Saat ini Vania tengah berada di ruang tamu sembari duduk bersandar di sofa yang empuk. Mata Vania mulai terpejam ketika ia mulai merasa nyaman karena terbawa suasana yang damai. Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari luar rumah.
Lantas Vania langsung memeriksa sumber suara sembari menggendong Kai.
"Apa yang?...."
Pandangan matanya melebar ketika melihat segerombolan harimau yang menyerbu tempat ini, lantas Vania langsung menutup pintu kemudian mengunci pintu dengan kuat.
"Siapa mereka? Kenapa wajahnya sangat menyeramkan." Ucap Vania dengan perasaan gelisah, Kai terus memeluk Vania karena merasa takut.
"Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Vania yang mulai merasa takut sekaligus khawatir mengingat saat ini Ryan tengah tidak ada di rumah.
"Aku akan menelpon nya saja." Vania dengan cepat menekan nomor telepon Ryan.
"Aku mohon Ryan, jawablah..." Ucap Vania berharap Ryan menjawab panggilannya.
"Kenapa ponselnya tidak aktif, aku harus bagaimana..."
Di saat Vania merasa gelisah Kai terlihat ingin menangis namun Vania memeluk adik kecilnya itu kemudian berkata.
"Kamu tenang yah, kakak akan selalu melindungi kamu jadi kamu tidak perlu takut."
"Aku harus pergi dari sini." Saat hendak pergi, tiba-tiba pintu rumah berhasil di terobos oleh Klan Harimau.
"Berhenti di sana nona." Ucap Diana sang pemimpin Klan Harimau, lantas langkah Vania langsung terhenti.
Ya benar, Klan Harimau di pimpin oleh seorang wanita.
"Mau lari kemana nona? Apa kau takut dengan kehadiran ku? Hm?" Ucap Diana.
Vania berjalan mundur.
"Berhenti di sana! Jangan mendekat!" Ucap Vania, Diana mengangkat sebelah alisnya.
"Nona muda, ternyata benar ini adalah kau. Tak sia-sia aku jauh-jauh ke sini... Mari ikutlah dengan ku." Kata Diana sembari mengulurkan tangannya ke arah Vania, namun Vania malah berjalan mundur seakan tidak mau menjabat tangan Diana.
"Aku tidak akan pergi dengan mu." Vania menolak ajakan Diana, lantas Diana merasa marah lalu ia menyuruh anggota nya untuk menangkap Vania.
"Baiklah jika itu pilihan mu. Kalian, cepat tangkap dia!" Titah Diana yang di balas anggukan oleh anggota nya. Vania semakin terpojok, namun tiba-tiba pak Lee dan bodyguard Ryan yang lain pun muncul untuk melindungi Vania.
"Nona! Apa nona baik-baik saja?" Tanya pak Lee yang di balas anggukan oleh Vania. Pak Lee mengalihkan tatapan nya ke arah Diana.
"Berani sekali kau datang kesini, apa kau sedang cari mati?" Ucap pak Lee, sementara Diana hanya berdecih lalu berkata.
"Ini bukan urusan mu, pak tua. Cepat serahkan gadis itu padaku, dan akan ku biarkan kalian semua hidup." Ujar Diana dengan nada suara menantang. Pak Lee mengepalkan tangannya.
"Serang mereka!" Titah pak Lee kepada bodyguard, dan suasana pun semakin memanas ketika pertarungan itu terjadi. Pak Lee bertarung dengan Diana, suasananya benar-benar mengancam.
Pertarungan terus berlangsung namun sayangnya, pak Lee kalah. Diana tersenyum angkuh.
"Jangan pernah menghalangiku." Ucap Diana sambil menatap pak Lee yang terbaring lemah. Lalu Diana berjalan mendekati Vania.
"Jangan dekati nona muda..." Ucap pak Lee dengan suara lemah. Namun Diana tetap berjalan menghampiri Vania yang tengah berdiri tak jauh dari sana.
"Jangan mendekat!!" Vania berjalan mundur hingga terjatuh, Vania memeluk Kai dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚄𝙰𝚁𝙳𝙸𝙰𝙽 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻 [𝙴𝙽𝙳]
WerewolfSkip aja kalo gak suka(ノ`Д')ノ彡┻━┻ [DILARANG KERAS UNTUK MENG-COPY/MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN!] Ini murni imajinasi author yah, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, dan cerita, itu hanya kebetulan saja dan tidak bermaksud untuk meniru. SEMOGA MENGHIB...