersama. Keduanya saling berpelukan karna begitulah seharusnya waktu mereka berdua, setidaknya tepat sebelum Jenna datang karna Theo mulai goyah.

Tak lama kemudian, pria itu mulai terbangun dan membuka sedikit matanya untuk melihat jam. Namun pergerakan nya itu membuat Jane ikut terbangun juga. "Tidurlah lagi sayang.." Ujar Theo sambil membelai rambut sang istri.

Jane menggeliat dan mengeratkan pelukannya. "Aku senang melihat wajah mu saat bangun seperti ini" Theo tersenyum dan membalas pelukan gadis itu. "Tentu saja aku kan tampan"

*******

Selesai bersiap siap untuk bekerja, Jenna keluar dari kamarnya dan turun kebawah dimana seluruh keluarga sudah berkumpul. Ia langsung meletakkan tas nya dan duduk disamping Theo untuk sarapan.

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang