Malam harinya, Ethan meminta seluruh Klan Serigala untuk berkumpul di kawasan mereka.
Ethan akan mengumumkan sesuatu kepada mereka semua.
"Ada apa yah? Tumben sekali pemimpin menyuruh kita untuk berkumpul seperti ini." Ujar salah satu manusia serigala yang ada di sana.
"Entahlah. Hei lihat bukankah itu pemimpin?"
Ethan sudah berdiri di atas sebuah batu besar yang hanya pemimpin saja yang boleh naik di atasnya.
"Perhatian semua! Pemimpin ingin mengumumkan sesuatu." Kata Daniel yang membuat atensi semua orang tertuju pada nya. Suasana yang ramai pun seketika menjadi sunyi.
"Maaf, aku meminta kalian untuk berkumpul mendadak seperti ini. Tanpa basa-basi lagi aku akan mengumumkan hal-hal tentang hubungan kita dengan Klan Harimau. Dalam waktu dekat mereka bisa saja menyerang kita kapan saja, jadi lebih baiknya kita harus meningkatkan keamanan. Terutama pertahanan, Daniel yang akan memimpin pertahanan, dan Ryan yang akan merencanakan tak-tik jitu penyerangan, sementara David dia akan menjadi panglima perang."
Jelas Ethan panjang lebar, mereka membahas tentang penyerangan yang akan di lakukan Klan Harimau yang bisa menyerang kapan saja.
"Apa kalian siap?" Tanya Ethan.
"SIAP!" Jawab mereka semua kompak.
Sekarang tinggal menunggu kejutan apa yang di berikan oleh Klan Harimau kepada mereka.
Setelah beberapa saat, Ryan tiba di kediamannya ia tak melihat Vania di ruang tamu jadi Ryan memutuskan untuk memeriksa nya di kamar.
Saat pintu kamar terbuka, Ryan terkejut melihat kamar Vania yang berantakan lantas ia langsung mencari Vania di dalam kamar tersebut.
Ryan melihat Vania yang tengah duduk di pojok kamar nya, sepertinya ia terlihat sangat ketakutan. Perlahan Ryan berjalan menghampiri gadis cantik itu.
"Vania, ada apa ini? Apa yang terjadi?" Tanya Ryan, ia terkejut ketika Vania tiba-tiba memeluk nya sembari menangis.
"Ryan.....Aku takut akan ada hal buruk yang akan terjadi, bagaimana jika akan ada pertumpahan darah?"
"Apa maksudmu, Vania?"
"Aku melihat kejadian-kejadian menyeramkan di dalam mimpi ku, ada wanita di dalam mimpi ku itu dan dia memberitahu ku bahwa kamu akan..."
Vania tidak berani melanjutkan perkataannya, lantas Ryan mengelus punggung Vania perlahan agar Vania rileks dan lebih tenang.
"Katakan saja semuanya." Ucap Ryan, nada bicaranya yang lembut membuat Vania semakin sedih.
"Kamu akan saling membunuh dengan David dan salah satu dari kalian akan mati." Sambung Vania, Ryan tertegun mendengar hal itu.
Perlahan Vania melepaskan pelukannya. Sambil mengusap air matanya yang membasahi pipinya.
"Tenanglah, itu hanya mimpi. Jangan terlalu memikirkannya."
"Sekarang dimana adik mu?" Tanya Ryan, tak lama Kai berlari memeluk Vania.
Nangay meyangis agi ede edih...
Ucap Kai yang masih belum fasih berbicara, Ryan tersenyum usil ketika ia melihat tingkah lucu Kai.
Vania baru pertama kali melihat Ryan tersenyum dan akui saja senyumnya sangat manis.
"Kau ini bicara apa anak kecil?" Tanya Ryan dengan nada mengejek.
ahat!
Ryan semakin geli hati mendengar hal itu, kemudian Ryan membantu Vania untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]
WerewolfSkip aja kalo gak suka(ノ`Д')ノ彡┻━┻ [DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY/MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN!] Ini murni imajinasi author yah, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, dan cerita, itu hanya kebetulan saja dan tidak bermaksud untuk meniru. SEMOGA MENGHIB...