25.

196 17 0
                                    











Chapter 25
*************
Luka lama















Malam hari tiba, Terlihat seorang gadis baru terbangun dari tidur panjangnya yang tak lain dan tak bukan adalah Jane Malverick Sagara.

Ia terduduk di ranjang nya sembari mengucek mata untuk melihat sekitar dengan jelas. "Aku tertidur lama sekali" Gumam nya.

Tak lama, suara klakson mobil dari luar terdengar. Ia tau hari ini tidak ada orang yang berangkat kerja tapi siapa yang pulang itu.

Dengan penuh penasaran Gadis itu kemudian berjalan kearah jendela dan mengintip orang yang baru pulang itu.
"Bukankah itu mobil Theo?" Pikir nya.
Dan benar saja, saat mobil itu berhenti, Seorang pria keluar dengan pakaian rapi dan berjalan membuka kan pintu mobil disampingnya.

Ketika melihat siapa yang turun dari mobil itu lantas bola mata Jane membulat sempurna. Tanpa dijelaskan pun orang orang tau bahwa ada api yang sangat besar sedang membara di mata hitamnya itu.

"JENNA...DASAR GADIS TIDAK TAU UNTUNG" Ucapnya menahan amarah. Kedua tangannya mengepal saat melihat Theo tersenyum tulus menatap gadis itu. Dengan cepat bola mata menakutkan itu mengarah pada pisau yang sudah lama tidak dibasahi Darah.
"Aku akan membunuhmu Jenna" Ucap nya dengan air mata menetes.

Sementara itu di lantai bawah, pasangan itu disambut hangat oleh keluarga yang sedang bersantai di ruang utama. "Ohh putra putri ku sudah pulang" Ujar nyonya Malverick menyimpan majalah yang sedang ia baca.

"Bagaimana sayang? Apa kalian menghabiskan waktu untuk bersenang senang?" Tanya wanita itu.

Jenna tersenyum dan menatap kearah sang suami. "Aku bahagia kalau kau bahagia Theo" Ujar nya malu malu.

Mendengar itu seluruh keluarga tertawa tak terkecuali Theo. Bisa ditebak bagaimana ekspresi Bi Eli yang tidak suka pada Jenna saat itu.

"Ahhh ibu, aku juga ingin menikah seperti kak Theo" Rengek Viviane tak tahan melihat ke romantis an kakak nya.

"Viviane!! Romantis itu hanya diawal, seperti ayah dan ibumu ini" Sela Tuan Malverick menepuk pundak sang istri. "Ayah pikir dia gadis lemah lembut tapi ternyata dia lebih ganas daripada kuda Nil"

Raut wajah Nyonya Malverick langsung berubah drastis. Ia perlahan menatap sang suami sambil melototi nya dengan tajam. "Coba ulangi lagi? Aku lebih ganas dari apa??" Ujar nya.

Semua orang tertawa melihat tuan Malverick yang langsung menciut kala di marahi sang istri. Merasa akan ada perdebatan,lantas Theo langsung menarik tangan Jenna untuk pergi dari sana.

"Sebaiknya kita pergi, mungkin akan segera terjadi perang dunia ke tiga" Kata pria itu.

"T-tapi bagaimana dengan Viviane?" Tanya Jenna khawatir melihat sang adik yang kesulitan melerai kedua orang tua nya.

"Biarkan saja dia, kami sudah terbiasa"

"Tetap saja kan? Kasihan dia"

*******

Sementara itu malam harinya, Hadley membukakan pintu untuk sang suami yang baru pulang bekerja. Ia langsung mengambil tas dan melepaskan jas dari sang suami. "Masuklah...aku sudah menyiapkan makan malam" Ujar nya.

"Terimakasih sayang" Balas Arcelio sambil meregangkan dasi di lehernya.
Saat menuju meja makan, hati pria itu semakin dibuat tenang saat melihat Meisie putri kecilnya sedang lahap makan.

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang