Chapter 8
*************
Kekecewaan
"Hay Nona Jenna" SapaTheo dengan suara lantang membuat semua orang melirik kearah mereka.
Azura terlihat mengedipkan matanya kearah Theo dan segera mundur untuk pergi diam diam. Bagaimana itu bisa terjadi yang jelas keduanya bersekongkol membawa Jenna kesana.
Tanpa menyadari Azura menghilang, Jenna dengan ekspresi kesalnya terus menatap Theo. Canggung, Theo pun memulai pembicaraan.
"Apa?" Tanya Theo.
"Kalian bekerja sama?" Balas Jenna menoleh kebelakang dan betapa bingung nya ia ketika melihat Azura Tidak lagi bersamanya.
Theo tertawa membuat Jenna mengerutkan keningnya. "Aku akan membunuhmu Azura....." Batin Gadis itu terpaksa tersenyum pada Theo yang tersenyum kearah nya.
"Suatu kebetulan kita bertemu lagi" Theo meletakkan gelas nya pada barista didekatnya.
"Ckk..." Jenna memutar bola matanya malas. "Dengar ya Tuan,aku tau betul kau merencanakan ini bersama teman konyol ku " Ujar Gadis itu dengan menunjuk nunjuk dada Theo dengan menggunakan dua jarinya.
Theo kembali tertawa dan memegang tangan Jenna untuk menghentikan tindakan Gadis itu terhadap nya. Ia memiringkan kepalanya dan mengintip wajah Jenna yang lebih pendek dari nya.
"Mau berdansa Nona?" Tanya Theo masih menggenggam kepalan tangan Jenna
Mata gadis itu seketika membulat lebar,hatinya berdegup kencang namun ia masih keras kepala. Dengan cepat ia melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan Theo disana.
Teman teman Theo yang melihat hal itu lantas langsung menyoraki penolakan itu. Mereka belum melihat gadis yang berani menolak Theo sebelumnya sehingga pemandangan itu begitu langka.
Akan tetapi, Theo tidak berkecil hati,ia malah ikut bersorak bersama teman temannya itu. "Karna bagiku yang menantang jauh lebih baik" ucap Theo menatap kepergian gadis itu.
Jenna keluar dari area pria yang sangat menganggu itu dan kembali ke aula utama,ia melihat kesana kemari untuk mencari sahabat nya yang tiba tiba menghilang.
"Nah...ketemu!!!" Ucap Gadis itu senang ketika menemukan Azura yang sedang makan kue di salah satu meja yang ada.
Ia melangkah kan kakinya dengan semangat untuk memarahi Azura sebentar lagi. Ketika hampir sampai, Jenna berhenti. Raut wajah nya seketika berubah ketika melihat Juna dan Jay yang tiba tiba muncul didepan Azura.
Dengan gugup gadis itu perlahan mundur,namun bagi seorang detektif hebat seperti Juna,itu tidaklah mudah karena Juna mahir dan peka terhadap keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brown eye
Mystery / ThrillerDunia baik baik saja Tapi tidak dengan duniaku... Memiliki wajah yang serupa dengan pembunuh adalah salah ku. "Kau boleh membenciku, memaki ku atau menyumpahi ku seumur hidup mu,tapi satu hal yang inginku katakan. Perasaan ku itu tulus" -Theo Malver...