Dunia baik baik saja
Tapi tidak dengan duniaku...
Memiliki wajah yang serupa dengan pembunuh adalah salah ku.
"Kau boleh membenciku, memaki ku atau menyumpahi ku seumur hidup mu,tapi satu hal yang inginku katakan. Perasaan ku itu tulus"
-Theo Malver...
Setelah berbincang bincang, Ranty akhirnya merasa Annika sudah mulai berbicara santai padanya. Inilah waktu yang tepat. Gadis itu pun mengeluarkan tujuan nya.
"Annika, apa kau tau orang orang yang pernah berhubungan dengan kakak mu? Siapa tau kita bisa mencari informasi lebih"
Gadis itu tampak berpikir. Hatinya mengucapkan sebuah nama namun ia tidak berani memberitahu detektif cantik itu. Alhasil ia pun menggeleng kan kepalanya dengan berat. "Aku tidak tau"
"Apa kau benar merindukan kakakmu? Orang orang yang kau pikirkan itu bisa saja menjebak Alex demi kepentingan mereka"
"B-bagaimana kau bisa tau aku memikirkan seseorang?" Tanya Annika dipenuhi rasa penasaran. Apa Ranty datang setelah tau semua dan ingin mengujinya saja Siswi itu bingung.
Sang detektif tersenyum dan memegang pundak Annika dengan lembut. "Aku tau semuanya tapi kami membutuhkan bukti untuk bisa menangkap mereka,kau tau kan harus bagaimana?"
"Maaf detektif, aku tidak bisa mengatakan nya. Aku tidak tau banyak"
Ranty menghela nafas nya panjang. Walau begitu semangatnya tidak pudar Karena ia yakin Annika akan memihak pada kepolisian dan kasus rancu ini bisa cepat terselesaikan.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Kini Ranty sudah harus kembali ke kantor seperti yang ia janjikan pada atasannya. Saat ingin pulang, Annika melambaikan tangan kearah detektif itu dan tentu saja Ranty bahagia melihatnya.
"Jaga dirimu Annika!!" Teriak Gadis itu dari kejauhan. "Tentu saja detektif!!!!!"
Setelah mengucap kan perpisahan sederhana itu,Ranty tersenyum dan menjalankan mobilnya begitu pun Annika yang tetap memerhatikan detektif itu pergi meski mobil tersebut sudah jauh dari posisi ia berada.
"Bagaimana pun aku harus tau kabar kakak dari detektif itu" Ujar Siswi itu sambil kembali ke asrama nya.
********
Dilain pihak, Detektif Jay tiba di kantor forensik,ia langsung disambut oleh teman teman yang sudah cukup lama mengenal nya. Maksud kedatangan Jay saat itu dapat ditebak semua orang karena mereka diberi tahu untuk itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau pasti lelah Jay "Ucap Jasmine salah seorang petugas disana.
Pria itu sambil tertawa kecil menggaruk tengkuk kepalanya. " Ini bukan apa apa jas,aku sudah terbiasa" Ucapnya mencoba terlihat keren didepan gadis itu.
"Ahaha iya iya aku konyol sekali,kau kan detektif" Ucapan Jasmine tersebut membuat keduanya tertawa lepas walau sebenarnya mereka sempat canggung karna pria itu pernah sekali menolak pernyataan cinta dari Jasmine saat SMA dulu.