....."Ee..apa yang ingin kau katakan Tuan Salvatore? Kurasa ini penting sekali" Ucap Nyonya Malverick sambil menatap para wartawan yang sedang menyorot keduanya.Arcelio tersenyum, pria itu kemudian berjalan dengan sangat perlahan mendekat kearah wanita itu. "Tentu saja karena aku ingin bertanya tentang putri keduamu Nyonya"
Seketika mata Wanita itu terbelalak kaget. "Apa maksud pria ini" batinnya. Namun, sebagai seseorang yang berpengalaman dalam hal genting apapun saat disorot kamera, Nyonya Malverick sama sekali tidak menunjukkan emosi apapun. " Ekheum...Mari bicarakan baik baik di kantor ku lain kali Tuan, seperti yang kau lihat aku sedang menuju suatu tempat"
"Sayang sekali Nyonya...aku tidak punya waktu lain kali"
"Jadi apa maksudmu aku harus membatalkan janji ku sekarang? Untukmu?" Tanya Nyonya Malverick tajam.
"Mungkin lebih baik begitu karena aku akan melibatkan orang banyak jika terjadi salah paham"
Mendengar itu tampak nya Nyonya Malverick tidak dapat berkutik. Baru kali ini ada seseorang yang mampu menyudutkan nya di depan orang ramai begini. Tapi apa boleh buat, Ia kemudian menyuruh manager nya mendekat dan membisikkan sesuatu padanya.
"Tentu saja akan kulakukan Tuan Salvatore, kau tau aku sangat mementingkan keluarga dari apa pun di dunia ini" Ucap wanita itu sambil tersenyum.
Chapter 31
**************
Ancaman"Silakan Nikmati teh mu Tuan Salvatore..." Ujar seorang wanita yang merupakan pegawai di perusahaan yang Nyonya Malverick pimpin.
Kini dokter itu telah berada di ruangan yang sama dengan wanita yang merupakan mertua dari adiknya. Keduanya duduk berhadapan dan terlihat Nyonya Malverick sedang menyeruput teh dengan tenang.
"Kau tau Tuan Salvatore? Tindakan mu tadi sangat tidak sopan untukku" Seru wanita itu memulai pembicaraan.
Melihat sang atasan yang sudah berbicara, Wanita yang tadinya menyajikan teh segera keluar dari ruangan tersebut.
"Aku sungguh minta maaf jika kau merasa begitu Nyonya, aku benar benar menyesal" Jawab Arcelio dengan wajah datar.
Menyaksikan hal itu, Nyonya Malverick memiringkan kepalanya melihat tingkah pria itu yang seperti tidak menghormati nya. "Jika kau menyesal, bukan kah seharusnya kau mengatakan nya dengan wajah memohon alih alih datar begitu" Ucapnya lagi sembari kembali menyeruput teh.
"Ah kau benar juga Nyonya,maafkan kesalahan ku yang kedua kalinya ini" Balas Arcelio menunduk kan wajahnya. Sejauh ini pria itu sudah bisa menebak perilaku dan sikap Nyonya Malverick. "Jadi wanita ini ingin dihormati layaknya seorang ratu ya..."
"Aku tidak akan berlama lama lagi Nyonya, waktu ku pun tidak banyak jadi aku ingin bertanya satu hal padamu. Tadinya aku hendak menemui suami anda namun setelah dipikir pikir jika ingin bertanya tentang anak, aku harus bertanya langsung pada orang yang melahirkan nya bukan?"
Nyonya Malverick terkekeh,hampir saja ia tersedak dengan teh yang ada di tenggorokan nya. "Kau pintar sekali berbicara Tuan,aku yakin kita akan menjadi keluarga hebat" Ucap nya dengan nada mengejek.
"Ahaha itulah yang ingin kukatakan Nyonya, jadi sebenarnya saudara ipar adikku ada berapa?"
"Bagaimana bisa kau bertanya hal seperti itu padaku Tuan Salvatore? Jawaban apa yang kau inginkan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/321379283-288-k535339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brown eye
Tajemnica / ThrillerDunia baik baik saja Tapi tidak dengan duniaku... Memiliki wajah yang serupa dengan pembunuh adalah salah ku. "Kau boleh membenciku, memaki ku atau menyumpahi ku seumur hidup mu,tapi satu hal yang inginku katakan. Perasaan ku itu tulus" -Theo Malver...