14

212 25 2
                                    









Chapter 14
*************
Nekad


















Secangkir teh disajikan didepan Jenna oleh seorang pelayan. Gadis itu mengucapkan terimakasih dengan wajah tersenyum.

"Astaga Nona,kau tidak perlu berterima kasih" Ujar sang pelayan merasa tidak enak lalu melewati meja Jenna.

Seketika raut wajah gadis itu berubah,senyuman nya langsung hilang kala pelayan itu meninggalkan nya. "Hah...." Jenna menghela nafas nya berat.

Ia melipat tangannya diatas meja lalu merebahkan kepalanya disana. Sesuatu yang kita ketahui dari kondisi nya,gadis itu memiliki beban dipikiran yang tak bisa ia ungkapkan.

"Azura bahagia dengan pekerjaan nya,dan Ranty mendapatkan pekerjaan keren. Sedangkan aku? Aku hanya mencari mangsa disini" keluh Gadis itu .

*********

Dilain pihak, Juna kembali ke ruangan nya yang kemudian disusul Jay dari belakang. Ia terlihat kesal setelah apa yang terjadi di TKP setelah putri komandan nya datang.

"Kau baik baik saja pak?" Tanya Jay yang mengerti keadaan seniornya itu.

"Apa aku terlihat begitu?"

"Eum..tidak"

"Lain kali jangan bertanya"

Sikap dingin Juna sudah biasa dialami oleh orang seperti Jay,pria itu bahkan tidak menanggapi my dengan serius lagi.

"Apa begitu sikap yang baik terhadap junior?" Tanya Ranty yang tiba tiba datang kesana.

Jay mencoba memberitahu Gadis itu agar tidak mengganggu Juna saat keadaan seperti ini,namun Ranty mengabaikan kekhawatiran Jay itu.

Juna bangun dari kursinya ketika Ranty mulai melangkah masuk ke ruangan miliknya.

"Apa yang dilakukan gadis seperti mu disini?" Kata Juna menaikkan alis nya.

"Lucu kau bertanya, karna ini akan menjadi ruangan ku juga" Jawab Ranty sambil tersenyum kearah pria didepannya itu.

"APA??" Seru Jay kaget mewakili Juna.

"Maaf ruangan ini tidak bisa menerima orang baru lagi" Ujar Juna dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

"Mengapa tidak? Aku bisa melakukan apapun untuk bisa se ruang dengan orang yang Kusuka"

Mendengar itu Jay langsung menghampiri Ranty. "Apa kau menyukai pak Juna?" Tanya nya berbisik.

Dengan polosnya gadis itu langsung mengangguk yang membuat Juna dan Jay saling bertatapan hingga tak berselang lama Jay langsung mengejek seniornya itu.

"Ciee ciee...."

Juna yang biasanya dingin dan tak acuh pada sekitar nya mendadak salah tingkah. Ia tak pernah mengalami hal seperti itu lagi semenjak ia SMP dulu.

Ranty tertawa kecil membuat Juna semakin malu. "Hentikan!!!"

Namun,Jay tak mendengar kan dan semakin memojokkan seniornya itu. Tak tahan lagi, Juna akhirnya memilih untuk keluar dari ruangan itu.

Melihat kepergian Juna, Ranty dan Jay langsung melakukan TOS tanda kemenangan mereka.

**********

"Azura,Apa Jenna bersamamu?" Tanya Arcelio melalui telepon.

Azura yang mendengar pun langsung menggelengkan kepala padahal Arcelio tidak bisa melihatnya. "Tindakan konyol apa ini ya tuhan..." Batin Gadis itu sadar sembari memejamkan matanya.

Brown eyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang